"Kalau haus minum air putih, Anya, bukan es krim." omel Bian.

Anya mengerucutkan bibir. Ia meliihat Bian yang menghampiri penjual air putih, dengan segera Anya menyeret tubuh Bian menjauh.

"Saya maunya Es krim pak. Saya nggak punya uang, hutang dulu deh, nanti gajinya di potong gapapa." Anya memberikan ekspresi memohon, membuat Bian mengangguk singkat.

"Mana anak saya?" tanya Bian, sembari celingukan.

Anya menoleh ke arah belakang tubuh Bian. Joilin nampak sedang di kerumuni oleh beberapa pria yang merupakan murid dari playgroup sekitar.

"Main sama anak-anak pak. Udah, bapak sama saya aja!" 

Anya seketika menyeret Bian ke penjual es krim cone. Sudah lama ia tidak memakan es krim seperti ini. 

Sedangkan Bian hanya bisa pasrah di seret oleh Anya. 

***

Sedangkan di sisi lain, Joilin sedang melakukan rapat dengan anak anak playgroup dekat rumahnya.

"Kita mau nyoylong pisang pak camcul kapan nih?" tanya Joilin sembari mencomot telur gulung milik salah satu bocah pria di sampingnya.

"Ih! Itu punya aku!" tegur bocah itu.

Joilin dengan secepat kilat menelan telur gulung itu dan langsung tersenyum lebar.

"Udah abis. Tinggayl cunduknya mau di ambiyl lagi?" Joilin menyodorkan dua buah sunduk ke arah bocah pria itu.

Iya, bocah pria itu hanya beli tiga sunduk telur gulung, dan dua sunduknya di makan oleh Joilin. 

Perdebatan keduanya di pisah oleh bocah tengil yang tiba-tiba mengelap sudut bibir Joiling menggunakan tangannya.

Joilin langsung menoleh ke samping, ke arah pria berwajah tengil itu. Memang wajahnya yang paling tampan di antara yang lain dan juga yang selalu memimpin bocah-bocah lainnya.

Joilin berkedip beberapa saat, sebelum kemudian bocah lelaki itu terkekeh. 

"Nanti aku beyiin teyur guyung buat amu." Kata bocah lelaki itu, dengan tatapan genitnya.

***

Anya dan Bian sedang duduk di kursi panjang yang terletak di beberapa sudut perumahan tak jauh dari tempat mereka membeli es krim.  

Keduanya masih bisa mengawasi Joilin yang sedang bermain petak umpet bersama teman teman sebayanya.

Tangan Anya memgang dua cone es krim, sedangkan Bian hanya memgang botol air mineral di tangannya.

"Bapak gak mau es krim?" tanya Anya lalu menoleh ke arah Bian.

Bian menggeleng singkat.

"Anya," panggil Bian.

"Hm, pak?"

"Kamu tau, umur saya berapa?" tanya Bian.

Anya memakan es krimnya sembari mengamati wajah Bian.

"Kalo menurut saya, usia bapak tiga puluh sembilan.

Bian seketika menoleh dan memberi tatapan galak pada Anya.

"Hehe, bercanda pak. Saya gak tau umur bapak berapa."

"Umur saya dua puluh empat." Jawab Bian.

"WOAH!!" Anya menoleh terkejut pada Bian. 

"Kenapa wajah kamu begitu?" Tanya Bian sinis, saat memperhatikan ekspresi Anya.

"Saya kira bapak umurnya tiga puluh, lo, cuman awet muda." jawab Anya.

Bian menggeleng. "Umur saya masih 20 tahun, saat saya tau kalau Joilin hadir di dunia ini." 

Anya mengangguk mendengarkan, sembari mencuri lirik ke arah Bian. 

Mimik muka pria itu tetap datar. Namun tangannya tak berhenti memainkan botol mineral yang ia pegang. 

"Bapak menikah umur berapa?" tanya Anya. Ia mulai tertarik dengan pembicaraan ini.

Bian menoleh ke arah Anya, "Saya menikah umur 20 tahun."

"Saya umur dua puluh tahun masih ngapain ya, pak? Hmm, kayaknya masih pengangguran, sampai kemudian saya nglamar jadi pengasuh Joilin deh,"

Bian sedikit tertawa mendengar perkataan Anya.

"Kalau kamu, sudah punya pacar?" Tanya Bian.

Anya menggeleng cepat. "Boro-boro punya pacar, cowok aja pada takut deketin saya."

"Kenapa memang? You look beautiful and attractive in my eyes" Nada suara Bian mulai terdengar berbeda. Tidak sedatar biasanya. 

"Saya bar-bar pak, mereka nggak kuat." Jawab Anya, masih belum sadar jika Bian mulai menatapnya lekat dan mendekat.

Salah satu sudut Bian tertarik ke atas. 

"Saya suka yang kuat," Gumam Bian, sembari menatap Anya dengan tengil.

Anya yang mendengar kata ambigu dari Bian pun langsung menyumpal mulut Bian menggunakan es krim.

"Es krimnya manis pak, semanis gombalan bapak."

🦛🦛🦛

Bagaimana dengan chapter ini?

Minta doanya semoga IG aku kembali normal seperti biasa dan bisa fyp lagi ya, aamiin..

Karena ig aku down karena kecerobohan aku😭 sedih banget ya Allah..

Makasih yg udah nungguin cerita ini🥰

Jangan lupa follow instagram Cici!!

Spam komen next 1K disini!

Spam komen lanjut 1K disini!

Spam komen Bian 700 disini!

Spam komen Anya 700 disini!

Bad Duda [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя