Bab 025

214 41 6
                                    

Dareum berserta yang lainnya sedang bersiap untuk pergi menuju pesawat yang sudah di siapkan. Hujan telah berhenti beberapa jam yang lalu, yang tersisa hanyalah udara lembab di sertai embun. Tidak ada yang tahu jika mereka akan pergi dari tempat tersebut kecuali Raffael yang selama ini memantau mereka.

"Apakah para profesor yang kita cari sudah berkumpul?" Tanyanya.

"Sudah Letnan, kecuali Dokter Jaemin." Jawabannya.

Dareum mengangguk paham, kemudian berjalan keluar dari pintu. Hingga dirinya di sambut oleh udara dingin akibat hujan deras di sertai dengan bau lembab.

"Sungguh cuaca yang kacau." Gumamnya.

Dia pun berjalan dan melihat sekeliling dimana banyak orang yang sedang sibuk mengatur segalanya, beberapa bahan yang sudah mereka dapatkan sedang di muat ke dalam pesawat. Dan beberapa anggota lain mengabsen orang yang akan ikut dengan mereka.

Dareum memejamkan matanya, merasakan setiap energi aneh yang masuk ke dalam tubuh miliknya. Ini adalah kekuatan yang terbangun belum lama ini, meskipun kekuatannya belum sepenuhnya terbangun namun Dareum tahu jika kekuatan miliknya sangatlah kuat.

Hingga dirinya merasakan sebuah energi asing dari salah satu tempat, energi itu begitu kuat meskipun di sembunyikan dengan teliti. Mata Dareum langsung terbuka dan berubah tajam melihat ke sekeliling, dimana orang-orang sedang sibuk.

"Keluar!" Teriak Dareum yang membuat semua orang terdiam dan memandang kearahnya.

"Aku tahu kamu ada di sini, jadi keluar tikus sialan!"

Semua orang langsung waspada dan melihat ke sekitar dengan waspada. Hingga terdengar sebuah suara ceria dari atap salah satu pesawat militer.

"Wah sungguh menakutkan."

Semua orang langsung menoleh, dan melihat seseorang sedang duduk santai di atas atap pesawat dengan jubah hitam menutupi seluruh tubuhnya, wajahnya tertutup oleh topeng hitam yang hanya memperlihatkan kedua matanya yang berwarna coklat terang.

"Siapa kamu?" Tanya Dareum dengan waspada.

Raffael yang sudah ketahuan hanya mengangkat bahunya dengan acuh tak acuh, "Aku siapa? Apa kamu penasaran?"

"Aku ulangi siapa kamu? Dan ada urusan apa kamu masuk ke wilayah kami?"

Raffael tertawa menghina, "Wilayah mu?" Tanyanya, kemudian berdiri dengan santai menatap ke setiap wajah orang-orang dengan tatapan jijik.

"Sungguh lelucon! Mengakui wilayah orang lain milik sendiri." Jedanya, "Apa ini sifat manusia dari pelanet Bumi kosong-kosong empat? Menjijikkan." Umpatnya.

Dareum tidak mengerti dengan apa yang dia katakan, termasuk ucapan Bumi 004. Semua orang sudah waspada, bahkan menyiapkan senapan jika sesuatu terjadi.

"Oh kalian ingin menyerang ku?" Tanya Raffael dengan senyum licik di balik topengnya.

Sistem yang melihat senyum tuannya langsung merinding, ini bukan hal yang baik.

"Ayo serang, seberapa kuat orang-orang yang telah mencuri bahan makanan hasil dari nyawa orang lain." Ucapnya yang membuat semua orang di tempat itu langsung tertegun termasuk Dareum.

"Bagaimana kamu tahu?" Tanya Dareum yang langsung mengeluarkan api dari tangannya.

"Ohhh kekuatan api!" Seru Raffael dengan tatapan kagum tapi hanya sebentar, "Ahk tapi sayangnya kamu lemah." Ejeknya.

Dahi Dareum langsung berkedut kesal, dia langsung menyerang Raffael dengan kekuatan api miliknya. Sayangnya Raffael langsung membuat dinding air yang membuat api tersebut langsung padam.

SURVIVAL!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang