13

1.1K 136 0
                                    

Mereka berkumpul di taman istana yang sudah disediakan banyak camilan disana.

" Alcen ini hadiah untukmu" ucap clara pada Alcen sambil menyodorkan bingkisan kecil yang terliahat mewah, dalia tau itu barang mahal.

Alcen hanya mengambil bingkisan itu tanpa ekspresi lantas menaruhnya diatas meja.

Clara memasang wajah cemberut pasalnya ia selalu membawakan bingkisan semahal apapun itu tetap saja reaksi Alcen datar dan tidak mempedulikannya.

"Aku juga membawa bingkisan untuk yang lainnya" ucap clara sambil menunjukan senyuman termanisnya.

"Tapi maaf, aku tidak tau kalau ada seorang gadis yang menumpang hidup di istana, jadi maafkan aku karena tak membawakan apapun untuk mu" lanjutnya bertujuan kearah dalia, entah lah padahal ini pertama kalinya dalia bertemu dengan dua kembar macan ini, tapi mereka seolah sudah menyimpan dendam lama padanya.

"Kami juga tidak minat menerima bingkisan darimu" celetuk Aresh membuat clara menahan malu karena ia mendengar kekehan dari keempat pangeran.

"Alcen kau dengar itu, adikmu mempermalukanku" ucapnya merajuk sambil memeluk salah satu lengan Alcen. Dalia yang melihatnya serasa ingin muntah. Keresek mana keresek..

Alcen yang risih langsung menghempaskan lengan gadis itu dan membuatnya kesal. Sebenarnya ini alasan mereka malas ada pertemuan keluarga, risih tentu saja. Entah dari adik kedua raja leander, entah adik terakhir semua sama saja, apa lagi kalau perkumpulan seluruh keluarga Annora, mereka lebih baik mati saja untuk sementara waktu.

"Ini untuk mu" kini chelsea yang memberikan bingkisan pada Sbastian. Gadis yang satu ini bukan lebih baik dari clara, justru lebih parah.

Awal dia mengincar Aresh, tapi kalian bisa menilai sendiri Aresh jika sudah berbicara tidak pernah disaring, ia terang-terangan mengatakan chelsea sebagai 'ulat bulu' saat perkumpulan keluarga Annora dan itu menghancurkan harga dirinya.

Lantas ia beralih ke Rei, ia tak mengincar Alcen karena itu incaran kembarannya. Selama beralih ke Reiga, ia sama sekali tak direspon, bahkan untuk menjawab sapaan chelsea saja ia tak mau, jangankan membalas sapaan, menatap wajahnya saja Reiga tak berminat.

Dan kini ia terus mengincar sbastian, tapi kali ini ia tak akan beralih kesiapa-siapa lagi karena ia tau pewaris tahtanya adalah Sbastian.

Sbastian tidak merespon chelsea, ia justru lebih tertarik dengan makanan manis yang ada dihidangan. Setelah mencicipi nya dan ia rasa enak, sbastian langsung menyuapi dalia untuk ikut merasakannya.

"Cobalah, rasanya cukup unik tapi lezat" ucap sbastian sambil mengarahkan sendoknya kearah dalia.

Sebenarnya, dalia merasa tidak enak pada chelsea yang justru tak dihiraukannya, tapi membuat kedua gadis itu iri sepertinya menyenangkan. Dalia membuka mulutnya lantas memakan suapan dari sbastian.

"Mmm.. ya.. lumayan unik tapi teksturnya terlalu keras menurutku, tapi rasanya enak." Ucap dalia memberi penilaian sambil mengacungkan kedua jempolnya diakhir kalimat.

Padahal dalia hanya berniat membuat chelsea cemburu tapi ternyata ketiga singa ikut cemburu, ditambah calvin dan seena yang baru bergabung, sasaran melebihi target awal. namun Dalia berhasil membuat chelsea dan clara cemburu, ia juga mendapat tatapan sinis dari clara dan chelsea, tapi ia tak peduli.

"Kue itu keras elena, kau cicipi puding ini saja, teksturnya lebih nyaman di mulut" ucap Alcen tak bisa membiarkan sbastian bertindak sendiri.

Dalia mencicipi suapan puding dari Alcen sambil merasakan detail makanan yang baru ia lahap.

"Ya.. lumayan, yang ini tidak perlu repot-repot untuk dikunyah, rasanya juga unik" ucap dalia.

"Benar apa yang kukatakan bukan.."ucap Alcen sambil mengacak-acak pucuk rambut dalia, tak hanya membuat hati dalia menghangat tapi juga membakar hati semua yang berada disana, terutama clara dan chelsea karena incara mereka direbut oleh dalia.

"Liat saja nanti ya.. aku akan berduaan dengan elena diperpustakaan SEHARIAN" ucap Aresh tak bisa menahan api cemburu.

"Tapi aku yang akan menculiknya terlebih dahulu " ucap reiga sambil menyeringai.

"Bahkan rei dan aresh juga!" Batin si kembar menjerit tak terima.

Dalia hanya terkekeh melihat kelakuan kaka beradik ini yang selalu merebutkannya, bagaimana ia bisa memilih kalau keempatnya adalah berlian. Kalau bisa empat kenapa harus satu hehe..

"Permisi pangeran, semuanya diperintahkan yang mulia raja untuk pergi keruang keluarga kembali" ucap pengawal menyampaikan pesan raja leander.

Semuapun langsung pergi menuju ruang keluarga karena tak mau membuat raja leander menunggu.

Tapi sesuatu menahan dalia, ia sudah menghitungkan kejadian ini akan terjadi, para lelaki sudah berjalan menuju ruangan, hanya tersisa mereka bertiga sekarang.

Dalia tidak berminat untuk berteriak meminta tolong pada keempat pangeran, karena ia tak ingin dianggap benalu dikeluarga ini, jadi ia putuskan untuk melawannya, meskipun peluang menang hanya 1% untuknya.

"Hei wanita penjilat, apa yang tengah kau lakukan di keluarga kerajaan" ucap clara sambil melipat kedua tangannya didada.

"Apa harga dirimu sudah diberikan pada mereka, sehingga bisa membuat mereka seolah berpihak padamu?!" Tanya chelsea.

Perlu kalian ketahui, bahwa dirundungi memakai bahasa formal jauh lebih menyakitkan dari pada bahasa biasanya. Mungkin karena ia sudah terbiasa dengan bahasa itu makannya jadi tidak begitu menyakitkan.

Tapi kali ini berbeda, chelsea dan clara terus menghinanya dengan bahasa kasar yang jarang ia dengar seperti 'wanita tunasusila' , 'ayam kampung' dan 'pendayang' mungkin kalian jarang mendengarnya tapi ini semua menjurus pada wanita murahan.

"Kenapa kau diam hah?, tidak ada penyelamatmu?" Ucap clara geram karena sedari tadi dalia hanya terdiam.

Dalia merasa gagal, ia pikir ia bisa melawan tapi ternyata ia salah, ia tetap dalia si penakut, si lemah, si korban bully. Dalia tidak bisa berkutik pada hal yang berbau perundungan.

"Lemah!!" Batin dalia mencaci dirinya sendiri.

"Apa yang kalian lakukan" seseorang menghentikan mereka.

Dalia tak menyangka jika yang menghampirinya adalah Seena, ia cukup berterimakasih padanya.

"Kaka, bahkan kau lebih memilih dia?!" Sentak Chelsea tak terima. Akhirnya mereka berdua pergi meninggalkan dalia bersama Seena.

"Apa yang mereka katakan padamu elena..?" Tanya Seena khawatir. Dalia hanya menggeleng sambil tersenyum.

"Bukan apa-apa" balas dalia lantas berjalan mendahului seena yang masih menatap punggung dalia.

Maaf banyak typonya😔😔😔

Jangan lupa vote&follow...
#satu kata buat pangeran sbastian=
#satu kata buat pangeran reiga=
#satu kata buat pengeran alcen=
#satu kata buat pangeran aresh=

jangan lupa vote + komen + follow dan mampir di Ig @callista_ra mari kita berkawan, kawan ;)

Unbelievable (TERSEDIA DI SHOOPE)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant