04

268 24 0
                                    

"Vierra! Tidak kumohon kau harus bertahan aku akan membawamu kerumah sakit, ku mohon bertahan lah demi aku, aku mohon vierra." Teriak Zeline histeris.

Vierra saat itu masih sadar, namun pengelihatan remang remangg.
ia berada diantara hidup dan mati, ia menatap kembaranya yang teriak histeris kini Vierra menggengam tangan Zeline dangan tersenyum lalu pusat perhatian Vierra mendadak kesebuah novel yang berada di aspal dengan menampilkan lembaran halaman.

Seketika vierra tidak bisa menahan sakit yg teramat sakit ia menatap langit dengan bulan purnama tepat diatasnya. Beberapa menit kemudian dunia gadis itu gelap.

_____________________________________

Vierra remang remangg membuka matanya, walau terasa berat, dan menatap bulan purnama tepat diatasnya.

kini senyuman terpancar indah diwajahnya dipikiran Vierra hanyalah jadi ia belum matikan.

tubuhnya masih terasa lemas, samar-samar ia mendengar kumpulan seseorang berbisik, yang membuatnya melirik sekeliling seluruh orang yang berkumpul menggrombolinya, ini persis seperti tadi.

namun kini vierra tersadar diseluruh orang yang menggrombolinya namun ia merasa ada yang aneh.

Eh.

Eh.

Eh! Lah! Zelinenya Dimana?!

apakah Zeline meninggakan dirinya wah kembaran Gadaahlak ditolongin malah ngelunjak.

kini vierra sudah mengumpat sarapah kembaranya hingga akhirnya ia menyadari ada yg aneh dengan tubuhnya jelas-jelas ia sangat ingat jika ia tertusuk pisau dibagian punggungnya hingga menembus jantung.

namun ia tidak merasakan sakit hingga sontak ia berdiri dan mencoba meraba punggungnya seketika seluruh orang yang merubunginya sontak kaget dan saling menghindar dan berteriak.

"Aakkh jantungku, kupikir dia sudah meninggal." Ujar salah satu dari mereka

"Ba-bagaimana bisa? Setidaknya jika tidak meninggal ia bakal dirumah sakit." Ujarnya

"Tidak mungkin, dia bangkit? Sehatt walafiat? Ba-Bagaimana bisa?" Ujarnya
Teriak riuh seseorang setempat,

bagaimana mereka tidak heboh saat menyaksikan kecelakan besar, sebuah truk muatan besi menabrak gadis yang mengakibatkan belumuran darah dan tergelatak na'as diaspal, mereka sudah menelfon ambulan berapa menit lalu, kini ambulan sedang dalam perjalanan.

namun tiba-tiba gadis itu bangkit seolah olah tidak pernah terjadi apa apa, lalu mengrepe-grepe badanya, yang membuat mereka semua yang menyaksikan itu antara percaya tidak percaya.

Vierra sangat bingung, ia sudah meraba seluruh pungungnya ia tidak melihat bekas tusukan apapun ditubuhnya, sebenarnya ada apa dengan dirinya, tak sengaja vierra menatap orang-orang bingung kenapa mereka pada menunjukan wajah yg takut dan menghindar, terus juga kenapa mereka pada bilang meninggal? Kecelakaan? Apa-apaan mereka apakah mereka katarak jelas-jelas ia tertusuk.

Hingga akhirnya vierra memutuskan mendekati mereka yang sontak menjauh lagi, Vierra terus mendekati.

"Ini punggung gua bolong kan?! Coba kalian liat, karna sedari-tadi aku tidak bisa melihatnya." Ujar vierra yang dengan membalikan badan menunjukan punggunya.

Seseorang disana hanya bingung apa yang dimaksud gadis itu hingga salah satu dari mereka membuka suara

"Apa yang kau bicarakan? kami semua tidak melihat punggungmu bolong atau terluka." Ujarnya yang membuat vierra kesal.

"Apa kalian semua katarak?! Buta?? Hah! Jelas-jelas gua ketusuk pisau nih dipunggung, cuman minta tolong liatan doang juga sombong amat." Ujar vierra yang membuat mereka tidak terima dikatain dan membuka suara.

"Kau mengatai kami? Dasar wanita gila, apa kau tidak ingat, kau baru saja mengalami kecelakan kau tertabrak sebuah truk, kami semua pikir kau sudah meninggal, dan sekarang kau bilang jika kau tertusuk." Ujarnya

Kini gadis itu bukanya berfikir, sedih atau gimana, ia malah menahan tawanya, hingga akhirnya ia tertawa kencang, apakah mereka semua sedang mengeprenknya, keren prenknya sungguh tampak seperti nyata.

Mereka semua yang menyaksikan gadis itu cengengesan, mengerutkan dahinya bingung.

"Kenapa kau cengengesan? Apakah kecelakaan itu membuatmu gagar otak dan menjadi gila." Ujarnya

"Sudah-sudah aku tau kalian semua suruhan keluargaku untuk mengerprengku kan, maklum anak kesayangan, btw sekarang dimana keluargaku." Ujar Vierra dengan menampikan senyuman pepsodentnya.

"Apa yang sedang kau bicarakan, prenk? Apa itu prenk?" Ujar mereka yang membuat vierra menampilkan wajah datarnya

"Apa kalian semua tidak tau prenk?" Ujar Vierra yang dibales anggukan oleh mereka semua yang membuat Vierra bingung namun ia tak ambil pusing.

"Beneran?! kalian semua tidak tau prenk? Apakah kalian ketinggalan zaman, prenk saja tidak tau, apakah kalian tinggal diplanet lain? atau gua yang nyasar keplanet lain." Ujar Vierra cengengesan.

"Sudah-sudah! Kau gadis aneh menyingkirlah dari tengah-tengah jalan raya, apakah kau ingin kecelakan kedua kalinya." Ujarnya yang membuat Vierra bingung.

"Tengah-tengah jalan raya, seingat gua bukanya digang jalan kecil." Gumam Vierra

Kini vierra membalikan badan kebelakang sontak Vierra terkejut bukan main, badanya menegang saat ia benar-benar berada dijalan raya dengan banyaknya sebuah kendaraan yang sedang berhenti dan memperhatikanya dan jarak ia sangat dekat dengan truk didepanya yang samar-samar ada bercak darah seketika vierra menatap bawah kini matanya melotot semangkin lebar saat aspal itu belumuran darah.

dan tiba-tiba vierra terjatuh pingsan kini semua orang, berteriak histeris tidak ada yang berani mendekat, bahkan ambulan belum datang, seketika salah satu dari mereka sempat-sempatnya mengambil pelepah pisang lalu menarohnya diatas tubuh gadis itu hingga tertutup.

Sial! dikira ia sudah meninggal, tidak ada yg bisa diharapkan mereka hanya pasrah menunggu ambulan tiba.

Seketika pria tampan keluar dari kendaraan pribadinya, ia berlajan menuju tengah-tengah jalan raya, saat ini, ia menjadi pusat perhatian seluruh orang yang menatapnya.

Pria itu membuka pelepah pisang tersebut lalu mengangkat gadis itu dipelukanya, seketika seluruh orang sangat heboh namun pria itu tak menghiraukanya ia membawa gadis itu memasuki mobilnya menyalakan mesin dan melajukan mobilnya menuju kediamanya.

Pemeran UtamaWhere stories live. Discover now