📌IlaGas-28📌

65.8K 5.3K 237
                                    

Tebak ini tamat sampai berapa chapter, yang benar nanti dapat cinta dari aku muach❤

Ayo ayo, udah berapa kali aku up nih, ayo penuhi target cepat.

230 vote dan 80 komen kuy.
...........................................................

"Kamu harus ke RSJ Ragas, kamu udah hampir gak tertolong."

"B-biarin Ragas sekolah dulu, Ragas mau ketemu Ilara dan ngeliat dia.."

"Baik, hanya setelah itu kamu ikut ke Rumah Sakit Jiwa, untuk sementara Geng kamu akan dipegang sama Akra."

"Baik..gak papa.."

[28-Kewarasan yang hilang]

Ragas duduk disudut kamar, memandangi sweater rajutan yang diberikam Ilara dan juga yang dia buat sendiri.

"Aya pasti cantik kalau pakai ini.." gumam Ragas sambil tertawa, kemudian dia bersedih kembali, moodnya memburuk kembali.

Ragas merenung sejenak, mengingat kembali kesalahan yang dia perbuat pada Ilara selama ini, apa saja kejahatan yang dia lakukan.

"Ragas..pernah nampar Aya..sekali dan itu pertama kalinya..Aya marah sama Ragas dan 2 minggu gak mau nemuin Ragas..terus gak lama kami baikan lagi."

Itu terjadi karena Ragas sedang stress, banyak kasus jambret, begal dan penyerang di malam hari membuat Ragas sibuk dan keadaannya kurang fit.

Saat itu Ilara melihat Ragas merokok, dan kembali marah padanya, karena Ragas sudah stress dan lelah dia tanpa sengaja menampar Ilara saat itu juga.

Hanya ada mereka berdua saat itu, Ilara tak menangis dan hanya terdiam shock.

"Kamu..nampar aku Heska?"

"A-aya maaf, gue lagi stress..lo tolong jangan marahin gue dulu..kepala gue pusing Aya..maaf gue nampar lo..maaf Aya maaf.."

Ilara tak menjawab saat itu, dia memilih pulang dan mendiamkan Ragas selama 2 minggu.

Setelah baikan, Ilara tak pernah lagi memarahi Ragas kalau cowok itu lagi stress atau lelah, dia sadar dia juga salah saat itu jadi Ilara tak mau memperpanjang masalah.

"Lalu..Ragas pernah hampir ngelempar Aya dari atas motor..ya..habisnya Aya maksa untuk ngelompat dari motor jadi Ragas kesel!"

Ya, saat itu mereka kembali bertengkar karena Ilara melihat Ragas berbincang dengan Sekretaris Osis, itu membuat Ilara cemburu buta.

Mereka berdebat di motor saat ini.

"Berhenti kamu! Aku gak mau pulang sama kamu."

"Aya, udah yah, gue minta maaf perihal masalah itu, gue cuma nanya sama dia soal lo dimana, gak lebih."

"Gak mau tau, kamu harusnya tau kalau aku gak suka kamu ngobrol sama cewek lain!"

"Aya, kita bahas ini nanti aja ya."

"Berhenti atau aku lompat!"

Ragas menghentikan motornya dan menatap Ilara tajam.

"Lo diam atau gue lempar! Lo bisa gak dengerin gue sesekali!? Jangan mentang-mentang gue cinta sama lo, lo seenaknya merlakuin gue, hargai gue sedikit!"

"Aku hargai kamu tapi kamu gak hargai aku! Kamu gatau aku cemburu hah, kamu itu milik aku jadi kamu gaboleh deket sama cewek lain!"

"Oke gue salah, gue minta maaf!"

Yah dan setelah kejadian itu mereka kembali berbaikan.

Lalu masalah selanjutnya adalah Stevi.

"Kalau itu..Ragas akui salah Ragas..Ragas salah karena nurutin perkataan mereka..maaf..Ragas jahat banget ya..tapi kenapa cuma Ragas aja yang disalahin?"

"Padahal..mereka gatau..kalau Aya itu..juga jahat..tapi karena Ragas cinta banget sama Aya..Ragas gak pernah beberin kejahatan Aya..haha..maaf..Ragas jahat..Ragas yang jahat..ampun..Ragas yang jahat..hiks..Ragas yang jahat huhuuuu Ragas ngaku.."

Ragas meremat rambutnya kuat dan menangis kuat, dia tak sadar kalau Clesya dan Ravin sedari tadi ada di depan pintu menatapnya.

Mereka juga tau jika Ilara itu termasuk keras pada Ragas, karena bagi mereka Ragas pantas untuk mendapat pasangan yang keras.

Agar Ragas patuh dan tak melawan, itu benar, bahkan Ragas sangat mencintai Ilara.

Tapi hasutan dan ketidak tegasan Ragas menghancurkan semuanya, ya hubungan mereka toxic.

Yang satu begitu mengekang dan keras, sementara yang satu ingin bebas namun begitu tunduk.

Toxic, mereka sama-sama masih labil, pemikiran masih anak-anak.

Cocok untuk saat ini mereka putus, bagus untuk Ilara tapi tidak bagi Ragas.

Ragas yang memutuskan hubungan, tapi dia juga yang kehilangan.

Seharusnya mereka berkomunikasi, Ilara tentang ke possesive annya, sementara Ragas tentang kelabilannya.

Seharusnya mereka masih bisa bersama, jika saling membuka diri dan berkomunikasi.

Mereka saling mencintai namun ego mereka sama-sama tinggi.

"Kamu harus ke RSJ Ragas, kamu udah hampir gak tertolong."

Ragas gemetar, dia menggeleng lirih.

"B-biarin Ragas sekolah dulu, Ragas mau ketemu Ilara dan ngeliat dia.."

"Baik, hanya setelah itu kamu ikut ke Rumah Sakit Jiwa, untuk sementara Geng kamu akan dipegang sama Akra."

"Baik..gak papa.."

Ragas paham jika dia tak pantas untuk Ilara, tapi dia butuh Ilara..dia membutuhkan Ilara dalam hidupnya.

📌Bersambung📌

Protective Ilara [End]Where stories live. Discover now