EPILOG

2.6K 92 4
                                    

Kakinya pegal-pegal karena berdiri lama. Belum lagi panas kompor membuat napasnya semakin engap. Perutnya yang sudah memasuki sembilan bulan membuatnya susah bergerak. Namun, Praya tampak tidak terganggu. Dia bahkan masih bersenandung pelan sambil mengaduk rebusan Fettucini-nya.

Bunyi bel rumah seketika mengalihkan perhatian Praya. Wanita itu sudah siap untuk mematikan kompor, tapi Ina, asisten rumah tangganya langsung berteriak di kejauhan, "Saya aja, Bu!"

Praya tidak menanggapi karena Ina sudah keburu menghilang dari dapur. Wanita itu kembali fokus pada pastanya yang terlihat sudah al dente. Dengan cepat diraihnya saringan, lalu segera dituangkan fettucini-nya ke atas saringan dengan wastafel sebagai penadah airnya.

"Kamu kok malah masak sih, Yaya?"

Suara omelan yang khas itu berhasil membuat Praya mendengkus geli. Dia menoleh. Benar saja, Margaret muncul. Ada banyak sekali tas belanjaan di sana.

"Hai, Ma, kok nggak telepon dulu kalau mau ke sini?" balas Praya. "Dan kayaknya capek banget habis belanja."

Belum sempat Margaret menjawab, suara lain terdengar. "Yaya, aduh, sini Ibu aja yang masak! Hamil besar itu duduk aja jangan jalan-jalan terus, nanti tiba-tiba brojol gimana? Pas kamu sama Prabu memutuskan pindah rumah yang lebih kecil, Ibu kan udah bilang bawa aja asisten rumah tangga yang agak banyak, eh, malah bawa dua aja. Sekarang jadi keteteran, kan?"

Saat Ratna akan mengambil alih spatulanya, Praya langsung menariknya. Wanita itu menggeleng. "Bu, aku tahu aku lagi hamil besar dan seharusnya nggak masak sendiri, tapi ini Raja yang minta, Bu. Kalau anakku yang minta dan selama aku mampu ya aku turutin. Lagian Fettucini Carbonara juga bukan masakan yang ribet."

Dengan cekatan Praya mulai memasukkan beberapa bahan makanan yang sudah disiapkan Ina ke wajan di depannya. Sambil memasak makanan permintaan Raja, putra sulungnya, dia bertanya, "Ibu sama Mama kok tiba-tiba datang barengan sih?"

"Prabu telepon, Yaya. Kamu sendirian di rumah sama Raja padahal ini udah hari-hari kamu mau lahiran," jelas Ratna.

"Prabu tuh ya ... udah tahu istri mau lahiran, tapi malah kerja. Gimana sih?" Margaret mengomel.

Praya terkekeh. Dia membela suami tercintanya, "Ma, Bu, kan kalian tahu kalau lagi beredar virus berbahaya di luar negeri dan Indonesia lagi antisipasi, jadi wajar aja kalau Prabu mulai sibuk sana-sini karena perusahaannya lagi kebanjiran banyak orderan. Aku nggak apa-apa kok dan aku paham banget posisi dia."

Baca kisah tambahan Prahara Pernikahan Praya hanya di KaryaKarsa. Link akan saya share di Wattpad ya!

***

Surabaya, 31 juli 2022

Yey! Semoga bulan agustusmu menyenangkan semuanya. Terima kasih suah menemaniku melewati kisah penuh kesedihan Praya dan Prabu ini. Untuk epilog dijual terpisah ya dari paket, jadi beli sendiri pakai dana/shopeepay/ovo/dll yaaa..

COMING SOON! Cerita ini mungkin akan rilis setelah Our Sweetest Secret selesai dikerjakan. Ditunggu semuanyaaa.

Psst ... buat yang sudah baca Dirty Friendzone dan Behind The Scene pasti tahu Alaska, kan? Ini akan menjadi cerita Alaska dengan dia sebagai pemeran utamanya. Finally!

 Finally!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Love, 

Desy Miladiana

Prahara Pernikahan Praya (KaryaKarsa)Where stories live. Discover now