031. Terbukti

78.9K 8.5K 4.4K
                                    

Sebelum baca, ada baiknya follow wattpad Holi dulu, biar ada notifikasi masuk holipehh28

Holi open dm dan info hanya
Di instagram yaa
@holipehh
@tulisanholipehh

Absen Hadir disini ➡️

Note: kalau yang lupa alur, baca dulu bab sebelumnya yaa, biar langsung konek hhee

Vote sebelum baca,
Komentar sebanyak-banyaknyaa

-HAPPYREADING-

****

"Aku di tabrak mama kamu," kata Agnes.

Ray membulatkan matanya, raut wajah amarahnya mulai terlihat, ia bahkan mengepalkan tangannya.

"Seriusan?" Tanya Ray dengan emosinya yang terus naik.

Namun, Ray tiba-tiba ingat jika yang menabrak Agnes adalah supir truck. "Tapi, bukannya supir truck?"

"Tapi dia suruhan nyokap tiri lo," kata Gibs meluruskan.

"Anjing emang, sialan tuh nenek lampir!" Ray mendengus kesal.

Ayla menenangkan Ray, ia mengelus pundaknya Ray dengan lembut. "Sabar mas.."

"Kalau lo tahu, kenapa lo baru cerita sama gue gibs?" Tanya Ray pada gibs yang berada disebelahnya.

"Gue juga baru tahu kemaren, Agnes baru cerita sama gue," jawab Gibs.

Bught!

Ray memukul tembok.

Sekarang Ray menyambungkan segala apa yang terjadi dalam perjalanan hidup dan sekitarnya.

Dari mulai perjodohannya Ray dengan Ayla.

Kecelakaan Agnes yang ternyata disengaja.

Sampai kematian pak Kyai yang masih tanda tanya, walaupun pelakunya sudah terbukti jika itu adalah Nando, sahabatnya.

"Gue gak bisa biarin nenek lampir itu terus ngacauin keluarga gue..." Ray menghembuskan nafas panjanhnya. "Terutama Ayla." Lanjutnya pelan.

"Arghhhhhhhh!" Teriak Ray.

Bught!

Bught!

Bught!

Ray kembali memukul tembok.

"Mas istigfar, udah mas.. udah..." kata Ayla sembari memeluk lengan Ray, berharap Ray berhenti memukul tembok.

"Ay, nenek lampir itu udah kelewatan, dia harus segera musnah, gue lama-lama muak sama tingkahnya yang kelewat batas!" Kata Ray dengan penuh emosi.

"Tapi mas, mau bagaimanapun itu mama kamu, istri papa kamu. Seenggaknya kita dengerin penjelasan dia, kita tanyain baik-baik sama dia."

"Ay, lo mikir dong!" Ujar Ray. "Semua ini juga pasti ada hubungannya sama bapak lo, gue yakin sebenernya mama sambung gue juga yang udah bunuh bapak lo."

"Mas istigfar jangan suudzon, sesungguhnya Allah tidak suka kita menuduh seseorang tanpa bukti yang nyata," balas Ayla.

"Ay gue tau lo paham agama, tapi ini udah jelas kalau mama sambung gue itu dalang dari kekacauan hidup gue, hidup kita dan hidup lo juga, Ay ayolah realistis!"

Ayla diam.

Disaat Ray sedang emosi mengeluarkan kata-katanya seperti ini, ia memang sulit diingatkan apalagi dibantah, jadi Ayla lebih memilih untuk membungkam mulutnya.

PANGERAN PESANTREN (PART MASIH LENGKAP DAN SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang