26. Gadis Berkerudung Merah

19.5K 3.9K 205
                                    

"Paman itu memaksa Mama pergi! Dia bilang ini perintah anda Yang Mulia!" Tekan Elam ketika menemui Kane. Wajah Kane berubah sedih, ketika anak kecil itu memanggilnya Yang Mulia dan bukannya Ayah.

"Jika anda tidak bisa membawa mama pulang, aku yang akan pergi kesana!" Tekan Elam lagi masih ngotot agar keinginananya itu di kabulkan.

Itu adalah kejadian beberapa hari yang lalu, namun tujuan anak itu tidak di kabulkan oleh Kane. Sebaliknya, laki-laki itu malah menghukum Bennet, dengan mengirimkan laki-laki itu ke daerah Utara untuk penyuluhan dan mencari tahu keadaan disana.

Sedangkan Kane hanya bisa berdiri dengan cemas di kantornya. Ia tidak bisa meninggalkan kursinya, karena tidak ada Ratu yang menggantikkannya saat ini.

Dua hari yang lalu, ia sudah mengirimkan merpati surat kepada Selir ke 4, namun hingga sampai saat ini, merpati itu masih belum kembali. Ia takut terjadi apa-apa di tempat itu, sehingga merpati sajapun tidak akan bisa selamat disana.

Di sisi lain, selir ke 4 hanya menatap surat yang ia terima kemarin sambil mencomot daging burung. Ia perlu makan sekarang, dan satu-satunya sebagai pertahanan diirinya adalah makan hasil buruan sendiri, yah walaupun burung merpati itu yang datang sendiri padanya.

^^^

Selir ke 4, bagaimana kabarmu? Apakah kamu sehat?
Aku sudah mengirimkan bantuan kesana dan saat ini sedang dalam perjalanan. Ku harap kau baik-baik saja.

Kane.

Tidak ada yang penting dari surat itu. Jika memang bantuan sudah datang, itu berati balasannya tidak akan berpengaruh pada bantuan itu. Aku terlalu lapar saat ini, sehingga merpati putih yang besar ini harus di korbankan untuk menjadi makananku sekarang.

Saat ini, setelah semua keadaan menjadi sangat kacau, aku memberi keputusan besar. Duke Castilo mengatakan bahwa orang yang tidak memiliki gejalalah yang harus di isolasi di rumah, namun aku menolak keputusan itu dan meminta orang yang bergejala yang harus tetap di isolasi di rumah masing-masing. Terhitung denganku, ada sekitar tiga belas orang yang masih belum menunjukkan gejala.

Hal ini ku putuskan agar pihak bantuan masih bisa memasuki wilayah ini, sehingga kebutuhan orang-orang ini masih bisa terjamin, sambil menunggu beberapa ilmuan dan peneliti baru mencari penawar ataupun penyebab biang masalah ini.

Wilayah ini tidak boleh di isolasi sepenuhnya, atau semua orang disini akan benar-benar mati. Aku tidak tahu apakah Elam punya kemampuan spesial atau tidak, karena yang terpenting saat ini, tidak membuat ucapan Elam menjadi kenyataan. Siapa tahu masa depan akan berubah nantinya.

Setidaknya dengan hal yang ku lakukan sekarang, wilayah ini akan bisa kembali di buka dalam dua hari kedepan.

Lalu, kami yang masih belum menunjukkan gejalanya saat ini memutuskan untuk tinggal di satu tempat saja. Orang-orang yang tinggal bersamaku sama sekali tidak tahu bahwa aku adalah selir ke 4. Hal itu memang sengaja, lantaran aku sedang ingin bergerak bebas. Ada beberapa hal yang perlu ku selesaikan sekarang, termasuk ke pembagian kebutuhan ke rumah-rumah isolasi. Untung saja aku membawa celana ke tempat ini, sehingga aku bisa bergerak sedikit bebas.

Di depanku, ada data-data orang yang menunjukkan gejala-gejala hingga data rumah isolasi. Keningku mengernyit ketika melihat rata-rata penderita yang terjangkit, memiliki waktu yang sama. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Jika terjadi seperti ini, maka ini tidak bisa di sebut virus. Virus tidak kenal waktu ataupun tempat untuk menginfeksi orang-orang. Namun ini malah terlihat teratur seakaan 'sesuatu' itu yang menjadi penyebabnya sedari awal. Jika seperti ini, langkah mereka sejak awal sudah salah.

Im Momma?    (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang