16

1K 117 0
                                    

" kau harus punya beberapa titik referensi elena,  Misalnya string(tali panah) menempel di ujung hidung, menempel di pinggir dagu, atau lain-lainnya." Ucap reiga masih pada posisi sama, yaitu mengukung dalia diantara kedua tangannya.

"setelah penjangkaran dan sebelum anak panah dilepas. Pada saat ini otot-otot lenganmu yang sedang memahan busur dan lengan yang sedang menarik tali harus berkontraksi agar sikap panahan tidak berubah, bersamaan dengan itu kau melakukan pembidikan." Dalia mencoba fokus pada targetnya.

"Jadi pada saat membidik, sikapmu harus tetap dipertahankan, dan pada posisi membidik, posisi badanmu diusahakan untuk tidak berubah, kemudian kau juga tidak hanya fokus kepada sasaran tetapi diutamakan lebih fokus pada teknik, rilekskan tubuh mu untuk mendapat hasil yang baik". Reiga menjelaskan sedetail itu, ditambah dengan memandunya langsung bagaimana mungkin ia tidak paham. Reiga melepas genggaman kedua tangannya membiarkan dalia mencoba menahannya sendiri. Dalia mencoba untuk bertahan diposisi yang sama.

"Sekarang..." ucap reiga.

"Lepaskan" lanjut reiga membuat dalia melepaskan anak panahnya.

Anah panah melesat dengan cepat kearah target . Meskipun tidak pas di lingaran tengah tapi sebagai pemula, dalia bisa dikatan cukup baik.

"Lumayan.." puji reiga pada dalia sambil mengacak-acak pucuk rambutnya.

"Ulangi terus dengan konsisten" ucap reiga yang diangguki dalia.

Dalia terus mengulang nya sampai ia rasa cukup melelahkan dan berniat untuk beristirahat.

"Pengen boba pliss" bisik dalia karena ia tidak mungkin menemukan nya disini.

"Pengen xiboba, menantea, kopi kenangan..." bisik dalia sambil mengibas-ngibaskan tangannya sebagai pengganti kipas.

Dalia terbaring diatas dipan dekat lapang memanah sendirian, karena reiga diperintahkan oleh raja untuk menemui seseorang dalam urusan bisnis, mau tak mau dalia berlatih sendirian.

"Sudah selesai latihannya?" Seseorang mengejutkan dalia dengan muncul dihadapannya yang tengah terbaring. Sontak dalia langsung terduduk.

"Maaf.." ucap Aresh karena telah mengejutkannya. Dalia hanya mengangguk tanpa membuka suara, entahlah kerongkongannya sangat kering saat ini. Butuh sesuatu yang menyegarkan.

"Kau haus?" Tanya aresh pengertian.

"Ya.. aku menginginkan sesuatu yang menyegarkan." Balas dalia.

"Kau mau es?" Tanya aresh telinga dalia merasa segar.

"Es? Ada es disini?" Ucap dalia balik bertanya, ia tak menyangka disini ada es padahal tidak ada kulkas pikir dalia.

"Tentu saja, kau seperti baru tinggal didunia ini saja" ucap Aresh membuat dalia tertegun, tentu saja ia baru tinggal didunia ini batinnya berkata.

"Kalau begitu ayo kita buat minuman dingin" ajak dalia pada aresh penuh semangat.

"Kalau begitu aku akan meminta pelayan untuk mengambilkan es di ruang pendingin bawah tanah." Ucap aresh.

Didunia ini memang tidak ada kulkas, mereka membuat es dengan cara menuangkan air di kolam batu panjang. Air dituangkan di tempat yang dangkal tidak lebih dari satu atau dua kaki  kurang lebih sekitar 60 cm. Mereka akan kembali lagi ke kolam tepat saat subuh keesokan paginya untuk menemukan air sudah membeku.

Cara ini sebetulnya tidak begitu asing bagi kaum persia dan orang-orang kuno di timur tengah, setelah itu mereka menyimpannya di ruang bawah tanah yang dapat mempertahankan dingin es sekitar satu bulan.

Dalia kini berada di dapur bersama aresh. Aresh hanya diam memperhatikan dalia yang katanya ingin meminum minuman dingin tapi justru malah menyalakan api sambil membuat adonan dari tepung yang terbuat dari pati umbi singkong.

"Elena, apa yang sedang kau lakukan?" Tanya aresh penasaran.

"Aku sedang membuat boba" balas dalia sambil membuat bola kecil dari adonannya.

"Apa itu boba,kau bilang sedang haus, tapi kenapa membuat kue?" Aresh terus bertanya karena penasaran.

"Nanti akan kubuatkan minuman enak, semoga kau suka" balas dalia membuat mata aresh berbinar.

"Sungguh? Apa yang bisa kubantu?" Ucap aresh semangat.

"Buat bola-bola kecil seperti ini" ucap dalia sambil mempraktikannya pada aresh lantas diikuti olehnya.

Setelah mereka selesai membuat bola-bola, mereka masukan kedalam kuali besi yang sedang mendidihkan air. Setelah menunggu beberapa lama dan dilihat bola-bola kecil sudah terapung di permukaan kuali, dalia mematikan apinya lantas mengangkat boba dengan saringan.

"Setelah itu sudah bisa dinikmati?" Tanya aresh kebingungan.

"Haha tentu saja belum, boba ini hanya untuk tambahan didalam minuman saja" ucap dalia menjelaskan sementara aresh hanya mengangguk-angguk saja meski belum begitu paham.

Dalia memeras beberapa buah strawberry lantas menyiapkan susu sapi perasan yang sudah tersedia didapur lantas ia tuangkan kedua gelas yang sudah aresh isi dengan es batu dan boba tadi.

Setelah sekiranya 70% gelas terisi susu, dalia langsung menuangkan perasan strawberry tadi dan jadilah strawberry milk boba.

pecinta boba merapat🤤🤤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

pecinta boba merapat🤤🤤

"Wahh.. terlihat menyegarkan" puji aresh melihat tampilan minuman yang ada dihadapannya.

"Sekarang cobalah" ucap dalia mempersilakan aresh untuk mencicipi. Dalia juga ikut meminum boba milikinya, akhirnya ia bisa meminum boba lagi setelah sekian lama.

"Wah..... ini sungguh... MENYEGARKAN ELENA!!!" Puji aresh antusias sambil berdecak kagum pada minuman yang berada digenggamannya, sementara itu dalia berdecak kagum oada ketampanannya, aresh malah terlihat seperti idol yang sedang meriview minuman.

"Bobanya begitu kenyal kau tau, seperti ada sensasi lain" aresh terus mendeskripsikan minumannya membuat dalia terkekeh sendiri.

"Kurasa masyarakat harus merasakan minuman ini" ucap aresh membuat dalia tersedak boba, bagaimana mungkin ia membuat boba untuk masyarakat.

"Kita bisa berbisnis minuman ini elena, kau yang membuat minumannya, aku yang menjadi pelayan dan kasirnya, bagaimana?" Tawar aresh terlihat sungguh-sungguh.


Dalia Azalea (elena)
-pemilik kafe boba di Avantazia-


Damaresh Annora (Aresh)
-pelayan & kasir kafe boba di Avantazia-

Maaf banyak typonya😔😔

Jangan lupa vote + komen + follow sama mampir di ig @callista_ra mari kita berkawannnnnn
#satu kata buat pangeran sbastian=
#satu kata buat pangeran reiga=
#satu kata buat pengeran alcen=
#satu kata buat pangeran aresh=

Unbelievable (TERSEDIA DI SHOOPE)Where stories live. Discover now