HD bagian 17

3 4 1
                                    

I am kambek! Vote ya, jangan pelit, maaciw. Happy reading prend!

*
*
*

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*
*
*

"Sekeping cinta akan terus aku berikan setiap hari juga setiap waktu.  sampai kau muak dan akhirnya bisa menerima cinta itu."

*
*
*

Suasana SMA Bahagia hari ini sangat damai, tentram dan sunyi. Karena proses belajar mengajar telah berlangsung.

Namun, ketentraman itu tentunya tidak berlaku untuk Pak Nono. Pria yang sudah lama menjabat sebagai satpam sekolah itu, selama tiga tahun terakhir harus berurusan dengan makhluk sejenis Domino.

Seperti pagi ini. Satpam itu baru saja menduduki pantatnya pada sebuah kursi di pos satpam. Domino dengan kuda besinya itu teriak-teriak seperti orang utan, meminta agar pagar bisa di buka.

"Pak Nono yang hatinya baik seperti mimi peri. Alangkah sangat baiknya hatimu jika kau mau membukakan daku pintu gerbang."

Pak Nono akhirnya beranjak dari duduknya. Mendekat, tapi tidak sekalipun tangannya membukakan pagar.

"Kali ini tidak ada toleransi. Saya takut ketahuan guru. Nanti gaji saya bisa dipotong lagi."

"Pak Nono mah gitu..." Domino celingak-celinguk mencari ide. Dapat! Seperti sebelumnya, dia akan menggunakan cara ini. "Keliatannya Bapak belum minum kopi, ya?"

"Kali ini saya tidak bisa si sogok, Domino."

Domino jelas tidak kehilangan akal hanya untuk bisa masuk ke sekolah. Dia merengek kepada Pak Foya. Bahkan pemuda itu sudah turun dari motor, duduk di depan pagar dengan kedua kaki menendang udara.

"Pak Nono jahat! Masa depan bangsa kok nggak dibolehin masuk sih! Saya kan ke ssklah niatnya belajar..."

"Saya nggak bilang kalau kamu ke sekolah niatnya mau kawin," tukas Pak Nono.

"PAK NONO, SAYA MAU MASUK. NANTI SAYA KASI ROKOK SAMA KOPI DEH, SELAMA SEBULAN PENUH."

Karena tawaran Domino cukup menggiurkan, dia menantang Domino untuk memenuhi janjinya itu selama dua bulan dan Domino menyanggupi. Pintu gerbang akhirnya di buka.

Setelah memarkirkan motor, Domino memberikan lima sachet kopi good day dan sebungkus permen.

"Lho, rokoknya mana, Dom?"

"Udah tua jangan kebanyakan merokok, Pak. Nggak baik buat paru-paru sama jantung. Sebagai gantinya tiap tiga hari sekali saya kasi permen sebungkus deh."

Pak Nono memang berniat ingin berhenti merokok. Kali ini dia mengangguk. Tampaknya mulai sekarang dia juga harus menjaga kesehatannya agar bisa melihat dunia lebih lama lagi.

Helo Domino (on going)Where stories live. Discover now