14

107 14 0
                                    

Rosalie menatap lurus melihat keindahan kota di sore hari. ia Masih kepikiran tentang kejadian tadi, bahkan air matanya terus bercucuran.
ia tidak menyangka pemilik tubuh ini, kehidupanya benar-benar menyedihkan.

"Aku akan Menemukan dokumen tersebut sebelum pria bangsat itu menemukanya dan aku akan membalaskan dendamu kepadanya." Gumam Rosalie

Tok...Tok...Tok....

Pintu kamar Rosalie di ketuk tiga kali.

"Masuk."

helena membawa nampan yang berisi segelas cangkir.

"Rosalie aku membawakanmu teh,"
"Ah, iya terimakasih."

Rosalie mengambil cangkir itu, helena itu kemudian pamit untuk undur diri, karna ia tak mau menggangu nonanya yg sedang badmood.

Rosalie menatap cangkir yang berisi teh. Teh safron, dia tidak menyukai teh safron.

"Aku tidak menyukai teh safron, kenapa helena membuatkanku teh safron." Gumam Rosalie

Dia meletakan cangkir itu di meja bundar yang berada di balkon. Kakinya berjalan menuju ranjangnya.

"Kenapa ini membuatku pusing?"
"Aishh"

Ceklek...

Kavindra datang kedalam kamar rosalie, pria itu menatap datar Rosalie yang sedang duduk membelakanginya.

"Kau sudah meminum teh nya?"
"Astaga!" Gadis itu terpelonjak kaget ia menatap Kavindra yang sedang berdiri di ambang pintu.

"Aku tidak menyukai teh safron."

Kening Kavindra mengerut.

"Bukankah kau menyukai teh safron? Maka dari itu aku memerintahkan helena untuk membuatkannya untukmu," Kata Kavindra
"Kau seperti sedang sakit."

"Hei, dari dulu aku sangat tidak menyukai teh safron." Ujar rosalie

"Aneh."

"Kenapa kau menjadi perhatian kepadaku?" Tanya Rosalie
"Karna aku menyukaimu?"

Tubuh Rosalie seketika menegang, ia menatap mata pria itu mencoba menelisik kebohongan pria itu.

"Apa? Kau menyukai ku?" Tanya Rosalie

Pria itu mengedikkan bahunya acuh kemudian ia duduk di samping gadis itu sedangkan Rosalie menatapnya tajam.

Kening Kavindra mengerut ketika ia merasakan panas di punggung tangannya.

"Kau sakit?!" Tanya kavindra

Rosalie Menyentak tangan Kavindra.
"Kenapa kau menjadi perhatian kepadaku?" Tanya Rosalie

"Memangnya tidak boleh Menghawatirkan tunanganku sendiri?" Ujarnya

"Semenjak kapan kau Menganggapku tunanganmu, bukankah kau hanya mengharapkan warisanku." Ujar Rosalie mampu membuat Kavindra bungkam.

"Apa yang sakit? Katakan apa yang kau rasakan sekarang." Ujar Kavindra

"Aku hanya sedikit merasa pusing, nanti juga hilang sendiri, lebih baik kau pergi aku tidak membutuhkanmu."Ujar Rosalie

Kavindra yang mendengar itu hanya menghela nafas kasar lalu melangkah pergi, sedangkan Rosalie yang melihat kepergian Kavindra merasa iba.

"Apa aku terlalu kejam kepadanya, Aish masa bodo dah." Ujar Rosalie yang kembali merebahkan dirinya dikasur, lalu menarik selimut tebal hingga menutupi sekujur tubuhnya.

Beberapa menit kemudian Kavindra membawa nampan berisi air minum dan bubur diatas nakas ia melihat Rosalie tertidur dengan menutupi selimut di sekunjur tubuhnya

Pemeran UtamaWhere stories live. Discover now