7. DRESS HITAM

39 10 0
                                    

Sebulan berlalu sejak sarang bertemu dengan zach, kini ia mendapat jawaban atas pertanyaannya tapi di satu sisi, ternyata tak semudah itu mengirim mereka kembali.

"wah gaji pertama ku, kau mau beli apa? biar ku traktir~" aku tertawa melihat tingkah vasco, yah siapa yang tak senang dengan gaji pertamanya? begitu juga aku, aku tak mendengar kan ibu dan tetap bekerja di mini market, "jangan pedulikan aku, aku juga baru dapat gaji seperti mu, simpan lah uang itu," ujar ku padanya, "aku mau beli baju saja! selama ini selalu pakai baju yang di pinjamkan paman itu, kau mau ikut?"

"ayo, ku temani" kami pergi bersama, wajah bahagia vasco saat keluar daerah gangbuk barat benar-benar bahagia aku tak mau melewatkan kesempatan ini, ku ambil gambar saat dia sibuk melihat-lihat semua toko baju, "vasco, aku ke toko sebelah, kau tunggu disini ya" setelah itu aku meninggalkannya.

aku tak tau kenapa penjaga tokonya terlihat takut padahal kan aku tak melakukan apapun, setelah mendapat baju untuk ku sendiri, mata ku terhenti saat melihat dress hitam yang terlihat sangat indah itu, "bibi, saya beli yang ini juga" aku tak tau ukuran baju sarang tapi sepertinya dress tadi pasti muat, kuharap.

tak lama menunggu, akhirnya sarang kembali dengan tangan kosong, "kau beli apa?" tanya nya pada ku, "hanya baju kaos biasa, baju yang dipinjamkan paman pas pasan, bagaimana dengan mu?" ia tersenyum manis, mengeluarkan sesuatu dari saku hoodie nya, lalu memasangkan benda itu di tangan ku, "gelang?"

"tadi ada nenek-nenek yang jualan ini jadi ku beli, dan gelang nya bisa ukir nama, pakai lah hadiah dari ku" aku melihat gelang dengan nama Lee Euntae disana, "gomawo pasti ku pakai dengan baik, kau beli untuk mereka juga?" tanya ku, sudah pasti tak mungkin hanya untukku, "iya, gimyung dan seo seongeun aku tak tau mereka mau pakai atau tidak, terserah mereka saja"

setelah itu kami memilih makan di warung baru lah kembali pulang saat menjelang malam hari.

~ ~ ~

"kalian berdua beli apa?" tanya gimyung saat kami baru tiba, "aku beli baju, beli lah juga besok di toko sana banyak baju murah tapi kualitas bagus!" ujar vasco mengacungkan jempol nya sementara gimyung terlihat tak tertarik, "ya! apa ini? hanya baju kaos hitam dan putih?! kau tak beli baju bagus lain nya!" seongeun mengacak barang yang vasco beli tadi, "aku suka baju-baju ini, cih! apa urusan mu?!" vasco kembali merebut tas nya dan memilih masuk ke kamar.

"kau tak beli apa-apa?" tanya seongeun duduk di sofa bersama gimyung, "ini, aku hanya beli ini" sarang menyerahkan gelang hitam dengan ukiran nama, seo dan gimyung menerima nya, "terlihat jelas bahwa ini gelang jelek, kau beli harga berapa ini?" sarang menatap seongeun kesal, "sialan! kalau tak mau pakai buang saja!" sarang beralih ke dapur mengambil minuman dingin.

"kalian gajian juga, tak beli apa-apa?" Tanya sarang memilih menyalakan televisi, "lebih baik ku simpan dari pada beli yang tak penting" mendengar itu gimyung menepuk pundak seongeun, "kau pintar juga, ku kira kau hanya bisa menghamburkan uang~" dengan kasar seongeun menepis nya.

"wah sudah sebulan tapi kau masih belum beri tahu mereka?" aku yang sedang meononton tv terlonjak kaget, "apa kau suka membuat orang jantungan!" zach terlihat menahan tawa nya, "kau kenapa?" tanya gimyung menatap ku bingung begitupun seongeun, "ah.. itu aku hanya anu itu berlatih drama! ah aku juga ingin bisa acting seperti artis itu" ujar ku menunjuk artis yang ada dalam drama itu, "aku pulang duluan!" aku memilih pulang karna zach benar-benar mengganggu.

"mana sarang?" tanya ku pada 2 makhluk yang sedang menonton televisi, "baru pergi" dengan buru-buru aku keluar dan sarang masih tak jauh, "kim sarang!" langkahnya terhenti, "oh kenapa vasco?" aku memberikan tas belanjaan padanya ia terlihat bingung, "aku tak tau kau suka atau tidak, tapi terima lah ini" aku memberikan tas itu dan diterima sarang, "buka saat di rumah mu saja, sampai jumpa besok!" aku berlalu meninggalkannya.

"wah, lihatlah dia memberi mu hadiah, sepertinya dia menyukai mu~" Zach berbisik membuat ku merinding, "Paman, kau membuatku merinding, menjauh lah" zach menatap ku datar, "ya! apa wajah ku setua itu, padahal kan setampan lee soo hyuk~" aku menatap zach datar, "kau sangat percaya diri, berapa usia mu sebenarnya?"

"327 tahun kalau umur manusia aku masih 24 tahun, dasar!" aku mendahului nya, "kau tak bosan ke tempat ini terus?" aku tak menghiraukannya dan menduduk kan bokong ku di bangku taman, "zach apa yang terjadi jika mereka kembali ke dunia mereka?" pandangan ku menerawang jalanan kosong di hadapan ku, "apa lagi? tentu semua kembali seperti biasa, jika kau mau aku tak akan menghapus memori mu saat bersama 3 makhluk astral itu~"

"zach apa kau bisa mengirim ku bersama mereka? aku tak ingin hidup di dunia ini," aku duduk di sisi cewek ini, manusia satu ini sangat menyedihkan jika ada yang menyadarinya, "itu hal yang mustahil, kau tak kan pernah bisa meninggalkan dunia ini sebelum waktu nya, menurut mu kenapa semua orang di daerah ini tak mengenal 3 orang itu?" mata nya menatap ku penasaran, "tentu saja itu ulah ku~ banyak juga yang membaca komik lookism itu tapi hanya kau yang mengenal wajah asli mereka"

"jadi orang lain melihat mereka sebagai wajah orang lain?" tanya anak ini penuh rasa penasaran, "bukan, mereka melihat wajah asli 3 orang itu tapi mereka tak kan tau 3 orang itu keluar dari komik..." dia masih melihat ku dengan wajah yang sama, "sudah lah, otak mu tak kuat memahaminya"

"Aku tak pernah sebahagia ini. Saat bersama mereka dunia ku penuh warna, sebelum mereka datang semua nya kelabu, yah aku memang berlebihan mengatakannya tapi itu yang kurasakan, aku masih belum siap kehilangan 3 orang itu, beri aku waktu zach.." Zach menghela nafas pelan, "ya sudah, kau ku beri waktu tapi tak bisa lebih lama, habis kan waktu mu dengan bersenang-senang bersama mereka sebelum waktunya tiba."

"berapa lama?" tanya sarang tertunduk lesu, "1 bulan, tak bisa lebih dari itu, gunakan waktu mu bersama mereka dengan baik, jika 3 orang itu benar-benar membuat mu bahagia." zach mengusap pundak sarang, "jangan lesu begitu, kau harus senang! aku tak memberi kesempatan ini pada sembarang manusia, sana pulang ini sudah larut" setelah itu zach menghilang, "1 bulan? baiklah itu sudah lebih dari cukup."

~ ~ ~

Setibanya di rumah aku segera ke kamar dan melihat hadiah pemberian vasco, "dress? wah ini sangat indah, seleranya bagus juga~" aku dengan segera mencoba dress itu dan pas, bagaimana bisa dia tau ukuran baju ku? "gomawo euntae."

"wah~ cocok dengan mu, dia memang pandai memilih~" seperti tadi zach kembali muncul dengan tiba-tiba, "kau mengintip ku!" aku melempar ponsel ku yang berhasil ditangkapnya, "jangan fitnah sembarangan!" tak lama ketukan pintu terdengar, "noona kau bicara dengan siapa?" taehyun yang kebingungan sambil sikat gigi membuat ku berfikir keras, "kau salah dengar.."  ia memperhatikan ku dari atas hingga bawah matanya berbinar.

"aku memang suka berbohong, tapi kali ini aku serius noona sangat cantik dengan dress itu, kapan noona beli?" aku tak tau itu pujian atau apa tapi, "hadiah dari teman, apa ini cocok dengan ku?" taehyun mengangguk semangat, "sangat cocok! oh ya cepat lah baikan dengan ayah ibu, kalian seperti orang asing itu mengganggu ku!" dia membanting pintu ku seenak jidat, "kenapa dia yang terganggu? cih."

2 DIFFERENT WORLDWhere stories live. Discover now