Leon masih terdiam setelah mendengar ucapan Siren, ia tidak pernah berpikir gadis yang disukainya selama hampir dua tahun itu ternyata mempunyai pikiran seperti itu. Siren terkekeh kecil melihat respon Leon yang hanya terdiam, ia merasa mungkin sekarang Leon sudah menganggap dirinya aneh.

"Kenapa? Gue aneh ya? Hahaha gue juga sering ngerasa gitu kok, gue bahkan sering ngetawain diri gue sendiri, gue sering ngerasa kok gue ribet banget ya?" Ucap Siren sambil terkekeh.

"Lagian Lo sih Yon, kalau boleh jujur nih ya, Lo itu ganteng, kaya, famous, Lo bisa dapetin cewek mana aja yang Lo mau. Kenapa harus gue? Kenapa harus cewek ribet ini? Apa yang Lo liat dari gue Yon? Gue cuman cewek sederhana yang gak mempercayai suatu hubungan?" Tanya Siren sambil menatap Leon.

"Kak..udah mau malem, ayo gue anter pulang" ucap Leon, ia segera beranjak berdiri dan hendak berjalan ke arah motornya tetapi ucapan Siren selanjutnya menghentikannya.

"Tunggu Leon!"

Leon tidak berbalik tapi dia tetap menghentikan langkahnya menunggu kalimat apa selanjutnya yang akan di ucapkan oleh gadis di belakangnya itu.

"Gue belum selesai ngomong!"

"Lo harus tanggung jawab!"

Leon berbalik setelah mendengar kalimat kedua Siren, ia menatap Siren dengan pandangan bingung yang membuat Siren ingin menertawakan wajah tampan Leon sekarang.

"Kayaknya Lo berhasil matahin pemikiran gue itu Leon! Lo berhasil nunjukin ke gue kalau Lo serius mau bangun hubungan yang gak kayak hubungan yang ada di pikiran gue selama ini!" Siren mengatakan itu dengan suara yang cukup keras karena Leon sudah beberapa langkah di depannya.

Perlahan Siren melangkah mendekati Leon hingga akhirnya gadis itu tiba di depan Leon.

"Denger Lo yang rela ninggalin keluarga Lo demi pertahanin Aini buat gue jadi sadar kalau Lo bukan kayak cowok-cowok yang ada di pikiran gue selama ini. Lo beda, dan gue bisa rasain itu, emm gue masih punya kesempatan kan?"

"Kesempatan apa kak?" Tanya Leon, ohh astaga rasanya tawa Siren ingin meledak saat ini juga, wajah tampan Leon seketika berubah menjadi polos saat ia bertanya seperti itu.

"Kesempatan jadi ibu sambungnya Aini mungkin" ucap Siren sambil terkekeh.

Seketika senyum Leon merekah mendengar ucapan Siren."Lo mau nikah sama gue kak?!" Tanya Leon girang, sepertinya semangatnya kembali setelah mendengar ucapan Siren.

"Heh! Enak aja Lo! Ya gak lah! Gue itu mau kuliah dulu, abis itu jadi dokter-"

"Abis itu nikah sama gue kan?" Tanya Leon memotong ucapan Siren dengan wajah berbinar penuh harap.

"Emm, tergantung Lo nya, Lo bisa pertahanin gue gak?"

Leon langsung menarik Siren dalam pelukannya tanpa menjawab pertanyaan gadis itu.

"Gue gak akan lepasin Lo, bahkan saat Lo yang minta sekalipun" ucap Leon sambil mempererat pelukannya.

Siren ikut memeluk Leon ketika mendengar ucapan cowok itu.

"Gue harap yang Lo bilang itu bener Yon"

***

Cklekk

Pintu apartemen Leon terbuka dan memunculkan Leon setelahnya, Leon berjalan ke arah teman-temannya yang saat ini sedang bersantai di sofa sambil menonton TV.

"Ehh udah pulang Yon?" Tanya Deo saat melihat Leon berjalan ke arahnya.

"Hmm"

DaimmerWhere stories live. Discover now