"Rubicon item?" Kening Alizka mengerut. Rasanya tidak asing dengan mobil mewah yang satu itu. "Gue kaya pernah lihat deh."

"Beberapa kali ada di parkiran SMA Mahanta, wajar kalo lo pernah liat. Gue sama yang lain juga pernah," timpal Adi.

Alizka menggeleng. "Enggak. Gue lihat mobil itu bukan di sekolah," sanggahnya.

"Kamu bisa inget-inget lagi di mana kamu lihat mobil itu?" pinta Ganang pada Alizka.

"Nang," panggil Alizka sembari menggapai tangan pacarnya itu. Bibir Alizka bergetar, ia susah sekali untuk menyebut salah satu nama yang terus berputar di benaknya.

"Lo tau siapa yang punya mobil, Al?" Arin menodong Alizka dengan pertanyaan itu saat melihat Alizka sangat gugup.

Alizka menganggukkan kepalanya. "Gue tau, Rin."

Lalu, Alizka kembali menoleh ke arah Ganang dan bertanya. "Ganang, inget kan aku pernah minta tolong kamu jemput di kafe deket apartemen Jella?"

Ganang menganggukkan kepalanya.

"Waktu itu Reval pake rubicon item. Dia pergi sama Jella pake mobil itu, Nang," pungkas Alizka mengingatnya.

"Kamu tadi bilang Gentar ke kelab sekitar satu minggu setelah Azkira masuk rumah sakit kan?" Ganang mengangguk lagi, membenarkan pertanyaan itu.

"Apa mungkin Reval sama Jella—"

Belum selesai Alizka berkata, tiba-tiba Fiki menggebrak meja sembari bangkit dari duduknya. "Bangsat! Kita cari si bangsat sekarang!" umpatnya kasar.

"Ki, tenang dulu," pinta Arin sembari menarik lengan cowok itu agar kembali duduk. "Kalo urusannya sama Reval kita nggak bisa gegabah. Kita harus lebih pinter dari dia."

"Gue setuju sama Arin," ucap Adi. "Reval licik, jadi kita harus lebih licik dari dia."

"Kalian tenang aja. Gue, Ganang, sama sepupu gue masih berusaha buat dapetin salinan rekaman cctv di area kelab tepat di hari kejadian itu," ucap Alizka pada akhirnya. Ia lega bisa mengatakan rencana ini pada mereka.

"Sepupu lo?" tanya Fiki. "Hubungannya sama sepulu lo apa?"

Alizka menoleh ke arah Ganang. Cowok itu mengangguk, memberinya izin untuk menceritakan semua yang keduanya rahasiakan selama ini.

"Kalian pasti udah tau Gentar sama Jella putus karena Jella selingkuh kan?" Mereka mengangguk kala Alizka bertanya seperti itu.

"Sebenernya Jella enggak selingkuh. Jella ditekan sama keluarganya buat terima lamaran sepupu gue. Sepupu gue penyintas kanker stadium tiga. Dia udah kenal Jella dari kecil." Ganang, Fiki, Adi, dan Arin menyikmak dengan saksama apa yang dijelaskan oleh Alizka.

"Singkat cerita dia sama Jella dijodohin. Awalnya Jella enggak mau, tapi karena di balik itu semua ada perjanjian keluarga, mau enggak mau Jella harus terima. Tapi, gue enggak tau pasti ada perjanjian apa di antara keluarga Jella dan om gue."

"Sepupu gue punya keinginan di saat-saat terakhir hidupnya, dia punya seseorang yang selalu ada di sampingnya. Dan, Jella satu-satunya orang yang bisa wujudin itu. Sepupu gue sayang banget sama Jella."

"Dia belum lama ini ketemu sama Gentar, dan sepakat mau bantu cari bukti. Karena buat mulihin data yang dihack itu butuh waktu seminggu. Jadi mau enggak mau kita harus nunggu," ucap Alizka mengakhiri penjelasannya.

"Sekarang sepupu lo di mana?" Adi bertanya.

"Di rumah sakit. Minggu depan dia ada jadwal buat operasi. Semoga sebelum dia operasi, kita udah dapetin buktinya," jawab Alizka.

GENTAR [END]Where stories live. Discover now