05. DUNIA SERASA MILIK BERDUA

3.3K 213 2
                                    


Semoga hari kalian menyenangkan ya kawan:)

•••

Weekend hari yang di tunggu oleh Cassie princess leanor. Gadis itu dari jam 05:00 wib bersiap dengan setelan legging ketat dan atasan crop top yang memperlihatkan bagian perut datarnya.

Turun ke lantai bawah menggunakan lift. Ya, karena di rumah nya yang sekarang lebih besar dan luas.

"Bibi. Cassi mau joging di taman kota, kalau ayah sama bunda nyariin bilang aja aku joging ya."

"Siap, nona."

"Bye bibi."

Cassi mengeluarkan motor matic berwarna birunya dari garasi. "Waktunya me time bersama matic blue kiyowo."

"Pagi, pak satpam." Sapa cassi pada satpam rumahnya.

"Pagi, non cassi. Mau kemana non?"

"Mau joging, pak."

Satpam yang sudah tua itu terkekeh kecil. "Masa Joging bawa motor, ngaco si nona mah."

"Hah? Pak bicara apa, cassi nggak paham bahasa bapak."

"Ah nona mah sok kitu ari ka bapak teh, sok atuh mangga ari bade lari mah. Ieu ku bapak di bukakeun gerbangna."

Kerutan tercetak jelas di kening gadis cantik itu. "Hah?! Mangga, cassi nggak mau mangga pak. Cassi mau joging, bukan mau mangga."

"Neng Caca mah sok teu nyambung, hayuk atuh ah ku bapak di bukakeun pager na."

"Hah! Kok caca sih, cassi, pak. Bukan Caca. Sembarangan ganti nama orang aja sih." Sebal cassi.

Cassi menjalankan motor blue kiyowo nya. "Untung cassi yang cantik ini sabar,"

****

7 putaran sudah gadis itu lewatkan. Tubuhnya sudah tidak kuat lagi berlari, alhasil gadis itu mencari kursi kosong untuk mengistirahatkan tubuhnya.

"Huh huh hah!! Capek banget, kalo tau gini mending gue gym aja tadi."

"Mana botol air gue di jok motor lagi, motor nya parkir jauh." Cassi mengelap peluh keringat yang bercucuran dari dahinya.

"Mampus, joging mendekati maut inimah namanya." Keluh cassi mengatur nafas supaya biasa.

Tubuhnya terjelembab ke tanah saat sebuah barang yang dingin bertekstur cairan itu menempel di pipi kirinya.

"Agghhk-! Sakit astaga." Cassi menatap garang orang yang berani menempelkan sebuah minuman kemasan dingin itu pada wajahnya.

"Mana orangnya yang berani ganggu waktu istirahat gue! Sini maju lo, gue jabanin kalau mau adu tonjok."

"Gue yang nempelin botol itu, kenapa? Mau adu tonjok beneran."

Cassi langsung saja memasang wajah yang cerah senyum lebar. "Eh! Ada kak Sagas. Apa kabar kak? Aku duluan ya, barusan bunda nelpon suruh balik."

Lengan kiri cassi ditahan oleh Sagas. "Bohong lo."

"Nggak kok."

"Orang bohong hidungnya panjang, emang lo mah hidung lo panjang kayak Pinocchio."

Gadis itu otomatis memegang hidung mungilnya. "Enggak kok."

"Duduk, Lea. Gue nggak suka di bantah."

"Kak Sagas. Aku mau pulang,"

Sagas menarik tubuh gadis mungil itu, karena tidak siap menerima tarikan kuat milik Sagas. Tubuh cassi oleng menimpa tubuh pria tampan tersebut.

"Kakak bukan muhrim." Kata cassi menabok dada Sagas.

Sagas mendengus ucapan yang cassi lontarkan. "Bukan muhrim apaan, orang kita tiap ketemu ciuman."

Plak!

Bibir tebal milik Sagas di tabok oleh tangan mungil cassi. "Jangan keras-keras gimana kalau nanti ada yang denger, kan aku jadi malu."

Sagar tersenyum miring, "Malu ya, biasanya juga malu-maluin." Pria itu mencium sekilas bibir merah cassi.

"Jangan dicium!" Pekik cassi, tubuhnya segera menjauh dari pelukan Sagas.

"Kenapa? Kita kan pacaran, jadi boleh dong gue cium, gigit juga boleh."

"Dasar gendeng!" Ketus cassi.

"Ah, gendeng-gendeng gini lo suka kan."

"Najis banget."

Sagas menatap tajam cassi. "Ngomong kasar sekali lagi, gue cipok lo sampe kehabisan nafas."

"Ampun, mas pacar."

"Gue ampunin, tapi cium dulu."

"Tutup dulu matanya, nanti aku cium deh."

Bukannya ciuman yang Sagas dapatkan, malah tabokan keras dari sang pacar yang menyentuh pipinya.

"CASSIA PRINCESS LEANOR!!" Teriak Sagas berlari mengejar sang pacar.

***

Cekrek!

"Nikmati kehidupan bebas mu, baby. Sebelum aku mengurung mu dalam istana ku."

•••

BERSAMBUNG...

PRINCESSAWhere stories live. Discover now