48. Rumah Singgah

Mulai dari awal
                                    

Sekedar informasi, akademi yang aku bangun itu adalah akademi hasil kerja sama dengan Kaisar Ryu. Atas kesepakatan bersama, karena mereka telah menyerah, aku memutuskan untuk menjadikan mereka berdua sebagai boneka penguasa yang memimpin penerintahan kerajaan mereka. Mungkin jika di lihat dari luar, mereka berdua adalah Kaisar serta Pangeran yang memimpin kerajaan itu, namun kenyataannya, mereka hanyalah boneka yang kugerakkan dari belakang untuk memimpin tempat itu. Lihatlah efek mereka yang mencoba mempermainkan sembarangan orang, tanpa mengetahui segalanya tentang orang tersebut.

Mempunyai uang yang banyak bukanlah segalanya. Yang terpenting adalah, bagaimana cara kau menggunakannya, dan hal itu lah yang ku lakukan saat ini pada kedua orang itu. Itu adalah hal yang ku pelajari setelah melewati kehidupan dengan berbagai macam pengalaman.

Setelah kepergian anak-anak, aku mulai bersiap-siap. Hari ini aku pasti akan sangat sibuk, karena banyak undangan perjamuan yang harus ku datangi, menggantikan Ratu yang tidak bisa hadir. Jika di ingat-ingat, aku belum pernah berhadapan langsung dengan perempuan yang memegang tahta tertinggi itu. Aku hanya pernah melihatnya dari jauh, namun tidak pernah berinteraksi langsung. Kesehatan Ratu semakin memburuk, dan hal itu lah yang membuat aku beberapa kali harus mengambil alih posisi dan tugas Ratu.

Tidak masalah sih! Karena dengan itu, aku bisa melihat dan menilai secara langsung yang mana teman dan yang mana lawan. Seperti saat ini, aku harus mendatangi beberapa perjamuan penting dan bertemu dengan banyak jenis manusia.

^^^

Perjamuan pertama yang aku datangi adalah perjamuan seorang bangsawan asing. Tepatnya, bangsawan yang menikah dengan bangsawan asing, yang memutuskan pulang ke tempat ini karena sebentar lagi musim panen akan berlangsung.

Tamu-tamu yang di undang juga adalah para bangsawan tinggi, sehingga aku bisa menyimpulkan bahwa orang ini adalah orang sombong yang sangat memperhatikan sebuah kasta. Aku yang sebagai mantan orang biasa, kemungkinan akan mendapatkan perudungan tipis-tipia nanti, karena hanya melihat wajah ku saja, orang-orang bisa dengan refleks membenciku.

Ketika kedatanganku sudah di umumkan dan pintu ballroom di buka, semua mata mengarah kepadaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika kedatanganku sudah di umumkan dan pintu ballroom di buka, semua mata mengarah kepadaku. Pakaian yang tidak biasa untuk perempuan adalah menjadi alasan utama mereka memdandangku dengan seksama. Namun ketika bibir ini menyeringai, perhatian mereka langsung teralihkan dan semua ingatan tentang hal jahat yang ku lakukan langsung terbayang di kepala mereka. Lalu suara kecil yang terdengar bising mulai terdengar di seluruh ballroom dan itu berati, itu saatnya mereka mulai membicarakanku. Semuanya selalu sama, dan bahkan urutannya pun begitu.

"Yang Mulia, anda tampak mempesona" seorang pria yang tampaknya seumuran dengan Kane datang menyapaku. Pria itu tidak segan-segan menarik telapak tanganku untuk di kecup. Namun tampaknya, hal itu malah membuat semua mata para wanita yang ada disini semakin tajam saat melihatku.

Aku hanya tersenyum. Tampaknya, pria ini adalah orang asing yang menjadi suami si pemilik jamuan ini.

"Ini perjamuan yang mewah ya?" Ucapku menimpali sekedar basa-basi.

"Tentu saja, Yang Mulia! Tak banyak kesempatan untuk kami bisa melakukan perjamuan seperti ini" jelas pria itu.

"Benar, kekayaan ada untuk dihabiskan!" Ujarku setuju. "Yah, aku berharap loyalitas kalian juga sama besarnya seperti perjamuan ini" ujarku lagi sambil menatap sinis ke arah pria itu.

Cengiran pria itu seketika hilang saat aku mengungkapkan hal itu. Salah satu mengapa Ratu wajib datang ke tempat ini adalah mengingatkan si pemilik jamuan ini tentang kewajiban yang harus ia selesaikan, yaitu membayar pajak sesuai kekayaan mereka.

Pasalnya, dengan alasan menikahi orang asing, si pemilik ini tidak pernah merasa harus membayar pajak, karena selama ini tinggal di tempat sang suami. Hanya saja, semua usaha serta pertanian yang di milikinya masih berada di tanah ini, dan ketika semua itu telah menghasilkan, kedua orang ini datang untuk mengambil hasilnya, tanpa membayar pajak setelah melakukan jual beli di lingkungan ini. Gelar saja yang bangsawan, tapi kelakuan malah kayak gelandangan. Bahkan mungkin lebih mulia gelandangan di bandingkan mereka.

"Kenapa? Ada masalah?" Tanyaku tenang ketika orang ini masih tidak memberikan respon apapun.

Aku yang lelah-lelah berinvestasi sana sini untuk memperbaiki ekonomi tempat ini, jelas tidak terima ketika bertemu orang yang melupakan kewajibannya yang akan mempengaruhi perekonomian negara.

"Yang Mulia, ini jelas salah paham. Bagaimana jika kita berbicara di tempat yang lebih privasi, agar kesalahpahaman ini bisa diluruskan!" Ujarnya dan aku mengangguk setuju.

Orang itu akhirnya membawaku ke sebuah ruangan yang berada di luar ballroom. Langkah kaki kami di ikuti oleh istri si orang asing ini. Dan ketika aku di persilahkan masuk, sepasang suami istri itu juga masuk lalu menutup pintu rapat-rapat.

"Yang Mulia, tampaknya ada kesalahpahaman disini! Pajak yang anda katakan tadi, kami selalu membayar semuanya tepat waktu setelah panen di lakukan" jelas orang itu tegas.

"Bayar tepat waktu? Bayar kepada siapa? Benarkah kalian membayarnya langsung ke petugas berwajib yang ada di istana pusat?" Tanyaku dan kedua orang itu saling memandang.

"Kami tidak memiliki waktu untuk datang ke tempat itu, sehingga ada seseorang dari istana pusat yang selalu datang untuk menjemput uang pajaknya! Kami punya bukti pelunasannya jika anda tidak percaya" Jelasnya lagi.

Aku mengangguk, lalu meminta seseorang untuk membuka pintu ruangan tempat kami berada, dan ketika pintu itu terbuka, istri si orang asing ini berteriak ketakutan.

Seseorang kini sudah tersungkur di lantai dengan wajah penuh darah, dan tepat di belakang orang itu, ada ksatria kaisar yang berdiri tegap, "maksudnya, orang inikah?" Tanyaku santai.

Wajah si pria asing kini sudah memerah karena menahan amarah dan malu. Pasalnya, statusnya yang tinggi di tempat asalnya, bisa-bisa akan tercoreng akan hal ini.

Yah benar, ini semua adalah perbuatan istrinya yang diam-diam menggelapkan dana dengan bekerja sama dengan seseorang yang memiliki pengaruh di bagian bidang perpajakan di kekaisaran.

Sekedar informasi, Kane yang menyadari sesuatu setelah berita meninggalnya raja dari kerajaan Pinnel, mencoba menelusuri semuanya, untuk mencari tahu alasan orang-orang itu menyerangku serta kematian Raja kerajaan Pinnel. Penelusuran itu akhirnya berujung ke sebuah organisasi setelah satu tahun berlalu dan Kane yakin, organisasi itu adalah kumpulan para teroris yang ingin mendirikan kerajaan sendiri.

Kane mencoba mencari jejak dari para teroris itu di Kekaisaran mereka, untuk menghindari kejadian yang sama dan pencariannya itu berujung pada perekonomian mereka. Para teroris itu tampaknya memusatkan untuk mengganggu perekonimian secara perlahan dan akan benar-benar menghancurkannya ketika waktunya tiba. Apa yang mereka dan aku lakukan sangat bertolak belakang, sehingga banyak orang yang berpendapat, ada seseorang yang mempermainkan perekonomian mereka. Tentu saja aku tidak bisa terima dengan perbuatan orang-orang itu.

Dengan bantuan guild informasi yang ku dirikan, aku berusaha mengejar jejak-jejak mereka. Sebelum mereka menghancurkan tempat yang ku bangun, aku harus bergerak lebih cepat untuk menghancurkan mereka terlebih dahulu.

Hanya saja pada saat itu, aku tidak menyadari bahwa itu semua hanyalah kamuflase seseorang untuk menemukanku.

Tbc

Im Momma?    (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang