3. MENCARI PEKERJAAN

40 11 0
                                    

langkah ku terhenti di depan bengkel, aku memutuskan masuk mungkin saja ada lowongan kan, "permisi" seorang paman yang terlihat duduk bersantai langsung memperbaiki posisi duduk nya, "ada yang bisa saya bantu? anak muda" aku tersenyum kecil, "apa masih ada kerjaan disini? saya bisa kerja apa saja asalkan di gaji"

"maaf anak muda, tapi bengkel belakangan sepi dan juga..." pandangan paman ini terlihat takut, ia meninggalkan ku begitu saja saat ada suara berisik di luar aku pun ikut mengintip, "mana pemasukannya? apa aku terlalu baik pada mu pak?" orang itu mendorong paman tadi dengan kasar, "jika masih mau buka bengkel di wilayah ku ini harus setor bulanan kau tau kan?! ini sudah 2 bulan!"

"hey, apa tak bisa bicara sopan pada orang tua?" aku tak tahan melihat orang sok kuat yang menindas lebih lemah dari mereka, "kau siapa? baru pindah kesini? kau tak kenal aku!" aku tak tau kenapa orang ini bicara dengan urat, padahal aku bicara dengan sopan padanya.

"pak tua, beri tahu dia siapa aku!" perintah orang itu, "di- dia preman yang menguasai wilayah ini, dan aku harus menyetor bulanan pada nya, nak jangan ikut campur.." aku menatap datar preman jadi-jadian ini, "kau kira aku takut hanya karna badan mu lebih besar dari ku?!" teriak orang ini, gerakan nya mudah terbaca hingga ia kewalahan melayangkan pukulan gaib nya pada angin yang tak bersalah, "giliran ku," ku layangkan tinju yang langsung mengenai wajah menyebalkannya itu.

"sialan siapa kau!" ia kembali menyerangku namun dengan mudahnya ku tangkis, "aku kim gimyung, berhenti ganggu paman ini atau kuhabisi kau sekarang juga," dengan cepat preman tadi meninggalkan kami disana, para pekerja lain yang tadinya khawatir kini berubah tenang, "nak kau diterima kerja disini! kapan pun kau bisa mulai bekerja! terimakasih banyak." aku tersenyum senang, "jinjja? terimakasih paman, saya akan bekerja dengan baik"

~ ~ ~

"permisi.." langkah ku memasuki mini market yang tak jauh dari rumah, "saya baca di depan ada info terima kerja paruh waktu? saya mau melamar kerja disini.." ujar ku dengan sopan, "maaf saya terima anak muda bukan om-om" aku menggaruk kepala yang tak gatal, "saya masih 18 tahun pak tapi saya lupa bawa kartu tanda pengenal jika anda tak percaya.." bapak tua itu terlihat berfikir sesaat, "terima saja paman, aku bisa pingsan jika kerja sendirian, pekerja paruh waktu banyak yang sudah kabur karna pelanggan gila di daerah ini" suara seorang cewek terdengar.

"ya sudah, kau bisa mulai kerja hari ini, jinny beri tahu dia cara kerjanya.." dengan tak acuh nya paman itu menerima ku kerja, "wah, terimakasih saya akan bekerja dengan giat!" aku pun berlalu mengikuti perempuan bernama jinny itu, "kerja nya mudah, bla bla bla, ganti baju mu di sana, kita masih kekurangan jadi yah ku harap kau mengerti, siapa namamu?" tanya cewek itu, "euntae lee, terimakasih penjelasannya jinny"

~ ~ ~

"kerja apa yang bagus di sini? daerah seperti rumah hantu begini kemana manusia yang disini? benar-benar tak ada kehidupan" aku berkeliling daerah gangbuk  yang sepi ini, "apa yang dilakukan anak-anak kecil itu disana?" aku menghampiri anak muda yang sibuk main geng-gengan, "wah ini tak seru, 1 lawan 7 orang? kalian main keroyok?" saat melihat ku anak anak muda tadi langsung kabur ketakutan, "hey kau, apa ada pekerjaan dengan gaji tinggi disini?" tanya ku pada orang yang sudah babak belur itu, "ada, apa kau bisa bantu aku berdiri?"

dengan malas ku bantu orang asing itu, "kenapa kau di pukul tadi?" tanya ku di sela-sela keheningan, "mereka pembuat onar, mereka anak sma gangbuk, terimakasih tadi, itu didepan itu tempat aku kerja" aku mengangguk "apa anak sma di dunia ini memang kecil-kecil begitu?" pikir ku.

Mata ku melihat bangunan yang masih dalam proses itu, "paman, kenalkan ini kenalan ku, dia mencari kerja" paman itu melihat ku ngeri, apa ada yang salah dengan tampilan ku, "badan nya memang bagus tapi, kau tau aku tak bisa menerima preman.. lihat lah tatonya itu.."

"paman, percayalah dia bukan preman dia orang baik yang membantuku, jebal!" paman itu terlihat berfikir sesaat, "baiklah, kau bisa mulai kerja dan sanha beritahu dia cara kerja nya." mendengar itu, "terimakasih.."

"kau mengerti kan? seperti yang kuberitahu tadi, siapa namamu?" aku menghela nafas dalam, "seo seongeun , kau sanha kan?" cowok itu tersenyum lebar, "mari bekerja keras!" ia pun mulai melanjutkan pekerjaannya, "seo seongeun bertahan lah, jika kembali ke dunia ku semua akan kembali normal, ha.. bisa-bisanya CEO seperti ku malah jadi kuli di dunia aneh ini..."

~ ~ ~

"sarang aa beli gula, santan dan beras di mini market depan, ibu lupa beras habis" setelah menerima uang itu aku berlalu ke mini market, tak ada kabar apapun dari pama byunchol berarti mereka tak melakukan masalah apapun, mata ku membulat saat melihat vasco di hadapan ku menjaga kasir, "lho? sarang aku sudah dapat kerja, hanya ini saja kan?" aku melongo, apa dunia bercanda pada ku? dia sekali coba langsung dapat sementara aku?

"paman aku juga mau kerja disini! dia kenalan ku bagaimana paman langsung menolak ku! sementara dia langsung diterima?" aku menatap paman pemilik mini market kesal, "ya sudah kau diterima, kebetulan pekerja paruh waktu disini banyak yang kabur~" aku terdiam, "aku mulai besok bekerja dengan baik, kalian tak buat masalah kan?"

vasco tersenyum ceria, "tidak, ini barang-barang mu, mau kubantu?" dengan segera aku menolaknya, "aku bisa, sampai ketemu lagi vasco~" ujar ku meninggalkan mini market terlihat vasco melambaikan tangannya di sana, dia tak berbeda dengan vasco yang ku kenal, siapa yang tak suka dengan tampang preman hati hello kitty itu? walaupun dalam komik senyumnya mulai hilang.

~ ~ ~

malam nya aku memutuskan melihat mereka semua, "kalian sudah makan?" tanya ku saat baru tiba, 3 orang itu terlihat sok sibuk dengan pikiran masing-masing, "kebetulan kau datang, itu makanan kan aku lapar" tanya seo melihat kantung berisi makanan yang ku pegang, sudah ku duga pasti 3 anak hilang ini belum makan, "iya, vasco ambil gelas, seo ambil piring dan gimyung bantu aku menyiapkannya" ujar ku memberi semua pekerjaan.

vasco yang menurut membuat ku gemas sementara seongeun, aigo wajahnya saja sudah menjelaskan semua nya, "ini kau yang masak?" tanya gimyung dan aku mengangguk singkat, "aku coba resep baru, coba lah~" apa mereka bertiga tak makan seharian? tak mungkin hanya ramen pagi tadi kan? lihatlah benar-benar seperti tak makan 3 hari.

"vasco sudah dapat, bagaimana dengan kalian berdua?" tanya ku memecah keheningan karna 3 makhluk ini terlalu fokus dengan makanan masing-masing, "aku kerja di bengkel, tak jauh dari sini" jawab gimyung, "aku juga sudah, kau tak perlu tau aku dapat kerja apa." mendengar itu aku tersenyum senang, ternyata semudah itu mereka dapat kerja.

"bagus lah aku bisa tenang, ingat jangan menghajar orang sembarangan, seo seongeun" seo menatap ku kesal, "kenapa kau mengatur ku? tak mungkin juga aku hajar orang yang sedang diam." aku menatapnya datar, "kita sedang di dunia nya bodoh!" ujar gimyung menjelaskan, aku menahan tawa melihat seongeun dan gimyung yang tak akur, "besok kita bertemu di mini market kan?" tanya vasco dan aku mengangguk, "iya, cepat makan dan istirahat kalian pasti lelah"

giliran seongeun yang tidur di sofa, gimyung dan vasco yang sudah istirahat lebih dulu, aku segera merapikan semua yang berserakan, "sini ku bantu" ujar seo saat melihat ku mencuci piring kotor, "jangan geer, aku hanya balas budi, kau mencari kan tempat tinggal untuk kami, cepat lah cari cara agar kami bisa kembali ke dunia kami, kim sarang."

2 DIFFERENT WORLDWhere stories live. Discover now