wae ja-kku-man a-peun-ji
Kenapa ini terus menyakitiku?
neol bol-su eop-da-neun-geo
Meski tak mungkin dapat melihatmu lagi
ne-ga eop-da-neun-geo mal-go
Meski kau tak lagi di sisi
Though everything is the same
Segalanya masih sama saja
Jiyeon membuka lembar terakhir yang ditulis oleh L. Kemudian menulis sesuatu tepat dibawah tulisan L sambil menangis.
Aku berharap semua permintaan Jiyeon segera terkabul
Harapanku adalah bertemu denganmu, Oppa.
Setelah menulis keinginannya, Jiyeon menutup kembali buku itu dan meletakkannya di sebuah ranting pohon yang besar, tempat yang selalu ia duduki saat melihat pemandangan danau.
Danau yang biasanya terlihat tenang dan indah kini terasa suram bagi Jiyeon. Yeoja itu tampaknya benar-benar putus asa. Perlahan-lahan ia mulai berjalan ke arah danau. Selangkah demi selangkah ia memasuki danau yang airnya cukup dingin karena memang sebentar lagi akan memasuki musim dingin.
mal-do-eop-sshi nun-mu-ri heul-leo-nae-ryeo
Tanpa kata, air mataku jatuh
mal-do-eop-sshi ga-seu-mi mu-neo-jyeo-ga
Tanpa kata, hatiku remuk
mal-do-eop-neun sa-rang-eul gi-da-ri-go
Tanpa kata, kan kutunggu cintamu
mal-do-eop-neun sa-rang-eul a-pa-ha-go
Tanpa kata, aku terluka karena cinta
neok-sshi na-ga-beo-ryeo
Aku terasing
ba-bo-ga dwe-beo-ryeo ha-neul-man bo-go u-ni-kka
Aku menjadi orang bodoh Aku menangis saat kutatap langit
mal-do-eop-sshi i-byeo-ri na-reul-cha-ja
Tanpa kata, perpisahan menghampiriku
mal-do-eop-sshi i-byeo-ri nae-ge-wa-seo
Tanpa kata, perpisahan mendatangiku
jun-bi-do mo-tha-go neo-reul bo-nae-ya-ha-neun nae-ma-mi nol-lan-geot ga-ta
Kukira hatiku terkejut Aku bahkan tak bersiap menyingkirkanmu
mal-do-eop-sshi wa-seo
Tanpa kata, (cinta) itu datang
mal-do-eop-sshi wat-da-ga
Tanpa kata (cinta) itu pergi
mal-do-eop-sshi tteo-na-neun
Tanpa kata, (cinta) itu berlalu
ji-na-gan yeol-byeong-cheo-reom
Seperti demam sebelumnya
jam-shi a-peu-myeon dwe-na-bwa
Hanya akan melukai sesaat
ja-kku hyung-teo-man nam-ge-dwe-ni-kka
Namun akan meninggalkan bekas luka
(Without Words – Park Shin Hye)
Tubuh Jiyeon sudah hampir setengahnya masuk ke dalam air ketika seseorang berlari menyusulnya kemudian menarik tangan yeoja yang sudah kehilangan akal sehatnya itu hingga tubuh mereka saling berhadapan.
"LEPASKAN AKU" Jiyeon meronta namun orang tersebut berusaha menenangkan yeoja yang sangat berarti bagi hidupnya.
"LEPASKAN AKU.....BIARKAN AKU PERGI MENYUSULNYA..." teriak Jiyeon sambil terus meronta.
"YAAA...PARK JIYEON, NEO MICHEOSSO??!!! APA KAU PIKIR DENGAN KAU MELAKUKAN HAL BODOH SEPERTI INI KAU BISA BERTEMU DENGANNYA? KAU PIKIR DIA AKAN SENANG BERTEMU DENGANMU JIKA TAHU KAU MENYIA-NYIAKAN HIDUPMU DAN BERTINDAK BODOH, HAH" teriak orang yang mencoba menolong Jiyeon.
Jiyeon menangis begitu keras, membuat orang yang menolong Jiyeon turut sedih melihatnya.
"Uljima Jiyeon-ah....uljima..." ucap orang itu memeluk tubuh Jiyeon.
"Aku merindukannya Myungsoo-ah. Aku ingin bertemu dengannya" isak Jiyeon di pelukan Myungsoo, namja yang menyelamatkan Jiyeon tepat pada waktunya. Sedangkan Minho yang sejak tadi mengikuti Myungsoo hanya mampu melihat kedua orang yang saling mencintai itu dari tepi danau.
Myungsoo melepaskan pelukannya dari Jiyeon dan memegang kedua pundak yeoja yang saat ini tengah rapuh itu.
"Jika kau ingin bertemu dengannya maka berjanjilah untuk tak melakukan hal-hal bodoh lagi. Karena jika kau bersikeras mengakhiri hidupmu maka saat itu juga aku akan menyusulmu tak perduli ke surga atau bahkan ke neraka sekalipun. Aku takkan membiarkanmu sendiri" ucap Myungsoo.
"Wae?"
"Karena akulah alasanmu untuk melakukan hal bodoh itu"
"Apa maksudmu?"
Myungsoo mengeluarkan sebuah kalung yang berbandul 'J' dari saku celananya dan menggantungkannya tepat dihadapan Jiyeon.
"Ini....kalung ini....kenapa bisa ada bersamamu? Bukankah kalung ini....." Jiyeon mengambil kalung yang ada di tangan Myungsoo. Ia teringat saat ia akan meninggalkan keluarga Kim untuk kembali kekeluarganya. Ia memberikan kalung itu pada L, oppanya.
"Ini aku, Jiyeonnie-ah....nan Kim Myungsoo, neo L-oppa" ucap Myungsoo yang menangis dihadapan Jiyeon.
Seketika Jiyeon merasa terkejut dengan pengakuan Myungsoo.
To be continue...
BINABASA MO ANG
Lost of Memory (End)
FanfictionLove is my world as if my world collapses when you lost memory of our
Lost of Memory 19
Magsimula sa umpisa
