BMHS : Bag. 105 : Extra Chapter II - Universitas

1.9K 218 22
                                    

Bagian 105

Extra Chapter II : Universitas


Pengarang : Jianjia Nizi

Penerjemah : FoxyJung

ꕻꘉꕻꘉꕻꕻꘉꕻꘉꕻ



Ketika bel berbunyi, dosen yang mengajar keluar dari ruang kelas, dan Meng Ting mengemasi barang-barangnya dengan cepat. Dia sebenarnya tidak membawa banyak barang. Tidak ada barang selain, sebuah buku, sebuah buku catatan, sebuah pena, dan juga ponsel yang dia letakkan dalam sakunya.

Namun 'kecepatan' ini hanya cepatnya rasa kecemasan mentalnya, sedangkan pergerakannya tidaklah secepat yang dia inginkan. Setelah berkemas dengan susah payah, teman-teman satu kelasnya yang berduyun-duyun untuk keluar pun menghadang jalan Meng Ting. Dia sudah 'cepat' untuk waktu yang lama, namun tetap saja masih tertinggal.

Meng Ting sudah menjadi mahasiswa tingkat tiga, dan ini adalah kelas terakhirnya semester depan. Ujian untuk mata kuliah lain juga sudah diselesaikan beberapa hari yang lalu. Sedangkan pada permulaan tingkat empat nanti mereka akan mulai disibukkan dengan magang dan tesis kelulusan. Diperkirakan tidak banyak pula mata kuliah yang akan diselesaikan.

Jadi untuk mata kuliah kali ini, para mahasiswa datang secara khusus, dan bahkan mahasiswa dari fakultas lain memadati meja belakang untuk bergabung berdesakkan dalam mata kuliah ini.

Meng Ting sebenarnya tidak terlalu memperhatikan hal ini, namun dengan terlalu banyaknya orang yang datang dalam mata kuliah tersebut, membuatnya hampir beberapa kali kehilangan tempat duduknya. Jadi meski dia tidak memperhatikan, dia pun tetap harus memperhatikan.

"Senior Xiao, aku tidak paham persoalan dari mata kuliah ini. Bisakah kau tetap tinggal agar kita bisa membahasnya?" Mahasiswi dengan wajah semerah apel berjalan dua langkah di depan Meng Ting, kemudian mengatakannya dengan lirih. Beberapa orang yang masih tinggal di dalam kelas tersebut, tak ayal menghentikan langkah kakinya, dengan senyum kekaguman yang menggantung di sudut bibir mereka.

"Maafkan aku, tapi aku terburu waktu," Meng Ting menghentikan langkah kakinya untuk menjawabnya. Dia sama sekali tidak memiliki niat buruk terhadap adik kelas laki-laki maupun perempuan yang memiliki semangat untuk belajar. Jadi dia pun menyarankan dengan serius, "Professor Zhang sangatlah baik, dan sekarang pastinya belum pergi terlalu jauh, kau bisa pergi ke kantor untuk mencari jawabannya pada Beliau."

Meng Ting menjatuhkan kalimat ini seraya membawa langkahnya keluar dari kelas tersebut. Sedangkan mahasiswi yang berwajah semerah apel tadi menatapnya dengan linglung, ingin sedikit merasa bersalah, namun entah merasa bersalah karena apa. Dia sudah mendengar, bahwa senior terbaik mereka ini sangatlah rupawan, dan tak peduli entah itu pria atau wanita akan diperlakukan seperti ini.

"Kenapa bisa sampai tidak memiliki waktu? Tidakkah kau ingin ikut pergi menengok keluar untuk mencari tahu?"

Seorang mahasiswi berucap dengan penuh ketertarikan dari dalam hiruk pikuknya kerumunan, dan lebih dulu melangkah pergi setelah selesai mengatakannya.

Meng Ting merupakan seseorang yang telah menikah sudah menjadi rahasia umum dalam shift kelas mereka. Pada waktu itu ketika Meng Ting secara pribadi mengakui hal tersebut, dia sungguh mendengar banyak suara-suara patah hati, dan itu termasuk dirinya sendiri. Namun meski begitu rumput di suatu kediaman pun memiliki nama pemiliknya. Maka dari itu walau mengagumi serta menyukainya, dia juga hanya bisa melihatnya dari kejauhan.

Beloved Marriage in High Society (Complete)Where stories live. Discover now