Gea bikin ulah

833 67 8
                                    

"GEATRI!!!!!"

"HADIR BU!!!"

Gadis itu menyahuti namun tidak menghentikan larinya, sedangkan sang guru sudah kelelahan mengejar nya.

"Huh, huh, huh. Aman," gumamnya setelah berhasil kabur dari guru BK itu.

Siapa lagi jika bukan Arabela Nauli Geatri, atau kerap disapa Gea si gadis tukang bikin ulah.

Dalam buku hitam, di setiap lembarnya selalu terdapat nama Arabela Nauli Geatri.

Bahkan guru serta OSIS sudah sangat bosan dengan gadis yang tak kenal kata jera itu, tidak ada bosannya membuat ulah.

"Woi, kenapa kek abis di kejar anjing Lo?" tanya teman Gea yang terheran-heran melihatnya yang ngos-ngosan di depan kelas.

Naraya Bilqis. Atau di kenal dengan Nara, salah satu sahabat Gea.

"Bagi minum." Gea langsung merebut minuman temannya yang tengah memegang sebotol minuman.

"Lah, minuman gue Nyet!" pekiknya saat Gea merampas minumannya, dia adalah Zora Dwi Tanunggara salah satu sahabat Gea juga.

"Bagi dikit elah, pelit amat. Aus nih gue," sahut Gea kesal.

"Lagian Lo kenapa sih, lari-lari gitu?" tanya sahabatnya yang bernama Hana atau lengkapnya Hana Kalila.

"Iya, Gea kayak abis di kejar setan." Sahut kembaran Zora, Zera Tri Tanunggara.

Zera dan Zora itu berbanding terbaik sekali sifatnya. Jika Zora itu pelit maka Zera itu suka berbagi, jika Zora itu suka marah-marah maka Zera itu sangat penyabar.

"Lebih dari setan ini mah Zer," jawabnya langsung duduk di sebelah Nara.

"Apa?" tanya Zera penasaran.

"Gue di kejar sama Bundut."

Mereka mengangguk paham, dan sudah tidak asing lagi dengan sebutan Bundut itu alias Ibu Gendut, sebenarnya namanya itu Sartika namun karena tubuhnya yang bisa di bilang tidak kecil, jadi anak-anak sini menyebutnya Bundut tapi tentunya di belakang Ibu tersebut.

"Bikin masalah apa lagi?" tanya Zora.

"Biasa, gue kesel sama ketos jadi gue kempesin ban motornya. Eh malah ke gep sama Bundut," jawab Gea santai.

Keempat sahabatnya itu hanya tertawa mendengar penjelasan Gea, memang sahabat mereka yang satu benar-benar ajaib.

"Nar, mata Lo bengkak kenapa?" tanya Gea saat menyadari jika mata Nara sedikit bengkak seperti orang sudah menangis.

Sontak ketiga sahabatnya yang lain terdiam, mereka sudah mendengar cerita Nara tadi sebelum Gea datang.

"Hah, gak kok gapapa."

Gea menatapnya penuh selidik lalu menoleh pada Zera.

"Zera yang cantik dan baik hati, Nara kenapa? Abis nangis ya?" tanya Gea pada Zera karena memang hanya Zera yang paling tidak bisa berbohong apa lagi jika sudah di puji seperti ini.

"Oh itu, tadi pagi kita liat Andra boncengan sama Keysha. Bahkan sampe peluk-pelukan, terus jika Andra bantuin Keysha lepasin helmnya," jawab Zera jujur dengan wajah polosnya.

Gea menatap ketiga sahabatnya yang hanya diam.

"Jadi Lo mau bohongin gue? Iya? Biar apa? Gue gak gampar tuh setan?" tanya Gea kesal.

"Bukan gitu Ge, gue cuma gak mau Lo dapet sama lagi."

"Alah, pokoknya tuh cewek harus gue kasih pelajaran sekarang juga! Keknya pelajaran yang di kasih di SMA ini kurang buat dia," ujar Gea dan langsung berdiri dan berjalan mencari keberadaan orang yang sudah membuat sahabatnya menangis.

hyperactive girl Where stories live. Discover now