-1- Desa Tlorhen & Hutan Grouka

30 11 84
                                    


-☆-

"Ini aneh."

Kata-kata itu terlontar begitu saja dari mulutku. Aku tentunya mempunyai alasan untuk mengatakan dua kata itu. Sebenarnya, jujur saja kalau aku mengatakannya dengan refleks. Alasannya simpel dan sederhana. Akan tetapi, membuat keningku berkerut semenjak memasuki desa ini.

Desa ini kosong. Tidak ada penghuninya sama sekali-- menurutku sejauh ini menelusuri desa ini. Karena tentunya, sejak menginjakkan kaki ke Desa Tlorhen ini, aku tidak bertemu atau melihat manusia sama sekali. Jangankan manusia, hewan pun juga ikut-ikutan bermain petak umpet denganku-- tidak kelihatan. Apakah terjadi sesuatu yang buruk di desa ini? Sampai-sampai mereka semua mengungsi dari desa ini?

Desa Tlorhen. Aku yakin, bahwa itu adalah nama desa ini. Karena aku menemukan gapura selamat datang sebelum memasuki wilayah pedesaan ini. Terpampang jelas di gapura itu nama Desa Tlorhen. Jadi, sudah jelas sekali bahwa desa ini bernama Desa Tlorhen.

Dan sebelumnya, maafkan aku jika sedikit menyinggung penduduk di desa ini atau pun mengkritik desa ini dengan sedikit kasar. Karena aku akan mulai mengatakannya dengan jujur-jujur saja-- untuk apa berbohong, jika faktanya sudah terpampang dengan jelas di depan mata?

Desa ini kacau balau. Dimulai dari gapuranya, yang sudah retak di beberapa bagiannya dan terlihat sangat kusam. Sedangkan rumah-rumah yang ada di desa ini, kebanyakan dinding rumahnya sudah rusak dan retak. Warna catnya juga kelihatan pudar dan kusam. Banyak juga yang kelihatan sudah terkelopak sehingga menimbulkan kesan buruk pada rumah itu. Tumbuhan merambat juga menjalar menutupi permukaan luar rumah. Aku bahkan juga sempat ragu, pada sebuah rumah. Di manakah letak pintunya? Dan beberapa rumah tertangkap jelas di mataku sudah hancur. Sudah tidak berbentuk dan aku tidak tahu apakah masih bisa dikatakan rumah lagi atau tidak. Dan itulah faktanya. Semua rumah di desa ini-- sejauh yang aku lihat sampai sekarang.

Langkahku terhenti. Tepat di depan rumah tua dan usang yang penampakan luarnya sama saja dengan rumah-rumah lainnya. Bedanya, rumah ini sepertinya berlantai 2. Karena dari luar, rumah ini tampak lebih tinggi. Pintu rumah ini sudah sangat usang dan salah satu engselnya sudah copot. Tanaman yang merambat di rumah ini juga lebih sedikit dari pada bangunan lainnya di sekitarnya.

Aku memberanikan diri melangkahkan kakiku mendekati pintu untuk memasuki rumah ini. Aku sempat berpikir, kalau mungkin saja aku dapat menemukan petunjuk atau apa pun itu yang berhubungan dengan diriku dan kehidupanku sendiri.

Setelah masuk ke dalam, ruangannya tampak tidak terlalu luas dan juga tidak terlalu sempit. Ini pasti adalah ruang tamu. Terdapat dua sofa yang memiliki warna coklat yang sama dengan posisi saling berhadapan. Dan sofa-sofa itu sudah rusak. Busa-busanya keluar dari dalam sofa itu, dan tampak sangat usang. Terdapat meja persegi panjang juga yang berada di antara ke dua sofa itu. Jangankan sofanya, meja itu juga tampak usang dan sangat lapuk sekali.

Aku mengadah, menatap ke langit-langit ruangan ini. Ada satu lampu berbentuk bola di tengah-tengah langit-langit ruang tamu ini. Lampunya masih utuh, tidak retak atau pecah sama sekali. Tapi aku tebak, lampu ini tidak dapat menyala. Walau lampu ini tidak menyala, cahaya di ruangan ini tidak terlalu gelap. Yah, cahaya dari luar rumah pasti masuk melalui celah-celah jendela-- yang kacanya sudah pecah-- dan pintu rumah-- yang sudah rusak.

Aku melangkahkan kakiku ke salah satu ruangan yang berada di sebelah kiri dari tangga. Ternyata benar. Rumah ini berlantai 2. Buktinya, terdapat tangga yang menghubungkan lantai 1 dan lantai 2 di rumah ini. Aku sebenarnya tertarik untuk mencoba menaiki anak tangganya dan mencoba melihat ke lantai 2. Mungkin saja di sana terdapat sesuatu. Akan tetapi, setelah berpikir lagi, hal itu kuurungkan. Aku tidak mau mengambil resiko saat menginjakkan kakiku di anak tangganya yang tampak sangat lapuk dan rapuh-- sewaktu-waktu dapat hancur begitu saja.

Who's Me? (END)Where stories live. Discover now