18. SILA DAN LILA

Comincia dall'inizio
                                    

Mungkin Nara ingin ia dan teman temannya lebih care dengannya, dan sambara akan mencoba itu. Mungkin dengan itu Nara akan menerima Naya. "Nar, gimana dengan belajar ekonomi Lo?" Sambara membuka suara

Nara menoleh menatap cowok berkacamata itu "ya biasa aja, kenapa?" Ucap Nara sedikit ketus, pasti sambara hanya sok baik padanya.

Teman temannya yang mendengar itu langsung menoleh menatap keduanya, tidak biasanya Nara berbicara ketus ke sambara, cowok yang terkenal kalem di antara mereka. "Kenapa Lo berdua?" Tanya erglo

"Kenapa apanya?" Tanya sambara balik, sambara memang bisa meminimalisir ekspresi wajahnya, seakan bahwa Nara dan dia memang tidak ada masalah.

"Ya tumben Lo nar, bicara ketus gitu sama sam" tambah erglo

"Biasa aja" jawab Nara acuh, erglo yang mendapat jawaban seperti itu hanya mengendikan bahunya, dan malas untuk bertanya lebih jauh.

"Hello guys" ucap Ibra yang baru datang, ia tidak datang sendiri, cowok itu sedang menggendong dua bocah perempuan kembar, yang tak lain adalah adik nya.

"Lah? Datang datang malah Bawak anak ni bocah" ujar Denta

"Anak pala lo, adik gue bangsat" jawab Ibra kesal

"Haha tau gue, tumben Lo Bawak mereka bra?" Tanya Denta lagi

"Gak ada yang jagain cuy dirumah, Adek gue nomor 1 si putri sibuk jalan pacar nya, padahal masih SMP kelas 1, Adek gue nomor 2 si Aldi sibuk maen PS diwarnet, nah emak bapak gue sibuk ngebucin ntah kemana, mau gak mau gue lah yang jagain ni bocah kembar" jelas Ibra menceritakan sengsara nya dia menjaga dua bocah kembar itu sendirian, ia seperti duda 2 anak.

"Cup cup, kasian amat dah Lo bra" tambah Abraham menertawakan nasib Ibra.

"Woy cil, turun Lo ya" ucap Ibra kepada 2 adiknya yang masih berusia 3 tahun.

"Sini sini, sama abang" ucap Kenan, ia sangat suka dengan anak kecil, karena ia tidak mempunyai adik, lebih tepatnya ia anak satu satunya. Entah mengapa papa dan mama nya tidak ingin menambah nya lagi, seperti nya mereka sudah cukup tertekan merawat Kenan.

"Ceelah Abang, oom kali" sela gara tertawa

"Sialan Lo gar" ucap kenan kesal, apakah ia setua itu, dasar si gara, biasanya mengejek nya saja.

"Gue juga punya Adek kali, Naya kan Adek gue juga" tambah Kenan

"Dih dih, sejak kapan Lo jadi Abang Naya, mimpi!" Balas gara tak mau kalah

"Gue juga anak papa Rey ya kalau Lo lupa, wlek" ejek Kenan lagi, yang berhasil membuat gara bungkam. Papanya memang menyayangi Kenan, karena Kenan anak dari papa Arga, alias adik papa nya.

"Sini si bocil satu lagi" tambah gara ke Ibra, Ibra menyerahkan adik nya untuk digendong gara.

"Siapa nih? Sih sila ya" ucap gara sambil menggendong Lila

"Bukan itu lila, noh sila sama si Kenan" jelas Ibra lagi

"Bedanya dimana anjir!? Sama gini bentukannya" ucap gara lagi, entah gimana membedakan anak kembar, ia juga tidak tau, padahal dirinya sendiri juga kembar dengan Raka.

"Lah? Terus Lo sama Raka apa beda?, Dari rambut sampai ujung kaki mirip semua, untung aja yang satu nya cool yang satu nya peciclan, jadi bisa dibedain" tambah Ezra lagi

"Abang kembal uga ya" ucap Lila pada gara

"Eh bisa ngomong nih bocah?" Ucap gara kaget sendiri

"Ya bisa dong bangsat, Lo kira Adek gue bisu apa!" Ketus Ibra tak habis pikir dengan gara

"Kan ada juga anak umur 3 tahun belum bisa ngomong bra" ujar gara lagi

Sedangkan Raka hanya menyimak saja sambil menatap kehebohan gara dengan Lila. "Abang anteng" ujar Lila pada gara

Kalian tau? Rasanya gara ingin salto dan kayang saja ketika dipuji oleh Lila. Ingat anak kecil itu gak pernah bohong ya kan. "Duhh meleyot dah gue nih dipuji bocil, nar nar tolong nar gue dipuji cewek lain nih" adu gara pada nara

"Idih!, Lila muji Lo terpaksa itu!" Sarkas nara lagi, Memang gengsi Nara untuk mengakui kegantengan cowok itu.

"Abang maen itok ayo" ujar sila pada kenan

"Itok apaan sila?" Tanya Kenan tidak mengerti

"Itok Abang Itok" ucap sila pada kenan

"Lila uga mau main Itok Abang gala" ucap Lila pada gara lagi

"Itok? Permainan apa itu?" Tanya gara bingung, cowok itu membuka ponselnya dan mencari aplikasi Itok di google play, namun yang ketemu malah sebuah aplikasi lain bukan aplikasi permainan.

"Bra, Adek Lo ngomong apaan sih? Gak paham gue" ujar Kenan, Ibra mengendikan bahunya, ia juga tidak tau dan tidak mengerti bahasa bayi adik adiknya.

"Itok Abang Itok" ujar sila dan Lila

"Ohhhh itu mereka mau main tiktok" ucap Molu yang menyimak sejak tadi

"Bener mau main tiktok?" Tanya gara pada Lila, Lila mengangguk gemas. "Itok"

"Tiktok Lil, bukan Itok" timpal Abraham membenarkan, padahal percuma saja si bocil kembar itu belum bisa ngomong dengan lancar.

"Hebat juga Lo mol, bisa ngerti bahasa mereka" ujar rafanda

"Yaiyalah raf, kakak bayi kita nih" sahut dristan sambil merangkul Molu, cowok polos itu kan memang dijuluki kakak bayi di altareyz, karena sifatnya yang begitu menggemaskan.

"Cilok agi duo" ucap sila bernyanyi, Kenan mengernyitkan keningnya "cilok? Lo mau cilok cil?" Tanya Kenan

"Bukan cilok sil, sikok bagi duo, sikok bagi duo" ucap Molu sambil bernyanyi, Sedangkan anak anak altareyz yang lain hanya menggelengkan kepalanya karena tidak paham.

"Ada ada aja Adek Lo bra bra" tambah erglo lagi

"Papa gue tuh ngajarin mereka berdua main tiktok" jawab ibra yang merasa pusing, entah apa yang ada pikiran papanya mengajarkan adik kembar nya itu joget joget tidak jelas, ia juga tidak mengerti.

Sedangkan yang lain hanya menatap sila dan Lila yang asik berjoget bersama gara dan kenan, Mereka semua tertawa melihat Kenan joget begitu kaku, berbeda dengan gara ia sangat santai sekali.

"Sikok bagi duo, Sikok bagi duo" ujar gara pada Lila sambil berjoget riang.

***

Terniat gak sih woy sampe Lala bikin poster wkwk

JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM KOMEN NYA YAAAA, BIAR LALA SEMANGAT UP NYA☺️

ALTA : New Generation!Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora