13. KEPUTUSAN YANG SUDAH DI PILIH

127 11 2
                                    

HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

PLEASE DON'T SILENT READERS YA PREEN. KARENA VOTE DAN COMMENT KALIAN TUH JADI PENYEMANGAT BUAT AKU NULIS. AYO RAMAIKAN SETIAP PARTNYA DENGAN COMMENT KALIAN❤️

••••

13. KEPUTUSAN YANG SUDAH DI PILIH

"Gue lihat akhir-akhir ini lo lagi deket sama Starla."

Alaska yang berjalan di lorong dengan kedua tangan di dalam saku celana menoleh pada Ayris yang berjalan disampingnya dengan pandangan lurus ke depan dan tangan bersedekap dada.

"Benarkah? Kelihatannya gitu?" sebelah alis Alaska naik dengan nada sok bertanya. Padahal jelas-jelas dia memang sedang berusaha dekat dengan Starla.

Ayris melirik Alaska yang hanya memperlihatkan wajah tenangnya seperti biasa. "Gue curiga cewek yang lagi lo taksir jangan-jangan itu Starla? Lo kan pernah bilang kalau lo naksir cewek udah dari kelas 10."

Alaska hanya mengedikkan bahunya santai. Ayris berhenti berjalan otomatis membuat Alaska juga berhenti. Dia pun memberikan tatapan bingung pada Ayris.

"Jujur sama gue, Ska. Starla, kan, orangnya? Nggak usah bohong lagi deh."

Alaska menghela napas pelan, menggaruk telinga kanannya sebentar. "Emang kenapa kalau gue nggak bilang? Lo penasaran, ya?"

"Gue serius, Alaska!" tegas Ayris menatap tajam.

"Untuk sekarang gue belum bisa jawab pertanyaan lo."

Ayris berdecak kemudian memalingkan muka. "Terserah lo deh. Susah emang ngomong sama lo." Ayris kemudian berlalu tanpa mempedulikan Alaska.

"Ris? Lo marah? Ngambek? Hazelina Ayris!"

Ayris tetap berjalan tanpa mendengarkan panggilan Alaska. Jujur Ayris benar-benar kesal pada Alaska. Dia masih saja belum jujur padanya. Padahal selama ini Ayris selalu terbuka sama Alaska, namun cowok itu masih menutupi sesuatu padanya. Ayris mengenal Alaska bukan dalam waktu singkat, mereka sudah bersama sejak kecil. Apakah Alaska masih belum mempercayainya?

Alaska benar-benar menyebalkan!

Plak!!

Suara tamparan yang keras dan nyaring itu terdengar. Ayris menoleh ke samping tepatnya dia saat ini berada di kelas 11 Bahasa 2. Ayris mendekat, mengulurkan kepalanya ketika mendengar suara perdebatan dari dalam kelas. Bukannya kepo, Ayris hanya penasaran dengan suara seseorang yang terasa familiar ditelinganya. Benar saja dugaan Ayris, di dalam kelas itu ada Mauren dan Freya yang berdiri berhadapan dengan Starla. Orang-orang di dalam kelas itu hanya diam melihat perdebatan yang terjadi.

"Lo tuh ganjen banget ya jadi cewek! Udah gue bilang jangan pernah berani deket-deket sama Alaska! Lo budeg atau nggak paham bahasa manusia, hah?!!" bentak Mauren keras dengan amarah yang terlihat jelas di wajah cantiknya.

Kenapa jadi bawa-bawa Alaska? gumam Ayris dalam hati. Dia masih melihat perdebatan itu yang sepertinya tengah meributkan soal Alaska.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 05 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ALASTARWhere stories live. Discover now