25

790 89 0
                                    

"Selain mengedarkan obat terlarang, ia juga ikut perdagangan manusia di negara tetangga" setelah laporannya diterima ia pun pergi meninggalkan laporan.

"Bagaimana kaka?" Tanya aresh pada kaka tertuanya.

"Aku tau kake itu gila harta, tapi aku tak menyangka ia segila itu" balasnya sambil meneguk minumannya.

"Menurutmu semua anaknya tau?" Tanya aresh lagi.

"Kurasa tau" balasnya singkat.

"Kita sudah mengetahui pelakunya siapa, jadi dalia tak akan terjerat permasalahan itu, tapi.." ucap sbastian menggantung kalimatnya.

"Ia tak memiliki data" sambung aresh yang langsung diangguki oleh sbastian.

"Ia tetap akan dipenjara karena ia bisa dianggap penyusup ditambah data kehidupannya tidak jelas, bahkan bila menyamarpun tak mungkin sampai tidak memiliki data sama sekali, kecuali.." lanjut sbastian.

"Ia bukan berasal dari sini" sambung aresh lagi.

"Aku akan meminta ayah untuk menyidang dalia kembali, semoga saja ia dapat kebebasan bersyarat." Ucap sbastian.

"Tapi bukankah persyaratannya harus setidaknya 2/3 (dua pertiga ) masa pidananya, dalia baru tiga hari dipenjara." Timpal aresh.

"Asal kau ingat, ayah tidak mengatakan berapa lama masa pidana dalia, lagipula ini kasus pertama di Avantazia jadi belum ada ketetapan masa pidanya." Balas sbastian membuat aresh mengangguk paham.

****

Sudah tiga hari ini dalia belum makan, ia merasa lapar tapi melihat makan yang disajikan seperti makanan anjing akhirnya ia tahan rasa laparnya.

Ia merebahkan tubuhnya diatas tumpukan jerami yang yang di lapisi selimut diatasnya, ia jadi ingat malam pertama ia dipenjara. Saat itu hujan, tentu saja ia kedinginan, tapi ia bermimpi seseorang menyelimutinya dan keesokannya benar saja ia terbangun dalam posisi selimut menghangatkan tubuhnya.

"Ahh!" Jerit dalia saat ia rebahkan kepalanya namun menghantam benda keras. Ia mengaduh kesakitan sambil menggosok-gosokan tengkuknya dengan tangan. Dalia mengambil benda apa yang dihantam oleh kepalanya.

Ia melihat ranting kayu yang cukup panjang dan kokoh, dalia tak tau jika ranting kayu disini kuat sekali ia bahkan baru sadar ada ranting kayu di selnya.

Dalia mengambil ranting tersebut lantas membawanya kearah lubang kecil yang berada di tengah tembok tempat matahari menerobos masuk. Tindakannya terhenti saat tak sengaja ia memutar ranting tersebut. Ia jadi ingat sesuatu.

"Dari pada gw mati kebosanan, mending gw iseng latihan pedang" bisik dalia sambil menyeringai.

Dalia berhenti sejenak sebelum kembali memainkan rantingnya, ia jadi mengingat kenangannya bersama alcen yang tengah berlatih pedang, bahkan ia belum menyelesaikan latihannya.

Dalia menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba menghapus semua ingatan tentangnya maupun ketiga lainnya. Ia harus sadar bahwa mereka memperlakukannya dengan baik karena 'elena' bukan 'dalia' , batin dalia seolah menyadarkannya.

Ia kembali mengingat gerakan-gerakannya sambil ia praktikan, tapi sulit jika ingatan nya bersama alcen ikut terbayang.

"Bagaimana bisa menusuk lawan jika pikiranmu tak fokus" ucap seseorang mengejutkan dalia, ia mencari sumber suara tersebut.

"Aku dihadapanmu" ucapnya karena tau dalia sedang mencarinya.

Dalia menghadap kearah sel yang ada didepannya yang terlihat begitu gelap karna celah temboknya ia tutup dengan kain. Ia bahkan tak sadar selama ini ada seseorang yang tinggal di sebrang selnya, bisa dikatakan sebagai tetangga, karena dalia berada di sel paling ujung, ada sekitar dua atau tiga sel kosong disampingnya, baru setelah itu sel yang berisi para tahanan lainnya.

Orang itu membuka kain yang menutupi lubang kecil yang bisa difungsikan sebagai jendala. Barulah dalia melihat punggung seorang lelaki disana.

"Maaf tuan, aku tak menyadari keberadaan anda selama ini" ucap dalia sambil membungkuk meminta maaf.

"Haha tenang saja, lagi pula memang aku yang tak pernah menampakan diri, aku selalu tertidur di balik tumpukan jerami" ucap nya sambil menunjuk kearah jerami yang seharusnya menjadi alas tidur tapi ia tumpuk cukup tinggi sehingga bisa digunakan seperti skat dan ia tertidur di baliknya.

Dalia melihat seorang pria yang tergolong muda, meskipun ia tau umurnya jauh diatasnya, kulitnya putih pucat, terlihat berantakan tapi cukup tampan meski kelopak matanya gelap, ciri khas manusia-manusia yang kekurangan tidur.

"Bagaimana kau bisa menghunus pedang jika pikiranmu kacau" ulangnya pada dalia. Dalia hanya tersenyum kikuk.

"Pegang pedangmu dengan benar" perintahnya sambil menatap dalia, pria itu menatapnya seperti orang yang malas membuka mata. Dalia hanya mengikuti perintahnya, ia menggenggam pedangnya dengan benar, tidak terlalu kuat tidak juga terlalu longgar.

"Pejamkan matamu untuk menenangkan pikiran" perintahnya lagi yang masih diikuti oleh dalia. Ia mencoba menenangkan pikirannya.

"Buka matamu setelah menghela nafas, lanjutkan gerakan yang sudah kau ketahui" perintah terakhirnya. Setelah dalia merasa tenang, ia menghela nafasnya lantas membuka mata dan menggerakan pedangnya sesuai jurus yang sudah ia pelajari. Alhasil ia meresa lebih luwes dalam mengayunkan pedangnya.

"Terimakasih tuan" ucap dalia kembali membungkuk. Pria itu yang sedang merebahkan tubuhnya diatas tumpukan jeraminya hanya mengangguk meskip matanya terpejam.

Dalia merasa canggung karena pria ini hanya memejamkan matanya, tapi ia senang akhirnya ia bisa berinteraksi dengan mahluk lain, bukan hanya tikus yang selalu melintas dihadapannya tanpa permisi.

"Mmmm... Nama?" Tanya dalia ragu.Pria itu membalik tubuhnya menatap kearah dalia, dalia jadi kikuk sendiri.

"Castor" ucapnya singkat namun pandangannya masih menatap dalia intens. Pria ini benar-benar akan membuat orang yang ditatapnya menjadi gugup. Entah karna takut atau bukan meskipun tatapannya biasa dan terkesan tidak menatap dengan tajam, tapi tatapan tenang yang seolah tengah membaca kepribadian orang lain.

"O-owh.. "

"Aku dalia.." ucap dalia meski tak ditanya. Lelaki itu hanya mengangguk lantas kembali memejamkan matanya.



"Pejamkan matamu agar pikiranmu tenang"
-castor-

Jangan lupa vote, komen&follow... mampir di ig 
#satu kata buat pangeran sbastian=
#satu kata buat pangeran reiga=
#satu kata buat pengeran alcen=
#satu kata buat pangeran aresh=
#satu kata buat castor=

Unbelievable (TERSEDIA DI SHOOPE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang