2. BASAH

83 7 0
                                    

"kalian tinggal disini untuk sementara," sejujurnya aku tau isi pikiran mereka, mana mau orang-orang ini tinggal di tempat ini bertiga apa lagi seo dan gimyung kan tak akur, aku juga khawatir mereka menghancurkan tempat ini, aku lihat mereka yang menelusuri rumah itu, "kau mau kami bertiga disini? apa tak ada apartment? mana mau aku tinggal di rumah sempit bersama 2 orang bodoh ini!"

gimyung dan vasco menatap kesal seongeun, "jaga mulut mu! tak punya uang jangan banyak tingkah." seongeun menatap gimyung kesal, "kau kan memang biasa hidup ditempat begini, apa romantisme mu itu memberi kekayaan hm?" gimyung kesal mendengar itu ia melayangkan tinjunya, "hey jangan bertengkar disini," vasco mencoba menengahi mereka, ia malah ikut terseret, "pengemis macam kalian tentu mau tinggal disini!" ujar seongeun semakin membuat gimyung dan vasco kesal.

"YA! hentikan kalian jika begini terus, ku harap tempat ini tak sampai hancur seperti dalam komiknya," tak mendengar kan ku, aku mengambil selang air di depan dan menyiram mereka hingga tiga orang itu berhenti, "tolong, jangan menyusahkan ku sampai aku tau caranya agar kalian kembali ke dunia kalian sendiri!" barulah mereka berhenti dan kini baju mereka basah, orang-orang ini mana punya baju aku mengutuk diriku yang selalu bertindak sebelum berfikir.

"tunggulah disini, aku akan carikan baju" aku berlalu menutup pintu meninggalkan orang-orang itu, ternyata paman byunchol masih berdiri di sana, "wajah mu suram, ada masalah?" aku tersenyum lesu pada paman, "apa paman ada baju? yang se ukuran mereka?" tanya ku, paman pun meminta ku menunggu tak lama beliau kembali membawa tas besar, "paman tak tau teman teman mu itu ukuran bajunya, tapi ini baju lama putra ku sepertinya muat?"

aku menerima tas itu, "gomawo paman, aku tak tau harus apa jika tak ada paman" baru aku mau pergi paman menahan ku, "dari daerah mana teman-teman mu itu? kenapa mereka tak ada tempat tinggal?" aku pusing memikirkan jawabannya, "paman, suatu saat akan ku jelaskan, ceritanya panjang, dan percayalah mereka orang baik, dan tolong jangan beri tahu appa atau eomma tentang ini, aku bisa di hajar mereka, dan juga taehyun" ujar ku memasang wajah memohon.

"aigo~ baiklah, paman jaga rahasia mu, ini pegang uang mu tadi beli kan mereka makan, sepertinya mereka tak ada uang juga" paman memberi uang ku yang tadi, "tapi biaya sewa nya.." paman tersenyum hangat, "bayar kapan pun, kau juga sedang tak ada uang kan? apa lagi itu tabungan mu, saat kau sudah kerja nanti baru lah bayar, pergilah" aku tersenyum senang karna paman byunchol benar-benar pengertian.

aku pun kembali, saat ku buka pintu itu, wajah ku rasanya memanas dan seperti ada yang mengalir di hidung ku, "coba baju yang di- di dalam tas itu mungkin ada yang muat untuk kalian.." aku meletakkan tas itu di hadapan mereka yang bertelanjang dada, "kau mimisan.." ujar vasco pada ku, aku pun berlalu keluar, svfzghe apa kalian juga lihat tadi? badan shirtless Vasco Gimyung dan Seongeun bisa gila aku jika melihat itu tadi.

"kau baik-baik saja?" mendengar suara gimyung aku pun berbalik, "oh masih kekecilan ya?" baju itu membentuk tubuh kekar nya begitu juga vasco dan seongeun, melihat mereka bertiga dengan kaos oblong membuat jiwa halu ku menggebu-gebu, "tak apa ini pas, kau? tadi kata tabasco kau mimisan," wajah ku memerah rasanya, "aku- memang sering mimisan begini,"

aku memilih masuk mengecek ada berapa tempat tidur untuk mereka, "hanya ada 2 kamar tidur, berarti ada 1 yang tidur di sofa.." seongeun yang duduk dengan santai nya di sofa dengan wajah datarnya membuat ku penasaran apa yang dia pikirkan, "malam ini siapa yang tidur di sofa?" tanya ku pada mereka bertiga.

"pastinya bukan aku" ujar seongeun, "gantian saja, malam ini aku di sofa, besok antara kalian berdua," ujar vasco memberi ide, "aku setuju dengan tabasco, besok malam seo seongeun, dan malam selanjutnya aku.." ujar gimyung mendapat tatapan tak suka seongeun, "sudah selesai kan? kalau kalian mau tinggal ditempat lebih bagus, cari lah kerja aku juga masih mencari pekerjaan, hoam~ kalau begitu aku pulang, ingat jangan cari masalah aku yang kesulitan nanti.."

baru akan meninggalkan rumah itu, aku mendengar suara perut yang berbunyi, mata ku menatap mereka bertiga, gimyung tertawa kecil sementara vasco melihat seongeun yang menyentuh perut nya malu, "jangan lihat aku begitu!" kutebak itu bunyi perut nya seongeun, "masih pagi kalian sudah lapar? tunggu lah aku akan cari makanan" aku mengurungkan niat untuk pulang dan memilih menuju mini market terdekat membeli beberapa ramen, snack dan minuman.

~ ~ ~

apa begini rasanya mengurus anak? melihat mereka bertiga makan dengan lahap membuat ku kenyang, "tak jauh beda rasa ramen di dunia mu dengan dunia kami" ujar seongeun masih fokus dengan makanannya, kadar sifat menyebalkannya berkurang saat makan, bagaimana jika mereka cari kerja disini? lihatlah tato mereka ini siapapun yang melihatnya pasti langsung mengira preman.

"kau tak makan?" tanya seongeun saat aku masih sibuk memperhatikan mereka makan, "aku lapar saat siang, makan lah" ujar ku lagi, "siapa nama mu? kita belum kenalan dengan benar, aku lee euntae" ujar vasco ditengah-tengah makan, "aku sarang, kim sarang aku juga sudah tau nama kalian" mereka pun mengangguk, "ya sudah aku mau pulang, selesai makan langsung bereskan, aku akan sering cek kalian kesini" aku berlalu meninggalkan rumah itu setelah pamit dan menitipkan mereka juga pada paman.

"aku ngantuk, yang terakhir selesai, bersihkan ini semua" seongeun berlalu meninggalkan gimyung dan vasco yang masih sibuk makan, "tabasco kau mau kerja apa? disini kan beda dengan dunia kita.." tanya gimyung penasaran.

"aku bisa kerja apa saja, asalkan di gaji aku mau, tak mungkin kita menyusahkan sarang, dia bahkan sudah mencarikan tempat tinggal untu kita, meski aku masih bingung kenapa kita bisa keluar dari ponsel nya" gimyung terlihat berfikir, "kau benar, ini tak masuk akal, ya sudah aku keluar dulu cari kerja, kau bereskan itu" pinta gimyung meninggalkan vasco sendiri, "pakai jas mu, tutupi tato mu jika ingin di terima kerja, kita tak tau bagaimana orang-orang disini..." Gimyung memakai jas nya yang masih basah karna ulah sarang tadi.

~ ~ ~

"noona dari mana? tumben bangun pagi?" tanya taehyun yang baru bangun, "kau mau makan apa? ibu masih belum pulang?" tanya ku pada taehyun, "aku tunggu ibu saja," aku berlalu ke kamar mengistirahatkan tubuh ku, "gimana caranya? mereka muncul di hadapan ku pagi-pagi dan bagaimana cara mengembalikan mereka? apa harus tunggu bintang jatuh lagi? ah kepalaku pusing." kantuk kembali menyerang cewek ini hingga ia kembali memasuki bawah sadarnya.

2 DIFFERENT WORLDWhere stories live. Discover now