Pagi-pagi sekali Myungsoo dan Jiyeon telah sampai disekolah, secara kebetulan Minho juga baru saja datang lalu menghampiri kakak beradik Kim tersebut.
"Annyeong L-ah, Jiyeon-ah" sapa Minho dengan senyum khasnya.
"Annyeong" sahut Myungsoo dengan senyum yang sedikit dipaksakan.
"Annyeong Minho oppa" sahut Jiyeon dengan senyum lebar.
Begitu Myungsoo melihat sikap Jiyeon yang terlihat senang bertemu Minho, mau tak mau dia harus memegang kata-katanya untuk tak lagi menghalangi Jiyeon dekat dengan namja itu meskipun ia harus menahan rasa sakit di dadanya. Karena bagi Jiyeon dirinya hanya seorang kakak, tak lebih dari itu.
"Jiyeonnie-ah, Minho-ah mianhae aku pergi dulu ne, aku ada perlu dengan Sungyeol" ucap Myungsoo menunjuk ke arah namja yang tengah berdiri di depan pintu masuk tak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang. Myungsoo melakukan ini hanya demi mencari alasan untuk membiarkan Jiyeon berdua dengan Minho.
"Geurrae, pergilah kami juga akan masuk sebentar lagi" ujar Minho tersenyum pada Myungsoo sebelum akhirnya namja itu pergi meninggalkannya berdua dengan dongsaengnya.
Jiyeon menatap kepergian Myungsoo dengan tatapan heran sekaligus sedih seolah ada sesuatu yang hilang. Ia merasa Myungsoo, oppanya, sedikit berubah. Sejak dari kedai es krim, Jiyeon merasa Myungsoo perlahan-lahan mulai menjaga jarak dengannya.
'Wae oppa?' tanya Jiyeon dalam hati.
"Jiyeon-ah" panggil Minho menyadarkan Jiyeon.
"Ne waeyo, oppa?" tanya Jiyeon kembali menyunggingkan senyumnya pada sunbae yang akhir-akhir ini menarik perhatiannya.
"Kajja kita masuk ke dalam" ajak Minho.
Keduanya berjalan beriringan membuat hampir sebagian siswa maupun siswi Shinhwa Art High School merasa iri melihat kedekatan mereka. Bagaimana tidak, jika namja itu adalah salah satu siswa terbaik dan diidolakan hampir semua siswa sedangkan yeojanya juga salah satu siswi tercantik dan diidolakan hampir sebagian besar namja di sekolah.
Manyageh naega gandamyeon
Naega dagagandamyeon
Neon eoddeogeh saenggakhalgga
Yonginaelsu eobtgo
Seandainya aku datang
Aku datang mendekat padamu
Apa yang akan ada di pikiranmu?
Aku tidak berani
Diantara tatapan-tatapan iri para siswa dan siswi yang saat itu menyaksikan idola mereka jalan bersama, ada salah satunya yang tampak sedih, kesal dan juga marah. Ia mengepalkan tangannya hendak menuju arah mereka berdua namun ia tak mampu melangkahkan kakinya seolah ada sesuatu yang menahannya.
Manyageh niga gandamyeon
Niga ddeonagandamyeon
Neol eoddeogeh bonaeyahalji
Jaggoo geobi naneun geol
Naega babo gataseo
Barabolsu bakkeman eobtneungeon amado
Wemyeon haljidomoreul ni maeumgwa
Ddo keuraeseo deo mareojil saiga dwelggabwa
Seandainya kau pergi
Kau pergi meninggalkanku
Entah bagaimana aku melepasmu
Aku selalu khawatir
Aku seperti orang bodoh
Hanya bisa memandangmu
Dan mungkin hatimu akan berpaling dariku
Dan karenanya jarak antara kita semakin melebar
Myungsoo memperhatikan melalui ekor matanya ketika Minho dan Jiyeon melewatinya. Yah, Myungsoo yang sedang mencari alasan untuk menjauh dari mereka dengan berpura-pura berbincang dengan salah satu chingunya di dekat pintu masuk, merasa kesal namun ia tak mampu melakukan apapun. Meski terlihat acuh dan tak perduli, namun Myungsoo tak bisa mengalihkan pandangannya dari punggung Jiyeon yang semakin menjauh dari pandangannya bersama orang yang ia sebut sahabat.
YOU ARE READING
Lost of Memory (End)
FanfictionLove is my world as if my world collapses when you lost memory of our
