029. Tentang Hati

77.8K 9K 6.7K
                                    

Sebelum baca, ada baiknya follow wattpad Holi dulu, biar ada notifikasi masuk. holipehh28

Holi open dm dan info hanya
Di instagram yaa
@holipehh
@tulisanholipehh

Absen Hadir disini ➡️

Note: kalau yang lupa alur, baca dulu bab sebelumnya yaa, biar langsung konek hhee

Vote sebelum baca,
Komentar sebanyak-banyaknyaa

-HAPPYREADING-

"Balik jadi pacar aku?" Tanya Agnes.

Ray diam.

"kamu mau jadi pacar aku, lagi? Kita pacaran lagi?" Lanjut Agnes, mengulangi pertanyaan yang sama.

"Nes..."

Agnes terkekeh pelan. "Becanda, gak usah difikirin ya Ray. Tapi, bolehkan kalau aku masih sayang sama kamu? Masih berharap nantinya kamu balik lagi sama aku?"

"Nes.."

"Canda, aku becanda Ray... Yaudah pulang sana, istri kamu pasti nungguin. Tapi, janji kenalin aku sama Ayla, ya?"

"Tapi, Nes.."

"Aku cuma mau kenal sama istri kamu, mau temenan, emang salah Ray?"

"Yaudah aku pulang ya, nanti kalau ada apa-apa langsung hubungin aku. Ya?"

"Kamu berharap ada apa-apa sama aku, Ray?"

"Agnes yang aku kenal bukan manusia over thingking, Agnes yang aku kenal positive vibes dan selalu jadi moodboster buat aku yang moodswingan."

"Emang aku masih jadi moodboster kamu, Ray?"

Ray diam, ia menggaruk kepalanya. "Aku pulang, ya..." Ia terpaksa mengakhiri obrolannya, ia tidak mau memperpanjanga obrolannya, karena ada yang menunggunya pulang.

Agnes tersenyum menatap langkah kaki Ray yang perlahan menghilang dari pandangannya, hingga pintu terbuka kembali dan Gibs beserta Payo dan juga Arbin kembali masuk ke dalam ruangannya.

Gibs mendekat, dengan membawa buah yang ia beli disupermarket rumah sakit, bersama dengan Gibs dan juga Payo yang mengantarkannya.

"Lo suka pisang, kan? Sekalian nyari makan, gue beliin ini buat lo." Gibs menyodorkan pisang setengah matang kesukaan Agnes.

"Aku baru bangun koma Gibs, aku gak boleh makan sembarangan, gak boleh makan yang bukan disediakan oleh rumah sakit," kata Agnes, padahal itu hanya alasan Agnes untuk menolak, ia sedang tidak ingin makan makanan apapun saat ini.

"Nes, gue gak bego ya! Dari tadi lo belum makan," ujar Gibs dengan tatapannya yang tajam.

"Waduh takut lo yang dimakan sama Gibs, Nes." Ledek Payo.

Arbin menjitak kepala Payo. "Sekate-kate lo sama pak ketu baru."

"Lo berdua keluar dulu mendingan, sebelum ini pisang masuk ke dalam mulut lo berdua!"

"Lah, mau gue kalau disuruh makan pisang mah," Payo malah menginginkannya.

Arbin hanya menelan salivanya, padahal kata-kata Gibs itu menyuruhnya untuk keluar, tetapi Payo malah meladeninya, dengan menarik ujung rambut Payo, Arbin membawa Payo ke luar ruangan.

Gibs menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Nes, itu curut berdua emang agak-agak, semakin hari tingkahnya semakin Aneh. Harap maklum ya, Nes?"

Agnes tertawa. "Iya Gibs, Payo sama Arbin kan emang kayak gitu, tapi mereka berdua lucu, seenggaknya bisa buat gue ketawa."

PANGERAN PESANTREN (PART MASIH LENGKAP DAN SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang