Ragas segera mematikan sambungan kemudian meraih kunci motornya, untuk sekarang, pertemanan tak ada dalam kamus hidup Ragas.

Sekali berkhianat tetaplah berkhianat.

.....

PLAK!

"J-jangan ditampar Asha nya, kalian kan janji gak bakal nyakitin Asha.."

Orang-orang di ruangan itu menatap Eja dengan tajam, Adeo, ya salah satu diantara mereka adanya Adeo.

Adeo yang merencanakan hal ini, mereka semua menginginkan Ilara tapi gadis itu begitu angkuh dan arogan sampai-sampai menolak mereka begitu saja.

Entah setan apa yang ada di otak Adeo, dia menghasut Akra, Handi dan Eja untuk melakukan rencana ini.

Rencana mereka awalnya, hanya ingin menculik Ilara dan menjadikan gadis itu milik mereka.

Namun rencana itu berubah saat tau Ilara kembali dekat dengan Ragas, mereka memutuskan untuk menghilangkan Ilara saja.

Karena jika mereka tak bisa memiliki nya, maka siapapun tak boleh memilikinya juga.

"Kenapa gak kalian bunuh dia hah!? Gue gedek banget, bunuh dia sekarang!"

"Bacot!"

Buagh!

Handi menghantam wajah wanita bernama Asla itu dengan kuat, sampai wanita itu tersungkur ke lantai dan bergetar tak percaya.

"Kenapa lo nonjok gue!"

"Lo bacot sialan!" Handi geram, dia tak suka dipaksa dan wanita gila ini terus memaksanya untuk membunuh Ilara.

Hanya karena Handi bekerja sebagai Komposer di perusahaan wanita itu sekaligus pembunuh bayaran.

Demgan kesal, Handi menjambak rambut Asla dan membawanya keluar dari kamar itu.

Ilara hanya diam, terduduk dikursi yang dirantai kuat, apalagi rantainya terdapat besi-besi tajam yang sudah menusuk kulit indah gadis itu.

Namun tak ada raut wajah kesakitan diwajah Ilara, gadis itu hanya diam menatap Eja dengan tatapan kecewa sekaligus sedih.

Eja tak berani menatap kearah Ilara, dia menunduk dengan bibir yang tertekuk kebawah.

Seharusnya Eja tak ikut dalam rencana ini, dia seharusnya tak serakah dengan menginginkan Ilara untuknya.

Harusnya dengan persahabatan saja Eja sudah puas.

"Hei Il, jangan sedih yah sayang, setelah ini kamu akan baik-baik saja." bisik Akra lembut seraya mengelus pipi Ilara pelan.

Memang binar mata Akra menunjukan cinta yang begitu besar, namun itu semua lah yang membuatnya gelap mata.

Dia menginginkan Ilara, dia mencintai gadis itu tapi kenapa harus Ragas? Kenapa hanya Ragas dan selalu Ragas!

Posisi ketua, menjadi kekasih Ilara, terlahir kaya raya dan keluarga bahagia, kenapa tak adil bagi Akra!?

Protective Ilara [End]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ