8. DINNER?

30 6 0
                                    

Langkah ku berbeda dari biasa nya, aku sangat bersemangat kini untuk menemui Vasco tentunya tapi saat tiba aku belum menemukan Vasco, "apa dia terlambat?" aku bergegas mengganti baju dan merapikan toko, "kenapa masih ada manusia yang buang sampah sembarangan?" tak heran, pelanggan kurang etika seperti ini sudah sering ku temui, tak jauh ku perhatikan Vasco baru tiba dan dia tengah mengobrol dengan seseorang, apa dia punya teman baru?

"pagi sarang! maaf aku terlambat, kenal kan ini teman baru ku chung hee" vasco mengenalkan kami, "ya sudah nanti kabari aku saja, sampai jumpa vasco, sarang" cowok bernama chung hee itu pergi meninggalkan kami.

"wah kau, sudah punya teman baru apa dia baik?" tanya ku pada vasco yang membersihkan kaca, "tentu, dia sangat baik dan dia mau membantu ku untuk hal penting," ujar vasco membuat ku penasaran, "sarang, nanti kau mau makan malam dengan ku?" tanya vasco tiba-tiba, "hm? kan setiap malam kita makan bersama?" aku tak salah kan kami selalu makan ber empat.

"bukan, bukan bersama mereka, tapi berdua, hanya kau dan aku..." ujar ku pada sarang, aku tak terlalu berharap tapi aku ingin dia mengatakan iya, "tentu, mau bertemu dimana?" aku senang mendengar nya, "warung tteokbokki dekat sini! nanti aku ke rumah mu!" senyum lebar terukir di sana, "baik lah kalau begitu aku jadi tak sabar hingga malam nanti~" ujar nya ceria.

~ ~ ~

"hey bagaimana penampilan ku?" sebelum ke rumah sarang aku ingin menanyakan pendapat 2 orang itu dahulu, mereka menatap ku bingung dari atas hingga bawah, "tuan, anda salah alamat?" tanya kim gimyung berdiri menghampiriku sementara seo seongeun sibuk dengan ponselnya, "aku euntae.." ujar ku membuat 2 orang itu melongo, dasar berlebihan apa aku sebeda itu? chung hee benar-benar hebat.

"kau, kau mau kemana pakai jas dan rapi begini?" tanya gimyung, "makan di warung tteokbokki di depan sana, apa sudah rapi?" tanya ku pada nya, "wah~ kau mau kencan? dengan siapa pegawai toko yang rambut kuning itu?" tanya seo seongeun penasaran, "dengan sarang, kalau begitu aku pergi dulu~" hanya perasaan ku saja atau tidak, ekspresi mereka seketika berubah saat aku menyebutkan nama sarang.

"noona ada orang dengan pakaian rapi mencari mu... kau mau kemana rapi begitu?" taehyun masuk kamar ku seenak jidat nya, "bukan urusan anak kecil, aku pergi dulu, sampai jumpa~" jujur saja aku pangling, apa itu vasco? dia benar-benar berbeda, "kau mencukur kumis mu?" tanya ku penasaran, "iya, kata chung hee lebih baik di cukur habis, kau sangat- cantik, cocok dengan dress itu." ujar vasco memperhatikan ku dari atas hingga bawah, "pilihan mu memang yang terbaik, ayo berangkat?"

Dia benar-benar berbeda malam ini, sangat cantik sayang rasanya jika hanya membawanya ke warung tteokbokki sementara kami sudah rapi begini, "harus nya aku membawa mu ke restoran mewah bukan ke warung."

"kenapa? makanan di sini lebih enak dari pada di restoran mewah dengan harga selangit tapi rasanya tak enak dan lagi kita tak kenyang" ujar sarang, tak butuh waktu lama mereka tiba di warung itu, bibi yang bekerja disana sampai memperhatikan kami lama, begitupun beberapa pelanggan, "apa kalian tak salah tempat?" tanya bibi itu pada vasco dan sarang.

"wajah mu familiar tapi mirip siapa ya.." sarang dan vasco tersenyum kecil, "bi, ini pelanggan mu, sarang dan vasco.." ujar sarang dan seketika bibi memperhatika 2 orang itu lekat, "aigo~ kalian sangat cantik dan tampan, kenapa makan disini bukan restoran mewah?"

"uang kami tak sebanyak itu~" jawab sarang dan vasco bersamaan, "aigo~ ya sudah malam ini bibi siapkan menu spesial untuk kalian!"

"tak kusangka 2 orang itu bisa berubah seperti orang lain begitu" bisik seongeun pada gimyung, "kenapa kita tak di ajak? apa mereka kencan?" tanya gimyung mengintip, "dia lebih mirip seumuran 18 tahun jika tak punya kumis," gimyung menarik seongeun menjauh, "sudah lah kenapa kita jadi menguntit mereka?"

"apa? kau cemburu ya~" goda seongeun pada gimyung, "bicara apa kau? sudah lah aku mau cari makan ditempat lain~" gimyung meninggalkan seongeun sendirian di sana, "anak itu bisa cantik juga?" seongeun pun pergi meninggalkan warung itu menuju mini market.

Kedua orang itu terdiam saat bertemu kembali di kasir, "kenapa kau beli soju?" tanya gimyung datar, "kau juga kenapa beli soju?" bukannya menjawab seongeun malah kembali menanyakan hal yang sama, "aku sedang ingin saja.." ujar gimyung membayar belanjaannya, "aku juga begitu, orang ini yang bayar~" seongeun mengambil ramen dan meletakkan nya seenak hati membuat gimyung menatapnya kesal.

~ ~ ~

"hah, karna sarang tak ke rumah, kita malah makan ramen disini" seongeun melihat jalanan sepi di hadapannya sementara gimyung mulai terlihat mabuk, "hey baru sedikit kau sudah mabuk?" tak ada jawaban gimyung terus menuangkan minumannya sendiri tak menghiraukan seo seongeun.

"ini, sepertinya kurang untuk mu" seongeun kembali meletakkan 2 botol soju dan di terima gimyung, "ya! apa yang membuat mu begini? berhenti minum karna aku tak mau menggendong mu pulang!" ia kembali mengambil botol soju tadi, "ya! sudah kau berikan jangan di ambil lagi.."

seongeun tak ambil pusing ia meneguk minuman nya sendiri, "jujur saja, kau cemburu kan dengan tabasco mexico itu," mendengar itu gimyung menatap seo seongeun, "aku tak cemburu, hanya... kesal saja, seo seongeun wajah mu- kalau di perhatikan dengan baik, benar-benar lebih jelek dari yang ku kira hehe~"

"ah, aku mau memukul mu tapi kepala ku pusing, aish!" botol ke 4 sudah habis, 2 orang itu tertidur di sana, di depan mini market.

~ ~ ~

"ah ini menyenangkan, tak ku sangka bibi benar-benar membuat menu yang beda, itu tak ada di menu kan?" tanya sarang pada vasco, "benar, apa kau sudah kenyang? apa tak mau beli makanan lain? eh.. itu bukannya seo seongeun dan kim gimyung?" vasco melihat dari kejauhan, di depan mini market ada 2 gembel yang tertidur, "benar itu mereka"

"ya! kenapa tidur di sini!" sarang memukul 2 orang itu tapi hanya terdengar gumam yang tak jelas, "kenapa mereka sampai mabuk begini?" vasco mengusap wajah nya pelan, "ayo bawa mereka pulang" pinta sarang pada vasco, "kau tunggu disini, mereka itu berat mana kuat kau." ujar vasco membuat sarang kesal.

"ya! aku juga kuat asal kau tau!" vasco tertawa melihat wajah cewek itu, "ya sudah, kau bawa kim gimyung kalau tak kuat tinggal kan saja di jalan" vasco memapah seo seongeun yang sudah tak sadarkan diri, vasco tertawa melihat sarang yang ke sulitan memapah gimyung.

"kim gimyung, kau lebih berat dari yang ku kira," oceh sarang, untungnya rumah mereka tak jauh, "sadar lah! kenapa kalian minum sampai mabuk begini?!" setibanya di rumah.

"satu kan saja mereka~" ujar sarang memberi ide, "kau benar, ayo~" vasco dan sarang meletakkan gimyung dan seongeun di satu ranjang yang sama, namun sarang malah ikut terhuyung menimpa gimyung, "hati-hati" vasco membantunya berdiri.

"ya sudah, aku langsung pulang ya, kau istirahat lah" saat sarang akan pergi vasco menahan lengan nya, "biar ku antar, tadi pergi dengan ku begitupun kalau pulang, ayo"

2 DIFFERENT WORLDWhere stories live. Discover now