021. Siap Patah Hati?

85.3K 9.9K 7.6K
                                    

"Bukannya gue nggak mau nyoba buat cinta sama lo, tapi gue gamau lihat lo kecewa sama harapan lo,
karena kenyataannya gue bukan sepenuhnya milik lo, gue cuma suami titipan buat lo!"
-Pangeran Rayhaan-

Sebelum baca, ada baiknya follow wattpad Holi dulu, biar ada notifikasi masuk. holipehh28

Absen Hadir disini ➡️

Note:  jangan lupa Vote dan komen sebanyak-banyaknya!

2000++ kata sebagai permintaan maaf Holi gak update kemaren, lvyouu gais🧡

🍁HAPPYREADING🍁

****

"Ay, sejak kapan seorang istri diperbolehkan memuji laki-laki lain didepan suaminya?"

"Besok jam berapa ke rumah papa?" Tanya Ayla.

Ya, Ayla sengaja mengalihkan pembicaraan. Ia sudah paham akan sikap Ray yang terlalu keras kepala dan mementingkan pola pikirnya, tanpa memberi kesempatan Ayla untuk berbicara.

Ray menyipitkan matanya, ia bingung mengapa Ayla tidak mengatakan sebaliknya?

Padahal Ray, menginginkan hal itu, ia mau Ayla membela dirinya sendiri, dasar perempuan yang lemah, pikir Ray.

"Besok pagi, lo harus dandan yang cantik, lo harus lebih cantik dari ibu tiri gue!" Kata Ray meminta dengan paksaan dan keharusan.

"Emang versi cantiknya menurut Mas itu bagaimana?" Tanys Ayla, ia takut jika nanti ia salah kostum atau hal lain yang membuat Suaminya menjadi malu.

"Agnes."

Deg!

Mengapa Ray harus menyebut nama Agnes Lagi?

Apakah Ray tidak bosan?

"Tapi, aku gak bisa jadi kayak Agnes Mas," ujar Ayla.

"Sejak kapan gue minta lo jadi Agnes? Gue cuma mau lo cantik didepan gue, tapi kalau lo nanya siapa yang cantik versi gue, ya, gue jawab Agnes," ucap Ray. "Agnes itu sempurna, Ay!" lanjut Ray.

Ayla diam.

"Kenapa? Lo mau gue sebut cantik?" Tanya Ray. "Lo emang cantik, Ay. Gue bahkan sering bilang kalau lo itu cantik , tapi lo gak lebih cantik dari Agnes!"

"Bukan gitu maksud aku, Mas." Ayla semakin menundukan pandangannya.

Ray menangkup rahangnya Ayla, sehingga membuat Ayla menjadi menatap Wajahnya. "Ay, jangan jadi orang lain cuma karena lo mau disukai gue. Gue udah bilang, gue nggak bisa bales perasaan lo."

"Mas salah paham, aku nanyak kayak gitu karena aku takut nantinya buat malu Mas Pangeran..." kata Ayla.

Ray menyunggingkan senyumnnya.

Ray tidak percaya hanya hal itu yang ada dikepalanya Ayla, ia yakin jika Ayla masih berusaha untuk membuatnya jatuh hati.

"Lo gak usah bohong Ay, gue tahu lo mau narik perhatian gue kan, Ay?" Tanya Ray dengan percaya dirinya.

"Engga mas, Ak--"

Ray memeluk Ayla.

"Lo istri gue, lo gue ijinin buat cinta sama gue. Tapi, jangan paksa gue buat cinta balik sama lo. Ngerti maksud gue nggak sih, Ay?" Bisik Ray pelan.

Padahal Ayla sama sekali tidak bermaksud seperti itu, ia juga tidak ada kepikiran ke arah sana. Namun, kenapa Ray berpikiran sampai sejauh itu?

Ayla tidak akan memaksakan suaminya untuk mencintainya, tetapi ia akan berusaha untuk meyakinkan suaminya jika ia pantas dicintai.

PANGERAN PESANTREN (PART MASIH LENGKAP DAN SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang