📌IlaGas-10📌

Start from the beginning
                                    

Mereka semua meringis pelan, yakin jika ucapan Ilara akan benar terjadi.

"Ila jangan gitu ihh, kita kan partner!" rengek Eja memelas.

"Il, maaf yah, jangan marah dong." bujuk Egal.

"Kami terpaksa Il." cetus Alkio.

"Lo boleh marah sama kami nanti, tapi sekarang lo harus temui si Ragasanjing itu." ujar Handi pelan.

"Bener, gak masalah marah sama kami yang penting temui si bayi petruk itu." gumam Akra seraya masuk ke ruang kemudi.

Dan pagi itu Ilara diculik guna pergi ke rumah sakit, masih mengenakan sendal berbulu, piyama doraemon dan cardigan baby blue miliknya.

......

Ternyata di ruang inap Ragas sudah ada orang tua nya, Ilara tersenyum dan sempat mengobrol dengan Clesya.

Tak memperdulikan Ragas yang merengek bagai anak ayam kehilangan induknya.

"Tante udah dari jam berapa?"

"Dari jam 1 Ila, itu anak kakinya keseleo terus tangannya lecet doang, kepeleset pas ditikungan balap."

"Ila gak perduli soal dia tante, soalnya Ila udah ngelarang dia supaya gak balapan karena hujan, dia ngeyel jadi aku gak mau jenguk dia."

Clesya menepuk kepala Ilara gemas "Bagus, anak itu memang harus dikerasin baru tau."

"Hm bener kan Tante, Ila gak salah kan?"

"Enggak dong, Ila udah bener, calon kesayangan mommy." Clesya memeluk Ilara gemas dan mengusap rambut gadis itu.

Ravin bergabung dengan mereka dan menepuk kepala Ilara "Lain kali kalau Ragas nakal, hajar aja."

"Siap Om."

"Ini anak kandung siapa sih?" gumam Johan.

"Ilara tuh udah kaya anak kandung mereka, dalam 5 bulan Ilara berhasil mencuri hati keluarga besar Ragas, ntar kalau mereka putus yang galau keluarga besarnya." sahut Egal.

Itu kenyataan, Ilara memang mudah mengambil hati orang sampai keluarga besar Ragas sudah tau perihal hubungan mereka.

Dan Ilara begitu disayang.

"Siapa juga yang mau putus!?" sewot Ragas kesal.

"Ya mana tau lo gak suka sama kekangan Ilara terus cari cara supaya putus." celetul Egal santai.

"Malaikat lewat be like, Aamiin."

Ragas geram diolok-olok begini, dia melempari teman-temannya dengan bantal dan menjerit kesal "KELUAR LO SEMUA!"

"Yeeeee Ragas ngamuk, Ragas ngamuuuuk!"

"Cabut guys, nanti pagi kita gausah sekolah yah."

"Iya gue males nih, mager."

"Gue gabisa, ntar Umi marah."

Mereka menatap Eja yang menatap mereka polos "Kenapa?" tanya nya heran.

"Gak papa, gajadi bolos guys, kasian bocil spongebob kalau kita gak masuk."

"Iya, kita sekolah aja, ntar Eja gak ada temen."

Eja mengernyit jijik "Apaan sih, gajelas lo pada." cibirnya.

Egal mendelik "Gatau diri lo!"

"Berisik Egal budiman, berisik."

Saat Egal hendak menerjang Eja, Johan dengan sigap menahan cowok itu agar tidak mengamuk di ruang inap ini.

Akra, Alkio dan Handi segera menarik Eja sementara Johan menggeret Egal.

Dua manusia ini gak akan pernah bisa akur kayanya.

"Aya.."

Ilara abai, dia sibuk berbincang dengan Clesya.

Rengutan Ragas berikan "Aya gue minta maaf Ayaaaaaa." rengeknya melas.

Ilara masih no respon sama sekali, dia bahkan tertawa pelan mendengar curhatan dari Clesya perihal kue gosong yang Ravin buat semalam.

"Sabar nak, ayo lebih keras lagi usahamu." ujar Ravin memberi semangat.

"Aya gue minta maaf, please.." Ragas berusaha turun tapi Ravin menahannya, kedua mata Ragas mulai berkaca-kaca saat Ilara hanya meliriknya tak minat.

Bibir Ragas bergetar pelan.

"Aya..hiks..maaf hueeeeeeee maaf hiks..maaf Ayaaaa.."

Dan akhirnya tangisan Ragas pecah karena Ilara tak memberikan respon baik padanya "Siapa ya? Aku gak kenal sama kamu." celetuk Ilara datar.

Bahu Ragas bergetar kuat "MOMMY LIHAT AYA NAKAL BANGET TAUUU! Hiks..AYA GAK MAU MAAFIN RAGAS MOMMYYYYYY!"

Clesya menggeleng "Memang kamu yang salah Ragas." ujar Clesya membela Ilara.

Ragas makin kaya orang kesurupan reog, mengamuk tak jelas sampai tersedak ludahnya sendiri.

"Ragas ngaku salah..hiks..maaf Aya maaf..Ragas gak mau dicuekin Aya gak mauuuuu! Hiks..huaaaaa maaf Aya maafin Ragaaaaas!"

"Oke aku maafin, tapi dengan satu syarat."

"Apa..hiks..syaratnya? Ragas bakal turutin."

Ilara mengulas senyum tipis "Kamu gak bakal membantah setiap kali aku larang kamu perihal sesuatu, karena aku lakuin itu demi kebaikan kamu."

"I-iya..hiks..Ragas janji gak bakal bantah apapun larangan Aya..."

"Kalau ngebantah? Kita putus ya."

Ragas membeku, belum sempat dia menjawab dia sudah keburu pingsan.

Ya, sekarang Ragas bisa pingsan karena takut dengan kata putus, 2 tahun setelahnya justru dia getol sekali minta putus sama Ilara.

Karena kekangan Ilara akan semakin membuat harga diri Ragas seolah jatuh.

Ilara tak tau kalau setiap kali Ragas tak merokok, maka anggota geng nya akan mulai mengejeknya cupu, awalnya Ragas tak perduli.

Tapi seiring berjalannya waktu serta bertambahnya usia, ego Ragas sebagai laki-laki semakin meninggi ditambah hasutan orang-orang disekitarnya.

Usia 16 tahun Ragas mungkin nurut dengan semua ucapan Ilara.

Tapi di usia 17 dan 18 tahun, semua tak lagi sama.

Dan pertengkaran terus menyelimuti hubungan mereka.

📌Bersambung📌

Protective Ilara [End]Where stories live. Discover now