-Bab 1 : Reuni Dengan Teman Lama (1)

32 2 0
                                    

Amy dan Leo kembali dari Hutan Netral. Mereka telah tiba di Kerajaan Illyganium dan menyusuri jalan hutan. Itu adalah rute petualang, bukan perdagangan jadi jalannya agak buruk.

Amy mencoba untuk bermeditasi seperti kata Leo jika ada kesempatan. Artinya dia selalu menghabiskan waktunya untuk tidur dengan nyaman di atas batu ciptaannya.

Kalau dipikirkan lagi masalah tidur, dia jadi teringat dengan sahabatnya yang sangat suka tidur. Walaupun sebelum mereka berpisah Feyrith mendadak menjadi pekerja keras yang bisa diandalkan. Sedang apa ya dia sekarang? Amy jadi kepikiran.

Mereka sebenarnya ingin singgah di White Rose Maria tapi batal karena mereka sedang dalam penyamaran. Sebagai gantinya Leo memasakkan Barbeque yang lezat di tengah jalan dengan bahan dari sekitar, itu adalah piknik yang panjang.

Setelah melalui perjalanan beberapa minggu, karena mereka agak santai. Mereka akhirnya sampai di rumah Amy, rasanya sangat nostalgia sekali bagi Amy karena latihan Leo rasanya sangat lama. Tetangga juga ada yang menyapa mereka dan menanyakan kabar, Leo hanya bilang kalau dari kerabat jauh, tidak ada gunanya memberitahu yang sebenarnya. Entah mengapa Amy mulai terbiasa dengan pembicaraan seperti itu.

"Aku pulang, ibu, ayah." Ucap Amy dengan suara lirih yang hanya bisa dia dengar.

"Tunggu sebentar, aku akan atur formasi sihirnya." Leo terlihat seperti mengucapkan beberapa mantra dan menggambar di udara.

"Sudah selesai. Sekarang silahkan masuk."

Etikanya adalah pemilik rumah masuk duluan baru yang lainnya menyusul di belakang. Sebelumnya Leo tidak pernah seperti ini, tapi Amy sudah mendapatkan pengakuannya. Saatnya untuk menyerahkan apa yang seharusnya jadi miliknya. Hak dan kewajibannya.

Leo masih belum bisa mengungkapkannya lebih jauh. Tapi dia akan merasa bersalah jika Amy menemukan kebenarannya sendiri. Dan identitas Leo bisa saja terbongkar jika dia lakukan.

"Leo, aku ingin segera ke rumah Feyrith." Amy mengangkat tas berisi oleh-oleh dari perjalanannya.

"Pergilah sendiri, aku sedang sibuk mengatur rencana." Jawab Leo, dia bahkan tidak terlihat seperti orang yang berfikir berat. Dia hanya berbaring di sofa ruang tengah seperti biasanya.

Yah, sebenarnya Leo juga malas melakukan itu. Lagipula kehadirannya hanya akan mengganggu reuni mereka.

Amy pergi ke rumah Feyrith seorang diri dengan berjalan kaki.

. . .

Hera sedang memasak nasi dan memanggang steak di saat yang sama, keterampilannya dalam memasak tidak dapat diragukan lagi. Sebagai ibu rumah tangga dan kepala keluarga Olivia, dia harus menjadi teladan.

Feyrith ke dapur karena mencium aroma lezat daging sapi yang dipanggang. Dia baru selesai dari latihan rutinnya.

Dia mendapatkan arahan dari ibunya, seorang tingkat suci yang kuat, kekuatannya diakui oleh guild petualang sebagai peringkat mithril.

Teknik langkah dan gerak, lalu pengendalian angin dan aura. Itu membuat Feyrith telah menjadi warrior yang bisa beberapa teknik magician. padahal umurnya baru 10,5 tahunan kurang lebih. setahun lebih tua daripada Amy.

Saat Feyrith sedang bersantai dan berbicara beberapa hal dengan ibunya yang sedang memasak. Seseorang mengetuk pintu rumahnya.

Hera : "Siapa itu?"

Fey : "mungkin saja tetangga. Biar aku yang memeriksanya."

Feyrith berjalan ke ruang tamu dan membukakan pintu. Yang menunggunya adalah orang yang tidak terduga.

"Yo, aku sudah datang lagi. Olivia Feyrith."

Feyrith terkejut, yah dia sudah lama merindukan sahabatnya. Secara spontan dia memeluknya dengan erat, pelukan persahabatan tentunya.

"AMY!"

Amy tidak bisa bergerak, pelukan Feyrith sangat erat, sepertinya dia sudah menjadi lebih kuat dari terakhir kalinya, bahkan tubuhnya lebih tinggi, Amy pikir dia akan lebih tinggi dari Feyrith. Dia tidak sempat bereaksi, tangannya menjatuhkan tas berisi oleh-oleh.

"Ah... Sudah... Cukup... Aku merasa sesak."

Feyrith merasa sangat gembira, dia sampai tidak sadar apa yang sudah dilakukannya pada Amy. Segera dia melepaskan pelukannya.

Amy memegang dadanya yang sakit, "Hah... Hah... Hah... Kupikir aku akan mati begitu sampai ke rumahmu."

Feyrith merasa bersalah, "Maaf, aku tidak sempat berfikir. Salahmu juga mengagetkanku. Mengapa kamu tidak memberikan kabar kalau sudah datang? Ayo masuk, kita bicarakan di dalam."

Amy masuk ke dalam ruang tamu, Feyrith ke belakang dan memberitahu Hera atas kedatangan Amy yang tiba-tiba.

Hera datang dengan cepat, dia meninggalkan masakannya sebentar, seharusnya itu tidak menjadi masalah.

Amy menyela, "Sebelumnya, aku membawakan sedikit oleh-oleh dari Hutan Netral."

"Itu adalah core magical beast dan monster. Lalu ada juga daging kering dari magical beast yang layak dimakan."

Hera melihat ada core tingkat menengah- tinggi, "Apakah kamu yang mengalahkan mereka semua?"

"Ya, itu adalah syarat mendapatkan pengakuan Leo."

Feyrith di sebelahnya merasa tersaingi, Amy juga menjadi jauh lebih kuat. Tapi dia juga senang kalau sahabatnya menjadi lebih kuat, artinya semakin dekat dengan tujuannya mencari orang tuanya.

"Rencananya aku akan memulai perjalananku saat umurku genap 10 tahun. Artinya 6 bulan dari sekarang."

"Apa? Kamu ingin pergi lagi?!"

"Saat ini aku hanya singgah sementara, aku hanya ingin mencari informasi dan pengetahuan sebanyak-banyaknya. Ketika aku menemukan orang tuaku, saat itulah aku akan benar-benar kembali dan menikmati hidupku."

Hera merasa percakapan mulai menuju ke arah yang menyedihkan, dia segera menambahkan, "Lebih baik kita akhiri saja percakapan menyedihkan ini, jangan sampai memengaruhi 6 bulan ini."

"Ngomong-ngomong, bagaimana 2,5 tahunmu? Biarkan kami mendengar ceritamu."

Amy menceritakan perjalanannya ke Hutan Netral, lalu pelatihannya dengan Leo yang seperti neraka, tapi dia menjelaskan kalau setiap tindakan Leo ada maknanya dan semuanya masih dalam rangka latihan Amy menjadi lebih kuat. Disaat semuanya sudah selesai, Amy melakukan tugas terakhir untuk membunuh banyak sekali magical beast dan monster demi mendapatkan pengakuan dari Leo.

Feyrith yang mendengar ceritanya merasa campur aduk. Dia merasa marah ketika Leo menyerang Amy secara berlebihan, sedih ketika membayangkan Amy tidur 3 jam sehari, kasihan ketika Amy harus diperbudak Leo, kagum ketika melihat hasilnya. Namun perasaannya yang paling dominan adalah rasa kasihan dan kagum.

'Seandainya aku bisa sedikit diandalkan dan meringankan bebannya sebagai sahabat. Sungguh aku tidak berguna, aku hanya akan menjadi beban bagi Amy.'

"Yah, kupikir aku sudah menjadi lebih kuat, ternyata aku salah besar."

***

The Me : The Wizard Of WisdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang