PINDAH

136 9 0
                                    

Tandain typo

***

Di sebuah kota di negara Melbourne. Seorang gadis cantik masih bergelut dengan selimut hangat nya padahal jam sudah menunjuk kan pukul 9 pagi.
Hingga ketukan pintu kamar nya membuat gadis itu terpaksa bangun dari tidur nyenyak nya.

Seorang wanita paruh baya di luar sana sedang mengetuk pintu gadis perawan nya sedari tadi. Tapi lihat lah gadis itu, sudah jam segini masih belum bangun juga.

"Naura bangun sayang! Ini sudah jam 9 pagi!" Teriak wanita paruh baya itu
Gadis di dalam sana terpaksa bangun karna teriakan itu. Dengan kesal gadis itu menyaut
"Hari ini libur mommy!"
Dia NAURA DRAFISA BRAWIJAYA
Gadis cantik dengan rambut sebahu berwarna coklat gelap serta manik mata coklat nya dengan hidung mancung bak perosotan di tambah kulit putih nya. Kesempurnaan dunia yang luar biasa.

"Meskipun libur kau tidak boleh malas malasan cepat bangun dan sarapan, ada yang ingin mommy bicarakan"
Meskipun wanita paruh baya itu sudah menginjak umur kepala tiga, namun tak membuat cantik nya luntur sedikit pun di makan usia
Dia KIRAN SUDARSA ibu dari naura

Gadis cantik dengan Surai coklat gelap nya yang berantakan terpaksa bangun dan melangkah kan kaki nya ke kamar mandi.

Setelah selesai gadis itu menuruni tangga bak seorang Dewi Yunani yang turun dari kayangan nya.

"Ekhemm! Selamat pagi yang mulia ratu" sapa seorang laki laki yang tak lain adalah kakak dari naura. DAVID BRAWIJAYA

Naura melirik kakak nya yang tengah memangku laptop itu dengan sinis.
"APA LO?!"
tumben laki² itu bangun pagi hari ini. Biasanya kalo libur juga pasti lebih telat dari nya. Pasti karna tugas kuliah nya yang menumpuk.

Seorang pria paruh baya di sofa yang sedang membaca koran nya menggeleng kan kepala melihat putra dan putri nya. Sudah menjadi hal biasa jika mereka bersama.
"Sarapan dulu girl" ucap nya melerai
Dia MARTIN BRAWIJAYA

Setelah selesai sarapan. Naura melangkah kan kaki nya ke ruang tamu. Disana sudah ada ayah, ibu, Abang dan adik kecil nya, DAVA BRAWIJAYA yang sedang menonton cocomelon. Dia berumur 4 tahun.

Naura menduduk kan bokong nya di samping adik kecil nya. Lantas bertanya kepada ibu nya
"Kata mommy ada yang mau di omongin, apa mom?"

Mommy yang sedang membaca majalah melirik Naura kemudian meletak kan majalah itu.
Biasalah ibu² kesyee bhadaii guys lagi liat brand kosmetik baru.
"Jadi gini sayang, kita besok bakalan balik ke indo, kita bakalan tinggal di sana"

Naura mengangguk mengerti. Sedetik kemudian tersadar sesuatu
"APAA?!!"

Semua nya sontak terlonjak kaget hingga koran ayah nya jatuh dari genggaman nya

Adik nya yang kesal memukul lengan Naura
"Kak naula jangan teliak² dong, kan Dava jadi gak fokus nonton nya"
"Iya nih, dasar toa!"imbuh kakak nya David

Naura tidak menggubris Omelan ke dua bocah itu dia lebih memilih bertanya pada ibu nya
"Mommy serius?!. Jangan lah mom, Naura Uda nyaman banget di sini. Masak Naura harus pindah sekolah sih"

Ayah nya yang sedari tadi diam menyaut
"Kita pindah karna ayah mau kembangin bisnis di sana sayang"
"Kalo kamu gak pindah  bisa juga sayang, kamu tinggal di sini sama bg David. Dia gak ikut kita karna bentar lagi kuliah dia bakalan selesai" imbuh Kiran

Naura menimang² pilihan dari ibu nya. Jika dia tinggal berdua dengan David sudah bisa di pastikan dia tidak akan bebas. Kakak nya itu sangat posesif terhadap nya dan juga dia pasti akan di jadikan babu pribadi oleh David. Tidak itu tidak akan pernah terjadi. BIG NO!

Naura menghelas nafas nya pasrah
"Ok ikut pindah bareng mommy aj" pasrah nya
Naura beranjak dari tempat duduk nya.
"Mau kemana girl?" Tanya Kiran
Naura berbalik menghadap kiran
"ke kamar mau nge Drakor" ia sudah tidak sabar untuk men tamat kan Drakor nya yang semalam tertunda meskipun ia tidur jam 4 pagi lewat.

***
Keesokan hari nya seperti kata Kiran mereka akan pindah ke indo. Mereka sudah sampai di bandara sekarang. Naura yang sudah siap dengan pakaian casual nya menatap sekitar nya. Ah dia pasti akan merindukan kota kelahiran nya ini. Ayah Naura asli Melbourne sedangkan ibu nya asli Indonesia. Blasteran lah.

Pesawat Sudah berangkat dari bandara Melbourne menuju bandara internasional Soekarno Hatta.
Lebih kurang 7 jam telah Naura tempuh dan disinilah Naura sekarang, INDONESIA tanah kelahiran ibu nya.
Tak lama kemudian sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti di depan mereka. Itu Supir suruhan ayah Naura untuk menjemput mereka.

***
Di depan Naura kini berdiri kokoh sebuah rumah mewah bak istana. Rumah luas dengan 2 tingkatan itu di desain sangat mempesona dengan warna dasar putih serta tambahan gold di beberapa sisi Serta interior bangunan dengan harga yang fantastis.

Masuk ke dalam. Rumah mewah itu terdapat dua tangga di sisi kiri dan kanan nya.  Naura langsung menuju kamar baru nya menaiki tangga sebelah kiri. Di samping kamar nya ada kamar David yang akan di isi ketika dia pulang nanti. Dan sebelah ada kamar Dava yang bernuansa terang penuh dengan mainan bocah itu.

Sedangkan kamar orang tua nya harus menaiki tangga sebelah kanan.

Naura langsung merebah kan diri nya. Kamar baru nya sangat elegan dengan warna dasar putih dan gold di lengkapi dengan lemari dan meja rias coklat gelap yang terbuat dari kayu terbaik serta kamar mandi pribadi dan walk in closed. Mungkin lemari tadi akan ia isi dengan baju santai nya di rumah.

***
Malam sudah tiba. Keluarga Brawijaya sedang melaksanakan makan malam.

Sesudah makan ayah Naura memulai pembicaraan
"Minggu depan kamu akan sekolah di sekolah baru mu girl, jadi persiap kan diri mu. Beli semua keperluan mu untuk sekolah. Kau punya waktu satu Minggu"

Naura menatap ayah nya  mengangguk seraya menadahkan tangan nya. Ayah nya yang paham langsung mengeluarkan kartu ATM. Bukan black Card namun berisi jumlah yang fantastis.

Naura mencebikkan bibir nya seraya menggerutu
"Kenapa gak black Card sih dad?"
"Nanti Girl setelah umur mu 20 tahun"

Naura mengangguk saja
Naura memang belum 20 tahun, masih 18 tahun. Mengapa daddy nya tidak langsung memberikan black Card saja.

"Kak Naula mau temenin Dava main gak? Kak naula kan gak sekolah" kata Dava yang baru saja menghabis kan susu nya.
Naura melirik Dava yang berada di depan nya, di samping Kiran.
"Gimana kalo Dava ikut sama Kak Naura aja, kita ke mall sekalian belanja, mau gak?"

Mata Dava berbinar dengan wajar sumringah
"Boleh ya mommy? Dava mau beli mainan helikoptel"
"Iya sayang, tapi hati2 ya, nanti di sana jangan nakal, dengerin kata kak Naura" peringat Kiran seraya mengelus lembut kepala Dava

"LETS GO BROTHER" seru Naya bersemangat
Sedangkan Dava, bocah itu sudah tidak sabaran.

"HATI HATI" teriak Kirana karna anak² nya yang sudah menghilang di balik pintu.

******


UDAH SAMPE SINI DULU CERITA NYA.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

BIAR SEMANGAT UP NYA

AKU TANPA KALIAN ITU BUKAN APA APA😭

AVASKA/ Couple dangerous Where stories live. Discover now