📌IlaGas-19📌

Mulai dari awal
                                    

Tatapan Ilara tertuju pada Leoni, dia tersenyum hangat "Hai, kenalin nama aku Ilara." ujarnya ramah.

Leoni gugup, dia sebenarnya tak setuju dengan ide Ragas, semakin menyesal karena melihat betapa cantik, hangat dan indahnya pacar yang Ragas maksud possesive.

Ragas tolol, cewek se sempurna ini malah mau dilepas.

"Hai juga, nama gue Leoni."

Ilara mengangguk, dia kemudian menatap kearah Ragas dengan senyum masih terulas diwajahnya, dia memberikan paper bag kepada Ragas.

"Ilara, ada yang mau gue omongin."

"Aku juga kok, Heska."

"Barengan aja, gimana?"

Ilara mengangguk pelan "Oke." jawabnya lembut.

Ragas meneguk ludahnya, rasanya kerongkongan Ragas tercekat, padahal ini yang dia tunggu, tapi kenapa jadi serumit ini.

Degup jantungnya terus berbunyi keras, otaknya mengatakan jika dia harus segera mengatakan perihal perselingkuhan ini.

Tapi hatinya menolak, Ragas masih sangat menyayangi Ilara, masih mencintai gadis ini.

Tapi dia tak mau dikekang lagi, dia mau bebas, dia tak mau berada dalam peraturan dan cengkraman seorang perempuan.

Ragas ini, ketua Geng Rageon, tak sepantasnya dia berlutut dan patuh pada gadis ini.

Gadis yang tanpa Ragas sadari sudah mengisi warna dihidup Ragas selama 3 tahun belakangan ini.

"Oke, Ilara."

Tarikan napas Ragas berikan, sebelum sela bibirnya mengucap kalimat yang akan sangat dia sesali dikemudian hari.

"Gue selingkuh dan gue mau putus."

"Selamat hari jadi yang ke 3 tahun Heska, aku mencintaimu."

Hening, Leoni sampai tak bisa berkutik menyadari kejadian ini, fatal sekali, Ragas melakukan hal fatal yang tak akan bisa dia perbaiki.

Tawa pelan Ilara berikan, dia meletakan paper bag tadi ke tangan Ragas kemudian memeluknya erat.

"Selamat hari jadi ke 3 tahun, dan yah, kita putus Ragas, semoga kamu bahagia dengan keputusan kamu, sekarang kamu bebas."

Ilara mencium pipi Ragas pelan dan mengusap rambut laki-laki itu, kemudian tersenyum sebagai hadiah terakhir untuk Ragas.

"Bilang ke Tante Clesya, maaf karena gabakal bisa datang lagi ke rumah, dan Leoni, aku harap Ragas bahagia sama kamu, selamat yah."

Ilara menepuk pundak Leoni lembut kemudian berlalu pergi, dia memang tersenyum, namun dia menahan sesak serta air mata.

Melepaskan seseorang yang sangat Ilara cinta dari dulu, sangat Ilara sayang, ini menyakitkan.

"Hiks..sakit.."

Ilara bisa merasakan pelukan saat dia hendak berbelok. "Masih ada Eja dan yang lain, jangan sedih."

"Iya Il, masih ada kami."

Ilara mengeraskan tangisannya, dia memeluk Eja semakin erat dan menumpahkan kesedihannya disana.

Sakit, padahal Ilara sudah berusaha kuat agar tidak menangis, tapi nyata nya tetap sakit.

Sementara Ragas, terduduk lemas di kursi taman dan terkekeh pelan.

"Makasih Leoni, akhirnya gue bebas dari tuh cewek." lirih Ragas.

Leoni menggeleng miris "Lo kehilangan dia Ragas, selamanya."

"Gue senang bisa lepas dari dia."

"Lo nyesal lepas dari dia."

"Gue senang gak akan dilarang dia lagi."

"Lo bakal merindukan larangannya, Ragas, lo udah kehilangan dia dan gak akan ada kata kembali."

Ragas menunduk dalam, kemudian terkekeh lagi "Gak papa, cewek di dunia ini banyak, gue gak butuh Ilara, gue bisa cari cewek lain." ujarnya santai namun terasa berat.

"Ya, silahkan cari dan silahkan kehilangan kewarasan lo, Ragas Maheskana."

Leoni beranjak pergi, dia merasa menyesal sudah menuruti permintaan Ragas, sangat menyesal.

📌Bersambung📌

Protective Ilara [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang