🩸 Chapter 1🩸

4.5K 204 25
                                    

Happy reading and Enjoy~

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Happy reading and Enjoy~

Kedua tangannya terikat kebelakang, sementara matanya ditutup dengan kain hitam. Kedua bibirnya bergetar menahan takut yang menggunung. Pasalnya saat ini ia akan di bawa ke kediaman Ben Laucburgh, seorang pengusaha dunia bawah yang terkenal dengan kekejaman dan kekejiannya.

Anehnya, lelaki itu tidak pernah menampakkan wujudnya, bergerak di dalam kastil. Semua yang mengurus tangan kanannya, apabila pekerjanya didapati mengkhianatinya, maka Ben sendiri yang akan menghabisinya dengan kejam. Ya, seorang pengkhianat akan diberi kemuliaan dengan melihat wajah Ben.

Setiap beberapa bulan sekali akan ada wanita yang di kirim ke kediamannya. Tidak bisa menolak dan tidak boleh membantah, hanya boleh menurut dan patuh. Wanita yang di kirim tidak akan pernah kembali, juga tidak diketahui apakah masih bernyawa atau sudah mati.

Seluruh tubuh gadis itu bergetar hebat, menahan isak tangis sepanjang perjalanan yang akan membawanya ke tempat misteri Ben. Tempat itu tidak ada yang tahu di mana, itu lah gunanya saat ini kedua matanya di tutup kain hitam.

Entah apa yang membuat ayahnya memutuskan untuk terikat dengan lelaki itu. Sehingga tega menjual dirinya ke pembisnis kejam. Ia sudah mencoba untuk menolak dengan keras, akan tetapi pada akhirnya kalimat sakral itu terucap dengan tegas dari bibir lelaki yang ia anggap seperti ayahnya sendiri.

"Kau pikir siapa dirimu? Hanya anak yang kami pungut. Jika bukan karena kami yang membesarkanmu, kau tidak akan hidup hingga saat ini. Sekarang saatnya kau membalas semuanya, ini semua untuk perawatan ibumu."

Ia tau dirinya hanya beruntung karena diberi kesempatan hidup di dalam naungan kasih sayang di sebuah keluarga yang sukses. Sebelum jatuh miskin dalam sekejap, keluarga itu cukup sukses dan mengasihinya melebihi apapun. Dan kini Jane merasa ia memang harus membalas budi kepada sepasang suami istri yang berbaik hati mau memungut dan memeliharanya hingga saat ini.

Bagaikan durian runtuh, dalam sekejap mereka jatuh miskin sementara ibunya berubah sakit-sakittan dan kini menjadi lumpuh. Perusahaan yang dibangun menanggung kerugian besar. Semua harta yang bisa dijual maka dijual, semua simpanan habis, Carlos kehilangan apapun. Berpindah dari satu teman ke teman yang lain untuk mencari pinjaman, dan pada akhirnya memutuskan untuk meminta bantuan Ben hingga Jane yang menjadi jaminan.

Melunasi semua hutang ayahnya yang tidak sedikit itu bukan masalah besar bagi seorang Ben, dalam waktu sedetik bagaikan menjentikkan jari hutang itu lunas ketika Jane dibawa menuju kastilnya.

Satu pesan ayahnya saat itu ketika dirinya sudah memasuki limosin yang akan membawanya ke tempat Ben.

"Menurut padanya dan jangan membantah, ambil hatinya maka kau bisa memiliki jiwanya. Ketika kau sudah mengambil hatinya maka tidak akan susah lagi bagimu untuk memperbudak jiwa dan raganya, kau akan merajai seluruh harta dan benda yang dimilikinya. Jika hal itu terjadi, jangan pernah lupakan bahwa ayah yang menggiringmu menuju kegembiraanmu, dan jangan lupakan ibu cacatmu yang membutuhkan bantuanmu. Sampai di sini kau sudah paham, Jane? Ingat selalu nasihatku, ini hal terakhir yang bisa kulakukan padamu."

Another WorldDove le storie prendono vita. Scoprilo ora