-Bab 2 : Reuni Dengan Teman Lama (2)

15 0 0
                                    

Leo sedang bersantai di sofa seperti biasanya, sudah 2 jam berlalu sejak Amy pergi. Dia sedang membayangkan Amy dan keluarga Olivia bercerita, setidaknya tujuannya tercapai, Amy memiliki sahabat dan berhubungan baik dengan keluarga Olivia.

'Sial, disini sangat membosankan sekarang, apakah karena Amy sudah besar?'

Leo merasa dirinya perlu jalan-jalan sebentar, apakah dia perlu pulang ke rumahnya? Ibunya pasti khawatir Leo tidak mengirimkan surat selama 2,5 tahun terakhir. Selain itu dia perlu tahu hal apa saja yang sudah terjadi selama dia tidak ada.

'Sebelum itu aku harus menemui Merlin dan Lyf dulu.'

Leo pergi ke Pasar Sihir Darwin, bertemu dengan Merlin yang sedang menjaga toko.

Merlin: "Kupikir siapa, ternyata kamu. Kemana saja kamu selama 2 tahun terakhir?"

Leo: "Aku akan ceritakan nanti. Aku hanya ingin jalan-jalan karena bosan di rumah."

Merlin: "Yah, itu pasti karena Amy sudah besar dan tidak seaktif dulu. Berapa umurnya sekarang? Sembilan? Sepuluh? Siapa sangka kamu lebih menyukai anak-anak yang banyak tingkah."

Leo membeli beberapa ramuan tingkat suci dengan kadar mana yang melimpah di dalam larutan yang sedikit. Leo sepertinya memiliki banyak simpanan koin emas. Merlin diam diam menjual seperti ini, karena ramuan tingkat suci ke atas perlu pengawasan dari bangsawan dalam penjualannya agar tidak disalahgunakan. Tapi Merlin kurang senang dengan pemberlakuan pajak di pasar sihir, jika dia ketahuan menjual ramuan seperti itu pajaknya bisa dinaikkan.

Seseorang yang sudah terbiasa dengan sesuatu, lalu dia menganggap sesuatu itu sebagai kebenarannya, secara sadar atau tidak.

Leo: "Terima kasih untuk ini Merlin."

Lalu ke Kedai Mixdreat sebagai pelanggan tentunya, dia sudah tidak bekerja di sana.

Lyf: "Leo, sudah lama aku tidak melihatmu."

Leo: "Ah, Lyf, senang melihatmu baik-baik saja."

Lyf: "Senang juga melihatmu baik-baik saja. Aku sempat khawatir karena tidak ada kabar tentangmu selama 2 tahun ini."

Leo: "Yah, aku dan Amy pergi untuk berlatih di luar kota."

Lyf: "Dimana?"

Leo: "Aku tidak akan memberitahumu, yang jelas di hutan."

Lyf: "Oke, aku tidak akan menanyakan lebih lanjut. Aku hanya ingin tahu tempat macam apa yang kamu kunjungi, bisa jadi kamu pergi ke menara sihir atau dojo beladiri. Ah iya, aku hampir lupa, kamu ingin memesan apa?"

Leo: "Cumi-cumi kuah tinta manis ditambah nasi di tempat terpisah. Lalu susu sapi kocok yang hangat."

Lyf: "Pesanan yang aneh. Baiklah, tunggu sebentar."

Leo diutamakan dari pelanggan lainnya karena dekat dengan semua orang disini. Ini mungkin yang dinamakan nepotisme. Tidak, itu adalah apa yang mereka katakan dengan timbal balik, Leo memberikan jasa yang besar pada mereka semua semasa bekerja dulu, sudah sewajarnya Leo diperlakukan dengan baik oleh mereka.

Leo menunggu sambil kepikiran, 'Umur Amy sudah 9,5 tahun ya. Huh, berarti sudah 8 tahun ya, Cain, Darius. Kuharap wajah kalian tidak banyak berubah. Aku harus mempercepat rencananya.'

Kota Darwin sudah berubah dibandingkan 8 tahun yang lalu, terutama letak pertokoan nya. Tapi orang akan mengenalnya tetap sebagai Darwin walaupun sudah berubah. Lalu rumah kalian tidak berubah sama sekali, jadi kembalilah ke Darwin, Cain, Darius, semuanya sedang menunggu, kami akan selalu menyambut kalian di rumah kalian.

Di tengah-tengah pemikirannya, Leo tidak sengaja mendengar percakapan orang di dekatnya.

"Hei, kamu tahu tidak? Seminggu yang lalu ada kabar menghebohkan seluruh dunia."

Apa yang mereka bicarakan? Seluruh dunia? Bukankah kalimat itu terlalu kekanak-kanakan?

"Yah, aku sudah dengar rumornya. Katanya sekarang di Veruzan..."

Mata Leo sedikit mendelik, dia harus mengatur ekspresinya lebih baik lain kali. Tapi dari pembicaraan barusan, kalau dia tidak salah dengar, ada hal penting yang sedang terjadi dan menyangkut seluruh dunia.

"Pesanan datang!"

Lyf datang di saat yang sangat tidak tepat, tidak biasanya Leo peduli dengan pembicaraan orang lain, mungkinkah karena dia sudah 2,5 tahun tidak menerima informasi dari dunia luar? Ya, pasti karena itu.

'Aku akan cek sendiri infonya secara langsung nanti.'

Sekarang fokus ke menikmati makanan, daging kering dan teh membuatku bosan.

Leo menikmati makanan sampai habis lalu berdiri, "Lyf, aku ingin pergi. Berapa harga semuanya?"

"300 Ald. Yah, kamu yang paling tahu berapa harga makanan laut."

Itu wajar saja, dengan harga segitu masih terbilang murah, mungkin karena Leo kenalan lama mereka. Letak Illyganium agak jauh dari lautan, bagi orang-orang di pedalaman, keberadaan laut seperti tempat dalam legenda.

Leo membayar lalu pergi dengan sapu sihir. Tidak disangka semuanya saling berkaitan. Mengapa Merlin tidak memberitahunya sejak awal? Yah, Leo yang seenaknya datang dan pergi.

Tempat yang dia tuju adalah tempat orang nomor satu di Darwin.

Bangunan yang megah dibuat dengan batuan gelap, sangat berbeda jauh dengan bangsawan lainnya yang menggunakan warna-warna cerah. Orang yang membuatnya benar-benar memiliki selera seni yang tidak biasa.

Leo mengamati keadaan sekitar dari belakang kediaman. Tidak ada penjaga.

Leo: "Mau berapa tahun pun berlalu, tempat ini tidak berubah sama sekali."

"Stealth"

Leo menyimpan sapu sihirnya di penyimpanan ruang. Dia menyelinap masuk menyembunyikan keberadaannya. Agak susah dan resiko ketahuan juga tidak kecil.

Leo terbang menuju jendela di lantai 3, tepat di tengah-tengah jika dilihat dari pintu masuknya.

'Jendelanya terbuka.'

Leo masuk dengan waspada. Di dalamnya hanya ada ruangan gelap, padahal ini adalah siang bolong.

Unknown: "Menghilang 2,5 tahun tanpa kabar dan muncul tiba-tiba disini. Dasar tidak tahu sopan santun."

Itu adalah suara wanita yang sangat lembut.

Leo: "Banyak yang bilang begitu."

Unknown: "Ada perlu apa kamu datang secara langsung ke tempat ini?"

Leo: "Aku akan jawab setelah kamu menunjukkan diri."

Orang itu menjentikkan jarinya dan ruangan kembali terang seperti seharusnya.

Seorang wanita muda duduk di kursi, di depannya ada meja kerja dengan banyak berkas. Memang, ini adalah ruang kerja kepala keluarga bangsawan yang memerintah Darwin.

Unknown: "Yah, tidak menyenangkan, kupikir aku akan bermain petak umpet sebentar."

Wanita itu tampak kecewa, dia mendecakkan lidahnya.

Leo: "Kamu tahu kalau itu sia-sia saja kan?"

Unknown: "Lagipula kamu pasti bisa menemukanku kan?"

Dia menunjuk ke dinding di belakang Leo, "Kamu tahu jam tua yang menggantung di dinding? Konon katanya itu adalah alat sihir yang dibuat oleh para vampire saat mereka dalam masa pengejaran untuk genosida 500 tahun yang lalu."

Oh, jadi dari situ kegelapan berasal? Apakah dia tidak memikirkan resikonya jika ketahuan memiliki barang seperti ini?

Leo: "Sudah cukup, akhiri omong kosong ini."

Unknown: "Langsung to the point seperti biasanya. Karaktermu tidak banyak berubah. Baiklah, ada perlu apa kamu kesini?Anakku, Eleonora Aleister."

Leo: "Ada hal yang ingin kutanyakan padamu, ibu."

***

Akhirnya Leo dan ibunya sudah ditunjukkan.

The Me : The Wizard Of WisdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang