📌ILaGas-03📌

88.7K 7.5K 212
                                    

Heyoo, ayo penuhi lagi targetnya biar up teruus!

200 vote dan 75 komen.
...........................................................

"Kata cewek gue, harus berdoa sebelum balapan."

"Halah bacot lo!"

[03-Balapan hadiah sampah]

Area balapan malam ini tampak ramai sekali, ya tentu saja dua geng motor yang terkenal teman tapi juga musuh akan melangsungkan balapan.

Ketua lah yang mewakilkan, berarti Ragas sebagai Ketua Rageon harus melawan Carlos yang tak lain adalah Ketua Iaros.

Motor yang Ragas kendarai nanti berbeda dengan yang dia bawa ke sekolah, tentu saja motornya kan ada banyak.

Garis start yang sudah dipenuhi sorakan kuat dari penonton dan anggota dua geng motor itu memenuhi sekitaran arena.

"Lo gak lupa kan, apa hukuman kalau kalah dan apa hadiah untuk yang menang."

Ragas mengangguk santai, dia memakai helm full face nya lalu mengangkat tangannya sedikit.

Membuat pandangan Carlos jadi aneh "Lo ngapain?"

"Berdoa, kata cewek gue harus berdoa sebelum balapan."

Decihan sinis Carlos berikan, dia menggeleng tak habis pikir "Halah bacot lo, nurutin kata perempuan yang ada lo jadi tolol!"

"Berarti lo gak pernah nurut kata Mami lo? Wah lo ngatain mami lo tolol?" ejek Johan tiba-tiba.

Carlos terdiam, benar juga kata Johan, karena merasa dirinya kalah ya dia tak menjawab lagi, hanya mendecih malas.

"Oke dua budak-budak otak dengkul, hadiah untuk pemenang adalah helikopter dan hukuman untuk yang kalah adalah membersihkan 1 Jakarta sampai bersih dan batas waktu adalah besok pagi." Egal maju memberikan sedikit penjelasan.

Tak ada yang marah dikatai otak dengkul sama Egal, ya siapa juga yang mau cari masalah sama tuh cowok.

Selain Egal ini abang yang budiman, dia juga dijuluki sebagai kepala besi, yang mana kalau orang kena hantam kepala Egal dipastikan akan ada tulang yang retak.

Setelah mengatur motor masing-masing, Eja berjalan ke tengah garis start dengan bendera hitam ditangannya.

"Oke manusia-manusia yang semasa bayi diberi ASI dan air rebusan beras, balapan akan dimulai dari hitungan 1, 2, 4—"

"3 dulu tolol!" solot Handi emosi.

"Eh iya benar, oke ulang, 1, 2 dan 3!"

Brrmmm.

Ngeeeeeeeng!

Oke, mereka sudah mulai balapan.

Kini kita beralih pada Ilara yang sedang mengerjakan tugasnya di ruang tv, dia duduk dikarpet berbulu dengan meja sedada didepannya.

Liaro ada di sofa, duduk mengawasi kegiatan Ilara dengan tenang dan tanpa suara sama sekali.

Mommy dan Daddy mereka lagi ada pekerjaan di Brunei, jadi selama 2 minggu mereka tak akan pulang.

"Oh iya, Adeo kapan balik dari Jepang?" tanya Liaro tiba-tiba.

Ilara menggeleng pelan "Kurang tau, kayanya tahun depan sih."

"Ilara, abang diam bukan berarti abang setuju kamu pacaran sama Ragas, abang bakal kasih dia pelajaran, minimal baku tembak sampai salah satu kena tembak."

Hela napas panjang Ilara berikan, dia tak menjawab dan fokus pada pekerjaan rumah.

Matematika, Ilara benci itu karena dia bodoh dalam menghitung.

"Ilara, abang lagi ngomong."

"Hm, tau."

"Jangan dicuekin dong."

"Aku lagi sibuk, masuk kamar aja sana."

Liaro mendecih lirih, dia beranjak dan pergi menuju kamarnya, menyebalkan sekali!

Melihat Liaro pergi, Ilara abai karena PR lebih penting daripada membujuk abangnya yang merajuk itu, toh nanti bakal baikan sendiri.

Dan soal baku tembak itu, Ilara tau Liaro tak akan main-main.

Dia akan mengatakan pada Ragas perihal ucapan Liaro, dan Ilara yakin kalau Ragas itu mampu menang dari Liaro.

"Ah benar, aku harus membuat daftar apa saja yang boleh dan tidak boleh Heska lakukan."

Ya, Ilara harus membuat beberapa peraturan, itu untuk Ragas dan harus dipatuhi jika tidak maka Ilara akan memberikan sedikit pelajaran padanya.

Karena Ilara tak mau kalau Ragas hidup tanpa aturan, setidaknya kini Ilara mau melarang Ragas untuk merokok atau untuk mabuk-mabukan.

Itu tak bagus untuk kesehatan, jadi Ilara tak mau Ragas mati dengan cepat.

Harus Ilara larang, Ilara akan langsung membuatkan daftar apa saja yang boleh dan tak boleh dilakukan.

📌Bersambung📌

Protective Ilara [End]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora