9. KOTAK BEKAL

23 7 0
                                    

"Aigoo mereka masih belum bangun?" aku menghampiri 2 manusia itu yang masih sibuk dengan alam bawah sadarnya sementara waktu sudah menunjukkan pukul 8, ketukan pintu membuat ku mengurungkan niat, dan ternyata sarang yang datang, "mereka sudah bangun?" tanya nya, "belum, lihat lah"

Jarang-jarang melihat mereka akur begini, aku mengambil ponsel ku dan memotret seo dan gimyung yang tertidur sambil memeluk satu sama lain, "kalau akur begini kan seru, vasco bangun kan mereka aku sudah bawa sup hangat untuk redakan pengar~" aku berlalu ke dapur menyiapkan makanan untuk 3 orang itu.

"YAA! sudah jam 10 kalian tak kerja?!" teriak vasco membuat seo dan gim terlonjak kaget, "AAAA!! KENAPA KAU DI RANJANG KU!" teriak keduanya saling menendang hingga membuat bunyi berisik, saat sadar 2 orang itu kembali jadi tak akur sementara vasco memutuskan menuju dapur karna perutnya minta di isi.

"ah kepalaku.. tabasco sialan, ini baru jam 8 kurang, ya! kenapa kau di kamar ku?!" tanya gimyung menggaruk kepala nya, "aku tak ingat! jangan berisik sial!" seo seongeun keluar kamar di ikuti gimyung, "sana mandi dan langsung makan, sebelum sup nya dingin" ujar sarang melahap makanannya begitupun vasco yang tak peduli dengan tatapan membunuh dari gimyung dan seongeun.

~ ~ ~

langkah ku terhenti di depan bengkel itu, disana areum dan gimyung sedang mengobrol kenapa aku malah berdiri di sini? kenapa aku kesal? padahal kan bukan apa-apa, "sarang? kenapa berdiri di sana?" gimyung menghampiri ku, "kalian saling kenal?" tanya areum ikut menghampiri ku, "tentu saja, dia teman ku~" ujar gimyung.

"aku mau antar bekal makan siang ini, tadi aku coba resep baru jadi, ini ambil lah" aku menyerahkan kotak bekal pada gimyung, "kau membuat nya untuk kami bertiga?" tanya gimyung penasaran karna aku masih memegang satu bekal lagi, "iya, aku mau langsung antar untuk seo seongeun," aku berniat meninggalkan bengkel namun.

"sarang apa kita bisa bicara sebentar?" tanya areum membuat ku menghentikan langkah ku, tanpa berniat berbalik menatap nya, "maaf, mungkin lain kali," aku langsung meninggalkannya.

aku mendatangi tempat seo kerja karna aku pun harus kembali ke mini market, "apa lagi sekarang?" terlihat disana 2 wanita tengah mengajak seo bicara, dan mereka membawa kotak bekal, aku menghampiri nya, "seo seongeun" ia beralih pada ku, "kenapa kau disini? tak kerja?" tanya nya, sementa 2 wanita itu menatap ku tak suka, aku pun melakukan hal yang sama.

"ini, untuk mu aku hanya mengantar ini" aku menyerahkan kotak bekal itu, dan di terimanya, "oppa, terima lah juga dari kami~" seongeun menerima bekal itu tanpa pikir panjang, wajah ceria kedua anak sekolah itu tak bisa mereka sembunyikan, kenapa panas rasanya? padahl cuaca dingin.

"tumben kau buat ini?" tanya seongeun karna sedari tadi sarang diam, "kalau tak mau buang saja!" sarang berlalu meninggalkan tempat itu dengan perasaan kesal.

"kalian sedang apa?" saat tiba di mini market ia malah melihat vasco yang mengusap pergelangan kaki jinny, "tadi jinny jatuh jadi aku.." belum selesai vasco bicara sarang meninggalkannya, membersihkan tumpukan sampah dari pelanggan membuat ke dua orang itu bingung, "tak perlu di jelaskan, untuk apa juga?" ujar cewek itu dengan wajah kesal nya.

setelah membuang sampah cewek itu melampiaskan kekesalannya pada bangku yang tak bersalah, "benda mati tak melakukan apapun kau hajar?" kemunculan zach yang suka secara tiba-tiba membuat sarang terbiasa, "wah wah ada yang kesal rupanya~" tak ada tanggapan dari sarang.

"mana boleh menyukai 3 orang sekaligus kau benar-benar rakus~ ," sarang menatap zach tajam, "bicara apa kau? pergi sana aku sedang tak ingin debat dengan mu," zach menatap kepergian sarang, "dasar manusia, sifat tamak nya itu membuat ku tak tahan, cih"

~ ~ ~

"sarang, kau kenapa?" vasco menghampiri sarang yang sedang menghitung uang kasir, "apanya?" tanya cewek itu sok sibuk, "ya! jangan cemburu, dia hanya membantu ku, kau ini aku sudah punya pacar juga tau, dasar" ujar jinny sebelum meninggalkan mini market sarang merutuki dirinya, "kau cemburu?" mendengar pertanyaan polos vasco membuat sarang merutuki dirinya, "tidak, hanya saja hari ini bulan nya aku, kau pasti mengerti" ujar cewek itu berbohong.

"wah dia menyiapkannya dengan sepenuh hati" areum memperhatikan isi kotak bekal itu, "dia memang selalu seperti ini, kau mau coba?" tawar gimyung pada areum, "apa boleh?" dan gimyung mengangguk pertanda iya, "hey kalian istirahat lah dulu, ayo coba ini!" ujar gimyung pada teman satu kerja nya, mereka pun mengelilingi nya.

"wah kau dapat 2 bekal untuk makan siang?" tanya sanha melihat bekal makanan itu, "tidak, punya ku kotak yang warna hitam itu, yang warna putih untuk mu saja" Sanha terlihat semangat saat mendengar nya, "kau serius? ini bukannya dari mereka tadi?" tanya sanha membuka bekal itu, "iya, untuk kau saja" ujar seo mereka pun makan bersama.

~ ~ ~

"apa besok tak bisa kau buatkan bekal lagi seperti hari ini?" ujar gimyung mencuci bersih kotak bekal dari sarang, "iya, aku jadi tak perlu keluar cari makanan~" ujar seongeun duduk di hadapan sarang, "kenapa? apa areum tak menawarkan untuk membuatnya untukmu?" sarang masih menikmati ramen yang baru ia buat, "kenapa jadi areum? teman-teman ku juga menyukai nya, aku bagi bagi untuk mereka juga" setelah memberishikan nya gimyung ikut duduk di sebelah seongeun.

"bekal dari ku kau buang ke mana?" tanya sarang pada seongeun yang menyalakan rokok nya, "bicara apa kau? tentu saja ku makan," sarang merasakan tatapan intimidasi dari gimyung dan seongeun, "bukannya 2 wanita tadi juga memberikannya?" tanya sarang melahap ramen nya perlahan, "ku berikan pada sanha, punya mu yang ku makan, kau senang?" mendengar itu sarang sekuat hatinya menahan senyum yang hampir merekah, "jangan merokok disini bodoh, asap nya kemana-mana!" ujar gimyung membuat seongeun membuka jendela.

"aku mau coba~" vasco yang tiba-tiba datang duduk di sisi sarang, "kotak bekal mu mana? tak kau buang kan?" tanya sarang saat vasco mengambil alih ramen nya, "di meja depan.."

"tabasco kumis mu sudah tumbuh saja?" tanya gimyung memperhatikan, "heol, padahal baru beberapa minggu di cukur habis, bagaimana bisa?" ucap seo seongeun baru menyadari nya, "aku juga tak tau kenapa bisa secepat ini tumbuhnya,"

"minta sedikit-" baru seongeun mau merebut ramen milik sarang cewek itu langsung menepis tangan nya, "buat sendiri! aku lapar" gimyung dan vasco hanya tertawa kecil melihat tingkah 2 orang itu.

~ ~ ~

"aku ingin lihat salju di dunia mu, sepertinya sebentar lagi musim nya" sarang mengalihkan pandangannya dari ponsel pada seongeun yang melihat ke luar jendela, "kuharap kalian bisa lihat saljunya.." ujar cewek itu pelan, seongeun masuk ke kamarnya lalu kembali dengan kotak yang di bungkus kado, "ini untuk mu" sarang melihat kotak itu, "berat juga, apa ini? aku kan tak ulang tahun"

"buka saja, aku baru ingat memberinya sekarang sudah lama ku beli," ujar seongeun duduk di sisi sofa, mata sarang berbinar melihat hadiah itu, "pakai lah itu, banyak penulis terkenal memakainya, kau suka menulis kan?"

2 DIFFERENT WORLDWhere stories live. Discover now