Chapter 30 : The Pain Won't Go Away

1.4K 77 8
                                    

Praya mengedarkan pandang. Tidak ada cahaya, satu-satunya yang dia lihat hanyalah kegelapan. Sorot matanya berubah jelalatan. Peluh bercucuran. Ketakutan menyergap. Kesunyian panjang dan kesendiriannya ini sukses membuat dada wanita itu sesak.

"Prabu!" teriaknya. "Prabu!"

Nama itu terus dia panggil. Kakinya juga mulai berlari ke sana-kemari. Praya berharap sosok yang dia harapkan itu muncul, lalu berkata semua akan baik-baik saja dan Praya tidak sendirian. Namun, sampai kakinya terasa sakit. Kepalanya terasa berat. Bahkan, tenggorokannya sakit pun, sosok Prabu tak pernah muncul.

Pada akhirnya, Praya terduduk di tempat. Kepalanya menunduk dalam. Isakannya kembali lolos dari mulutnya, tapi ditambah teriakan frustrasi.

"Praya!"

Sebuah suara familier diikuti guncangan pada badannya sukses menarik Praya kembali ke dunia nyata. Mata wanita itu terbuka. Sosok yang dia harapkan muncul dalam kegelapan kini sudah berada di depan matanya.

"Kamu baik-baik aja, Ay?" tanya Prabu. Nada suaranya terdengar sangat khawatir.

Praya tidak bisa menjawab. Seluruh tubuhnya terasa remuk. Jika kegelapan tadi hanyalah mimpi, tapi perasaan capek karena berlari kencang terasa sangat nyata.

Tiba-tiba saja air mata Praya menetes. Bibirnya dengan lemah berbisik, "Kenapa?"

Kekhawatiran Prabu langsung berubah menjadi kebingungan. Keningnya mengernyit. "Ay, kamu kenapa tiba-tiba tanya 'kenapa'? Kamu mimpi apa?"

Untuk sesaat Praya termenung. Dia mempertanyakan dirinya sendiri haruskah menjelaskan isi mimpinya atau menyimpan semuanya sendiri.

Pada akhirnya, wanita itu memilih diam. Dia sedang dalam kondisi luar biasa lelah. Dialihkan tatapannya ke arah selain Prabu. Kemudian mencoba kembali memejamkan mata. Sayangnya, baru beberapa detik, Praya kembali membuka mata. Dia takut mimpi kegelapan yang sama kembali datang.

"Mimpi itu cuma bunga tidur, Ay," bisik Prabu. Tangan pria itu membelai puncak kepala Praya. "Mungkin mimpi apa pun yang kamu miliki tadi menyeramkan, tapi mimpi itu nggak akan nyakitin kamu. Kalaupun iya, aku pastikan aku bakal berusaha keras menghentikan kamu terjebak dalam mimpi itu, seperti barusan. Tadi kamu tiba-tiba teriak pas tidur, aku khawatir."

Perlahan Praya kembali menoleh pada Prabu. Hanya saja, tidak ada yang wanita itu lakukan selain menatap prianya lekat-lekat. Pikirannya terlalu kusut. Hatinya pun sedang berkecamuk.

Baca kisah lengkap Prahara Pernikahan Praya hanya di karyakarsa. Link akan dibagikan di beranda Wattpad.

***

Surabaya, 10 juli 2022

Hai hai, nggak kerasa Prahara Pernikahan Praya sudah masuk 30 bab! Aku cuma mau bilang kalau sudah ada paket untuk BAB 16-30 dengan harga 33ribu. Buruan masukin kode voucher PPP1630 untuk dapat potongan 3ribu ya.

Love,

Desy Miladiana

Prahara Pernikahan Praya (KaryaKarsa)Where stories live. Discover now