BMHS : Bag. 55 : Akhirnya aku bisa membuatnya marah.

4.4K 634 197
                                    

Bagian 55

Akhirnya aku bisa membuatnya marah.



Pengarang : Jianjia Nizi

Penerjemah Chi-Ind : FoxyJung

ᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥ



Dua bulan telah berlalu semenjak mereka menikah, namun ketertarikan antara dirinya dan Yan Sui untuk saling menjelajahi tubuh satu sama lain tidak memudar sedikitpun, justru cenderung makin dan semakin menguat. Seperti sekarang, Yan Sui yang tengah menggenggam bagian tubuh sensitif Meng Ting, dan menggertakkan giginya dengan lembut.

Dia tidak berniat menggigit pemuda itu hingga kesakitan, namun gesekan gigi ini selalu memberikan stimulasi perasaan yang sedikit lebih kuat. Hingga Meng Ting tidak pernah bisa menyembunyikan dirinya sendiri, dan benar saja, akhirnya Yan Sui mendengar suara yang dia inginkan.

"Yan Sui...... Yan Sui, jangan lakukan itu......"

Meng Ting mencengkeram rambut Yan Sui dengan lembut. Tubuhnya yang terlalu sensitif tanpa sadar membuatnya ingin menghindar, namun tubuh keduanya bertautan terlalu erat. Jadi meskipun dia ingin menghindar, Yan Sui akan ikut bergerak bersamanya. Pada akhirnya, dia hanya sedikit menggeser posisinya.

Yan Sui pelan-pelan mengangkat kepalanya, dengan selapis air yang berkilauan di bibirnya, dia tersenyum simpul seraya memandang Meng Ting. Setelah itu Meng Ting melupakan rasa kesal dan malu yang baru saja dia rasakan, matanya mengerjap-ngerjap, dan berkata dengan penuh keyakinan, "Yan Sui kau sangat rupawan. Sungguh."

Yan Sui masih tidak merespons. Dia membelai kening Meng Ting dengan lembut, lalu mencium keningnya, dan berkata, "Kau lebih rupawan."

Tidak hanya penampilannya, namun juga temperamennya. Sebelumnya, dalam hatinya Yan Sui mengatakan bahwa dia jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap Meng Ting, dan kenyataannya ini sama sekali tidak salah. Pertama kali dia bertemu dengan Meng Ting, Meng Ting yang ada di matanya, tampak istimewa pada pandangan pertama.

Pipi Meng Ting memerah karena pujian yang berlebihan tersebut, namun dia tetap mendekat untuk mencium bibir Yan Sui, "Kita berdua rupawan."

"En," jawab Yan Sui. Akan tetapi dia tidak melepaskan pemuda itu, atau lebih tepatnya, kata-kata yang diucapkan Meng Ting membuatnya semakin tidak bisa menahan diri.

Ini adalah malam yang panjang, walaupun tidak ada kelambu merah, namun ranjang dua meter tersebut cukup untuk berguling-guling bagi mereka.

Esok harinya, tentu saja Meng Ting bangun terlambat lagi. Dia menatap jam yang ada di ponselnya dengan wajah sangat terkejut, yang membuat Yan Sui tidak dapat menahan senyumnya. "Anak baik, tidak apa-apa. Jogging di sore hari sama saja."

"Apa tidak apa-apa jika aku menjadi pemalas?"

Meng Ting sungguh memperdulikannya. Sebelumnya dia sangat rajin, namun sekarang kemalasan menyerangnya dari hari ke hari. Sebelumnya dia biasa bangun pukul lima, sekarang dia bangun pukul tujuh.

"Tidak apa-apa," Yan Sui sekali lagi meyakinkan Meng Ting. Dia bicara seraya membopong pemuda itu, dan berjalan ke kamar mandi, "aku akan menemanimu."

Meng Ting memandang satu sisi wajah Meng Ting untuk sejenak, lalu menganggukkan kepalanya. "Jika aku tidak jogging di pagi hari, aku harus jogging di sore hari. Aku dan kau, kita berdua harus hidup sehat dan sama-sama berumur panjang."

Beloved Marriage in High Society (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang