Chapter 20 : Persidangan

4.5K 710 148
                                    

"dia tuh anaknya Pak Bagyo yang punya lahan, dia deketin aku mulu pas disana padahal aku udah nunjukkin muka gasuka. aku gak enak sama Pak Bagyo padahal mah aslinya dia mau aku dorong aja rasanya." jelas Marchie

"boong Bi, dia mah senyum senyum aja digleyotin sama si Nua. gue udah kode kode sama dia biar jauh jauh tapi namanya Marchie yah mana paham." sela Batara

Marchie tak terima, ia langsung berdiri dan menunjuk wajah Batara yang ada disebelahnya, "wah lo gausah ngompor ngomporin begitu Bat. mentang mentang disana dia ga gelendotan sama lo tapi kan pas disini dia chat lo mulu."

Batara ikut berdiri mendengar kesaksian Marchie, "lo jangan mengada-ngada, dia ngechat gue juga baru pagi ini ya bangsat. gue juga gaada bales apa apa."

"DUDUK GAK LO BERDUA!" perintah Abian yang duduk di hadapan mereka berdua bersama Billy disampingnya.

"gausah saling salah-salahan bisa gak?" Billy mengeluarkan suaranya

"lo berdua survei lahan itu udah hampir sebulan, yakin cuma gitu doang ceritanya?" tanya Abian menyilidik

"sumpah nih liat, nomernya aja belum aku save loh." jawab Batara menunjukkan ponselnya ke hadapan Billly

"BELUM? itu artinya kamu mau simpen nomor dia hah?" ucap Billy

"gak gitu maksudnya, aduh." Batara kehabisan kata-kata

"nih liat nama kontaknya aja begini di hp aku." ucap Marchie ikut ikutan menunjukkan kontak Nua di hp nya

"aku tuh ngasih nomor aku soalnya kata dia mau dikasih ke bapaknya, ya ga curiga dong kan aku mau beli tanah di bapaknya." sambung Marchie

"kenapa ga ngasih nomor kantor aja?" tanya Abian

"NAH IYAKAN BI, udah gue bilang kasih nomer kantor eh dia malah nambahin ngasih nomer gue juga." sela Batara bersemangat sebelum Marchie menjawab

"diem. kamu tuh udah kayak kompor meleduk." ucap Billy menutup mulut Batara

"bagus Billy bekep aja mulutnya Batara, kalo perlu di lakban langsung." ucap Marchie

Marchie kembali menatap Abian untuk meneruskan penjelasannya, "aku tuh lupa nomor kantor berapa, kan baru ganti hp kemaren tuh soalnya hp aku kebanting Kavi."

"kan ada Batara disana, kenapa ga minta Batara." jawab Abian

"gue udah mau ngasih nomer kantor eh dianya nyerocos duluan ngasih nomor dia." ucap Batara

"eh elo tuh pas disana diem mulu ya sat mana gue tau lo mau ngasih nomor kantor." Marchie kembali menunjuk nunjuk wajah Batara

"elo yang gapaham kode kode dari gue njing, kita udah berapa tahun sih sodaraan hah? sini lo maju gatakut gue sini!" tantang Batara

"AYO AYO TERUS SINI BI PISO SAMA PISTOLNYA KASIHIN AJA BUAT MEREKA BERDUA!" ucap Billy kesal

Abian melempar pisau dan pistol ke hadapan Marchie dan Batara "NOH AMBIL CEPET LO BERDUA BUNUH BUNUHAN DAH DISITU, KITA BERDUA TONTON. CEPET!"

Marchie dan Batara kembali duduk, menundukkan diri mendengar perkataan dari sang kekasih masing-masing.

"senang melihat pertikaian saudara ini." ucap Mario menyandarkan dirinya di pintu depan kamar Marchie tempat mereka berempat berkumpul

"tapi gue nih masih berasa ada yang kelupaan, apa ya?" ucap Mario bicara sendirian

——————

——————

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mafia Salah PergaulanWhere stories live. Discover now