15

109 9 0
                                    

Sesampainya di kantor.

Raina dan Rosalie melangkah menuju lift untuk kelantai dua.

"Rosalie Aku akan menunggumu di ruangan zahair." ujar Raina

"Apa maksudmu? bukankah kita memang mau keruangan bersama." ujar Rosalia

"Aku mengajakmu untuk mengikuti meting investasi." ujar Raina yang membuat Rosalie tanpak bingung.

Ting.....

Lift terbuka Raina menarik tangan roselie menuju ruangan rapat.

"Hah! aku?" Tanya Rosalie

Raina tidak menjawab ia membuka pintu ruangan rapat dan mendorong Rosalia lalu Raina menutup pintu itu kembali.

"Hay! Tante." Ujar Rosalia memukul-mukul pintu tersebut.

"Aishh Sialan!" Ujar Rosalia sembari memutar tubuhnya dan seketika matanya membulat sempurna.

"Apa yang anda lakukan nona rosalie."

matanya menatap penjuru ruangan yang sudah terdapat beberapa pejabat besar. mereka menatap Rosalie dengan tatapan tanda tanya.

"Ekhem." Mendadak Rosalie Menegakkan pandangannya kakinya berjalan menuju kursi.

"Maaf tempatmu bukan di sini, tapi di samping nona Rosalie."

Rosalie yang mendengar itu pun langsung pindah dari kursi tersebut menuju kursi sebelahnya dengan ngebatin kesal kenapa ia tidak boleh duduk di kursi tersebut hingga akhirnya ia membuka suara.

"Kenapa saya tidak boleh duduk di kursi itu? Bukankah kursi itu kosong." ujar Rosalie

"kursi itu milikku!"

Rosalie yang mendengar suara tersebut memutar badannya melihat pria menyebalkan yang tak lain adalah Akalanka yang berdiri diambang pintu lalu melangkah masuk dan menduduki kursi di sebelahnya.

"Rapat pemegang saham akan segera dimulai, kali ini yang memimpin rapat adalah nona Rosalie dari keluarga Zahir." ujar Akalanka yang membuat Rosalie terkejut Bukan main matanya melotot sempurna.

gua? Memimpin rapat pemegang saham? Si anj! Tau gituan aja kagak, secara gua kan bego dalam semua pelajaran, apalagi ekonomi. Batin rosalie.

Sadar karna reaksiku, akalanka dengan santainya tersenyum. kukatakan untung pria ini orang penting di perusahaan, kalau tidak sudah ku patahkan lehernya sekarang.
sabar.

Kini Rosalia berdiri memulai rapatnya. seluruh mata menatapnya serius, Rosalie berdehem, mencoba mencari jalan keluar namun otaknya tak bisa berpikir dengan jernih.

tanpa pikir panjang roselie bergegas menghampiri Akalanka lalu menarik tangan pria itu membawanya keluar ruangan, diiringi tatapan bingung orang-orang di situ. setelah di luar Rosalie berbalik dan menatap akalanka tajam.

"Kau pasti benar-benar berniat melakukan ini. kau tahu kan aku sedang amnesia, bagaimana bisa aku memimpin rapat. keluargaku saja aku tidak ingat, bagaimana bisa aku ingat materi rapat." ujar rosalie kesal.

Mendengar itu akalanka balas menjawab.

"Apakah kau mengalami Amnesia? Aku tidak tahu kalau kau amnesia, dan satu lagi kau tidak perlu mengingat materi rapat, Kau hanya perlu membuka Map dimeja tadi lalu membaca isinya." ujar Akalanka. yang dibalas senyuman Rosalie.

Pemeran UtamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang