tak apa?

141 8 0
                                    

Angga cemas karena Fajar tak kunjung sadar. Dokter UKS yang memeriksa tadi, menyampaikan kalau Fajar kelelahan, kurang tidur, dan jahitan operasinya kembali terbuka, mungkin karena Angga membawanya sembarangan. Tapi guru itu sudah menutup atau menjahitnya lagi, pokoknya itu, Angga tak tau

Belum lama operasi? Jahitannya masih basah? Angga teringat perkataan dokter tadi  apa dia gak masuk lama karena itu?

Fajar sedikit membuka matanya karena haus. Ia melihat Angga di sampingnya,"makasih" ucap Fajar

"Lo bisa balik kelas sekarang. Gue mau tidur" lanjutnya kembali sambil menutup mata

Setelah beberapa saat, Fajar membuka mata kembali karena haus,"ngapain Lo masih disini?" tanyanya heran melihat Angga masih di sampingnya

"Gak papa" ucap Angga,"Lo mau minum?"

Fajar hanya diam,"gue bilang balik kelas aja" lanjutnya kemudian

"Gue mau disini dulu"

"Kuy kelas. Gue mau ujian susulan" ucap Fajar sambil mulai duduk dan turun dari tempat tidur

"Lah? Dah sembuh Lo?"

"Dah" Fajar yang duluan membuka pintu ruang UKS dan meninggalkan ruangan itu. Angga terdiam

__________

Sepulang sekolah Fajar sangat ingin istirahat, lelah, tadi ia mimisan ketika mengerjakan ujian. Tapi sekarang ia harus kerja bangunan. Ia segera mengganti seragamnya dan membantu apa yang ia bisa di tempat kerjanya itu

Sepulang kerja Fajar lelah sekali, tapi tak bisa langsung tidur, ia harus belajar untuk ujian susulan lagi besok. Akhirnya ketika jam 2, ia memutuskan untuk tidur karena belajarnya juga tak terlalu konsen karena lelah

___________

"Apa ini?!! Saya dengar kamu dapat nilai pas-pasan waktu ujian?! Kenapa kamu hanya bisa membuat malu keluarga?!!!" Fajar yang tengah belajar malam-malam tiba-tiba melihat ayahnya masuk ke gudang dan menjambak rambutnya kuat

Ia sudah menduga, ayahnya mendengar dari temannya yang adalah kepsek dari SMA nya. Ini sudah 2 pekan berlalu sejak ia mengejar UTS nya

"Ahh!! Kenapa kamu ada sih?!! Cuma bisa nyusahin!! Gak guna!! Anak sial!!!" Ayahnya menyeretnya ke kamar mandi dan membenturkan kepalanya beberapa kali ke tembok hingga keningnya berdarah. Fajar merasa kepalanya sangat sakit. Pandangannya buram

"Ma-af yah, maaf, maaf, maaf..." Fajar terus saja minta maaf, ia tau telah membuat malu keluarga

Kemudian ayahnya menyalakan shower dan menyeretnya untuk duduk di bawah shower itu. Darah yang mengalir dari keningnya mulai membuat merah lantai kamar mandi

Dingin. Sakit. Fajar tak tahan lagi, kesadarannya hilang sepenuhnya

__________

Fajar membuka mata melihat dia masih di kamar mandi. Ia bangkit, takutnya ini sudah waktunya jam berangkat sekolah. Setelah sampai ke gudang, ia langsung tidur kembali karena melihat masih jam 4. Fajar tidak tidur di kasur karena nanti kasurnya basah, ia tidur di lantai

Baru juga setengah jam, napasnya sudah sesak, lagipula salahnya masih basah kuyup malah tidur di lantai

Ia mencari minyak kayu putih dengan cepat lalu mengoleskannya ke dadanya. Karena tak juga membaik, ia memutuskan untuk mandi, ganti baju lalu kembali tidur

__________

Fajar melihat kedua orang itu sibuk bercanda,"ngapain Lo liatin mereka?" ucap Angga

"Nggak" Fajar kembali membaca bukunya

Setelah beberapa menit ia tanpa sadar melirik mereka kembali. Andra dan Senja. Mereka tampak nyaman satu sama lain. Andra sedang mengajari Senja. Benar-benar cocok

Ini sedang jam kosong, Angga sedang bermain game, yang lain ada yang tidur, mengobrol, dll.

Tak lama teman-teman Senja mendatangi Senja dan mengajaknya berbincang

Fajar menggelengkan kepalanya, ia harus rajin belajar. Harus fokus belajar agar nilainya tak lebih buruk

__________

Hari demi hari telah berlalu, tak terasa sudah hampir UAS. Dan semester 2 nanti pasti akan sangat sibuk

Ulangan makin menumpuk saja, Fajar makin kelelahan dan kurang tidur. Ayahnya beberapa kali memarahi dan memukulinya karena nilainya tak cukup baik, tapi bagaimanapun ia berusaha, ia tak bisa sepintar kakak-kakaknya

Tapi paling tidak ia terus belajar agar nilainya tak tambah buruk. Agar ia dapat membanggakan keluarganya, paling tidak dengan cara lulus sekolah dengan baik

Tangannya gemetar memegang pena yang ia gunakan untuk mencatat hal-hal penting

Minat? Bakat? Sepertinya ia agak punya bakat di bahasa Inggris. Bahasa Inggrisnyalah satu-satunya yang selalu dapat nilai bagus

Tuhan adil kan? Paling tidak ia diberi suatu keahlian yang bisa dikuasainya. Hingga ia bermimpi, jika bisa kuliah, ia akan kuliah bahasa Inggris

Hanya mimpi, tentu saja

Tapi masa depan tak ada yang tau kan? Karena itu Fajar tetap berharap

Semoga. Tuhan menginginkannya hidup meski telah sering mencoba bunuh diri

Semoga Tuhan mempersiapkan skenario yang lebih indah, yang tak pernah ia duga, yang akan dikenangnya dan orang-orang di sekitarnya

___________

"Lo pinter b ing" ucap Senja sambil tersenyum dan duduk di bangku Angga. Angga dan teman-temannya sedang di kantin

Fajar menoleh,"Lo gak ngantin?"

"Gak ah. Gue bawa susu dan bekal. Tapi..gue masih kenyang, bekalnya buat Lo aja ya? Lo mau?" Senja meletakkan bekalnya di meja Fajar. Fajar hanya diam saja dan melanjutkan menulis tugas bahasa Inggris, selagi ia menyukainya ia akan segera mengerjakannya, lagipula agar tidak menumpuk dan mengganggu waktu tidur malamnya

"Buat Lo aja" ucap Fajar meski tatapannya masih di tulisannya

"Buat Lo aja, please, ini masakan gue sendiri lho, rasain dikit aja paling nggak, ya?"

"Andra mana?"

"Ke kantin"

"Kenapa gak buat Andra aja?"

Senja bingung,"ya gak papa sih, gue pengennya kasihnya ke Lo"

"Buat Andra aja" Fajar bangkit meninggalkan mejanya sambil membawa buku tulis dan pulpennya

Senja jadi tambah bingung,  Fajar kenapa? Kenapa bawa-bawa Andra?

__________

Fajar masih belum mau dideketin ya? Padahal dah sebulan. Masa' masih kurang? Kan dah lama?

Senja berpikir Fajar seperti itu karena masih tak mau didekati. Padahal Senja tak ingin berlama-lama seperti ini

__________

UAS sudah dimulai besok, Fajar tak bisa tidur karena menyiapkan ujian itu. Pelajaran kelas 12 tentu makin sulit, ia terus membaca, mencatat dan menghafal

Tak terasa hari sudah pagi, Fajar beranjak dari tempat duduknya dan bersiap sekolah

Setelah tiba di sekolah, ia kembali membuka buku. Suasana kelas pun agak suram kali ini, karena ujian yang menghantui

Fajar pening, padahal ia sudah belajar rajin tetap saja kesulitan ketika mengerjakan soal

Cih!! Dasar bodoh!! Kenapa gak ingat?! Otak bangs*t! Otak udang!!  maki Fajar pada dirinya sendiri

Fajar melihat yang pertama kali mengumpulkan adalah Andra. Anak itu tampak tak kesulitan, cukup tidur, tak ada beban di matanya

Fajar rendah diri lagi

__________

Makasih dah mau baca, bantu kasih bintang dan komen ya..

Fajar & SenjaWhere stories live. Discover now