16. KEPEDULIAN ARSEN

Start from the beginning
                                    

"Sudah lama ya"

"Boleh nggak aku egois kamu jangan pergi"

"Aku rindu sama kamu"

💫💫💫

Kedua bola mata indah itu mengerjap perlahan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina matanya. satu tempat yang baru dan asing baginya dan ya, itu adalah sebuah kamar mewah yang tak lain punya Agral sendiri.

Diera mencoba mengumpulkan seluruh nyawanya menggerakkan badannya untuk bangun dari tempat tidur dan bersandar di dasbor ranjang.

Meraba hp-nya yang ia taruh di atas nakas samping tempat tidur melihat layar HP dan di sana sudah tertera jam 20.00 pm yang berarti menandakan hari sudah malam.

Diera mengingat kembali apa yang terjadi tadi sore, setelah melihat gambar sketsa yang sangat berarti baginya dan itu mengingatkan ia pada masa lalu berapa tahun yang silam.

"Akhh kepala gue sakit banget" Diera berguman pelan sambil memegang kepalanya yang berdenyut nyeri.

Mungkin efek terlalu lama menangis "Mampus! Udah jam segini gue belum pulang ntar pasti gue dicariin, jangan sampai ayah sama bunda marah sama gue!" Diera bergegas bangun dari kasur tapi kemudian Dia menepuk jidatnya pelan.

"Lah gue kan tinggalnya sama Agral sekarang bukan sama ayah bunda lagi" Diera bermonolog sendiri membenarkan.

"Gue nggak nyangka kalau takdir serumit dan sesulit ini, gue masih belum sanggup untuk menerima ini semua dan gue juga nggak akan sanggup jika setiap hari akan teringat masa-masa mengerikan itu dalam hidup gue Lewat lo Gral."

15 menit berlalu Diera mulai tenang, dia melangkah keluar dari kamar Agral dan turun ke lantai 1.

Di ruang tamu dia melihat beberapa orang cowok yang sedang asyik bermain game ditemani oleh minuman soda kaleng dan beberapa cemilan ringan yang terletak di atas meja dan ada juga yang bermain catur yang diyakini Diera kalau itu adalah anak Androska.

Menyadari kehadiran Diera di sana semuanya saling menghentikan aktivitasnya menatap satu sama lain.

"Gue boleh tanya? kalian tahu di mana Arsan atau Alex nggak?"

Satu diantaranya menjawab "Alex tidur di kamarnya, sedangkan Arsen lagi masak di dapur" menunjuk dengan dagunya ke arah dapur.

"Ok thanks ya" Cowok itu mengangguk ramah meng iya-kan.

Diera berjalan santai ke arah dapur meninggalkan semua cowok yang sedang benggong menatapnya, masalahnya mereka baru kali ini melihat cewek selain Angel Kakak agar menginjakkan kaki di markas Androska.

"Weh kira-kira tuh cewek siapa?"

"Nggak tahu" jawab satu cowok minggidik kan bahunya acuh.

"Cewek arsen mungkin" yang lainnya menyahuti.

"Mana mungkin cowok sedingin dan sekaku Arsen punya pacar, cowok aja ogah mau berteman sama dia selain kita, apalagi cewek nggak ada yang sanggup deketin tuh anak berdarah dingin."

Ketika sampai di dapur Diera melihat Arsen yang berdiri di depan kompor sedang memasak sesuatu.

"Udah bangun lo?"

"Belum bangun, nih masih tidur!" Arsen memutar bola matanya malas mendengar jawaban Diera.

"Boleh anterin gue pulang sekarang nggak?"

"Lo nggak mau makan dulu? gue udah buatin lo nasi goreng"

Hah ini beneran seorang Arsen yang terkenal dinginnya sedang membuatkan Diera nasi goreng.

AGRAL [ON GOING]Where stories live. Discover now