l i m a b e l a s

Start from the beginning
                                    

Bian melotot mendengar ujaran maminya. "Mami aja nggak kenal! Tapi main jodoh jodohin Bian!"

"Makanya buruan cari. Mami takut kamu kena penyakit kalo main sana sini, Bian. Kamu punya anak, ya meskipun anakmu itu—"

"Udah Mi. Bian udah punya." Bian memotong ucapan Maminya, tepat sebelum Mami menyelesaikan ucapannya.

Mami yang mulanya menunduk lesu seketika berdiri tegak, mendengar pernyataan Bian.

"Eh Papi, Papi.. Anak kita udah punya calon istri nih Pi." Mami berteriak, mendengar bahwa putra tunggalnya sudah memiliki calon istri lagi.

Bian seketika menggeram sembari mengusap wajahnya dengan gerakan kasar.

"Yaudah, suruh nikah langsung aja Mi, emang ada ya, cewek yang nolak dinikahin sama Bian?"

ADA!!

Ingin rasanya Bian beteriak seperti itu.

"Tuh, Bian, dengerin Papimu.. Malam nanti Mami ke rumah kamu ya, kamu siap siap, panggil calon istrimu ya."

"Mi—"

Tut.

"Sialann!" Bian mengumpat, saat panggilan telepon langsung dimatikan.

"Lo pasti ditanyain kapan kawin lagi, ya, Bi?" Tanya Jean dengan pandangan miris.

"Bangsat. Siapa yang mau gue kenalin ke Mami?!" Umpat Bian kesal sendiri.

Jean berdehem, ia menatap Bian dengan pandangan penuh jenaka.

"Bukannya pas mabuk kemarin, lo ngomong gini ya— " Saya terima nikah dan kawinnya Anya—"

"KAPAN GUE NGOMONG GITU?!" Bian menyentak Jean.

Jean terkekeh di tempat. "Waktu mabuk kemarin malem. Kayaknya doa lo terkabul deh. Lo kan masuk golongan orang terdzolimi." Kekeh Jean.

(Part ini ada di Karya Karsa extra scene 13)

***

Mata Bian menyipit, saat dari kejauhan nampak Anya sedang bercanda dengan tukang sayur.

Dari dalam mobil, terlihat jelas Anya yang tertawa sampai terbahak bahak sembari memegang sayur brokoli di depan rumahnya.

Tin! Tin!

Bian menekan klakson sebanyak dua kali, membuat Anya terkejut, dan langsung menoleh ke arah Bian yang membuka jendela mobilnya.

Bian menoleh dan memandang Anya dengan pandangan kesal.

"Pagi, pak." Sapa Tukang sayur yang menggunakan topi terbalik di kepalanya.

Bian mengamati tukang sayur itu dari atas ke bawah.

TUKANG SAYURNYA KENAPA GANTENG?!!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TUKANG SAYURNYA KENAPA GANTENG?!!!!

"Kamu mau beli sayurnya, apa beli tukang sayurnya? Lama amat." Sinis Bian.

Bad Duda [END]Where stories live. Discover now