TWENTY NINE

2 0 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

Ansell baru saja mendapatkan telpon dari adiknya. Tidak ingin membuang waktu dia pun minta tolong Rio teman Mahesa untuk melacak nomor yang baru saja dipakai Myesha tadi.

Perasaan campur aduk memenuhi dirinya antara senang akhirnya dia segera menemukan lokasi adiknya, sedangkan disisi lain dia harus berada di kantor polisi untuk dimintai keterangan terkait kasus Ayahnya. Sungguh ini terlalu tiba-tiba. Dia baru bisa pergi setelah pengacaranya menangani kasus Ayahnya. Namun, Mengapa keluarga mereka mengalami masalah di waktu yang sama? Belum lagi dia harus fokus untuk Ujian. Aargh ini sungguh mmembuat dia frustasi.

Ponsel dia bergetar tanda pesan masuk membuat dia segera mengeceknya. Dan itu ternyata pesan dari Rio yang mengirim lokasi Myesha berada. Dia menyirit melihat lokasinya yang memakan waktu hampir 4 jam dari tempatnya.

Ansell pun langsung membawa polisi untuk bisa menangkap pelaku. Dan tak lupa menelpon Julian dan Mahesa untuk ikut bersama dia. Namun dia heran tidak mendapat jawaban sama sekali dari Mahesa, sebenarnya anak itu pergi kemana?

•••

Disebuah lapangan luas yang masih beralaskan tanah terdapat Myesha, Mahesa, Agam dan sekumpulan anak buah Agam. Mereka tengah bersiap untuk balap motor.

Pertarungan ini sangat membahayakan nyawa Myesha. Bagaimana bisa dia ikut dengan mereka di arena balapan, bagaimana tidak, mereka balapan bukan diatas aspal melainkan diatas tanah merah dimana kadar berbahayanya sangat tinggi.

Walaupun mereka tetap memakai jenis motor Trail, tetap saja Mahesa memiliki secuil pengalaman untuk mengendarainya hal ini menjadi tantangan terbaru bagi Mahesa. Dia harus sangat berhati-hati dan fokus karna dia membawa satu nyawa yang menjadi tanggung jawabnya saat ini.

Mahesa kalah telak saat berdebat dengan Agam masalah Myesha agar tidak dibawa saat balapan.

Myesha berdoa banyak dalam hati agar dirinya baik-baik saja saat di arena balap nanti. Melihat medannya yang berbahaya membuat dia harus percaya Mahesa bisa membawa kemenangan dan keselamatan bagi mereka.

Myesha, Mahesa, dan Agam telah memakai perlengkapan untuk balap. Mereka telah siap di tempatnya masing-masing. Myesha dengan memeluk erat tubuh Mahesa.

Mereka hanya perlu 4 lap untuk balapan kali ini yang mungkin akan memakan waktu yang cukup lama dilihat rute yang dipilih Agam cukup jauh.

Seorang wanita yang membantu Myesha tadi menjadi pemegang bendera start dan itu membuat Myesha terkejut tidak percaya. Berarti wanita itu juga anak buah Agam? Tapi mengapa dia menolong dirinya? Apa ini semua ini juga termasuk rencana keji Agam.

Wanita itu mengangkat benderanya mengambil ancang ancang,

Dan,

Start.

Wanita itu menurunkan benderanya membuat motor Mahesa dan Agam melaju kencang melewati dirinya.

Mereka secara bergantian menduduki posisi pertama. Di lap pertama Mahesa telah meninggalkan jauh motor Agam. Di lap kedua pun sama, motor Agam masih tertinggal jauh.

Saat akan melewati lap ketiga tiba-tiba saja Agam menyalip Mahesa membuat motor Mahesa oleng sedikit untung bisa dia handel.

Tapi secepat itu Agam menghilang dibalik penglihatan Mahesa. Secepat itukah motor Agam?

MyeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang