ayah?

200 16 0
                                    

Fajar sudah sampai di rumahnya, tentu saja dengan kabur. Ia mengetuk pintu,"assalamu'alaikum"

Tak diduga, pintu langsung terbuka. Tapi tak muncul yang membukakan. Fajar masuk,"ayah.." ia cukup terkejut melihat ayahnya di dekat pintu. Tapi ayahnya langsung pergi

Fajar melangkah ke gudang lalu langsung membaringkan diri disana. Tiba-tiba ia ingat kalau belum bawa buku pelajaran untuk besok. Dengan malas ia berdiri lagi, mengendarai sepedanya. Ia juga berniat untuk berpamitan pada bu kosnya

Sesampainya di kosannya, ia langsung masuk dan membereskan apa yang bisa dia bawa. Setelah itu ia berpamitan pada bu kos dan mengganti biaya rumah sakit yang ia pakai. Tapi ia belum bisa membawa semua barangnya, mungkin ia akan kesini lagi

Ia jadi ingat kalau tidak masuk kerja hari ini dan kemarin. Semoga atasannya tak marah

__________

Senja masih berusaha menghubungi Fajar meski ini sudah malam. Hingga tiba-tiba panggilan itu tersambung,"halo?"

Fajar yang mengangkat. Senja jadi gugup," ya? Ini fajar?"

"Ini siapa?"

"Senja. Temen Lo di sekolah" yahh..temen doang ya Senja langsung menepis pikirannya

"Dari mana dapet nomer gue?"

"Grup kelas"

"Oh. Lo ngapain telpon?"

"Gak papa. Nanya kabar aja. Lo apa kabar? Napa gak masuk sekolah?"

"Baik. Gak papa. Udah kan? Gue tutup ya"

"I-iya..besok Lo masuk kan?"

"Hem"

"Itu..besok ada ulangan harian"

"Iya. Gue tau"

"Y-ya udah, gue tutup ya. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikum salam"

Senja sangat gugup..dan gembira?

__________

Fajar merasa lemas, ia tak makan apapun karena teringat larangan suster itu. Tapi ia tak lagi menggunakan infus, bagaimana ia bisa bertahan? Fajar merutuki kebodohannya. Ia linglung lagi karena itu ia buru-buru pulang

Ini sudah hari ke-2 sejak ia pulang dari rumah sakit. Ia kini sedang di minimarket

Ia telah meminta maaf kemarin, baik pada atasan di tempat koran ataupun di minimarket ini. Ia izin sakit, masuk rumah sakit. Syukurlah mereka hanya mengiyakan saja

Sepulang sekolah besok ia memutuskan untuk ke rumah sakit, bertanya apa ia sudah boleh makan

__________

"Gak bisa. Kamu harus dirawat" jawab dokter itu

Fajar menghela napas, ia tak memiliki tenaga untuk berdebat. Dia tak ingin bilang kalau tak punya uang, masih punya harga diri

Baiklah, ia punya rencana lain,"ya dok, oke saya dirawat"

Dokter itu tersenyum,"gitu dong, biar cepet sembuh. Sus, bantu dia ya"

Suster yang berada di dekat situ mengangguk

__________

Fajar berada di ruang rawatnya. Infus sudah terpasang di tangannya. Ia melihat jam, pukul 4

Ia akan pulang setelah mendapat infus, itulah rencananya jika ia masih juga tak boleh makan. Paling tidak ia tak terlalu lemas. Setengah enam dia harus pulang lalu bersiap kerja

Fajar & SenjaWhere stories live. Discover now