7 Years Later
Seorang yeoja baru saja bangun dari tidurnya. Dengan langkah ringan ia menuju kamar mandi, kemudian bersiap-siap untuk ke sekolah pagi ini. Dilihat dari seragam yang ia kenakan, menandakan kalau dia adalah siswa Shinwa Art High School. Setelah selesai dengan ritualnya sehari-hari sebelum berangkat sekolah, yeoja ber-name tag Kim Jiyeon itu segera keluar dari kamarnya kemudian turun menuju ruang makan dimana Appa dan Eommanya menunggu.
"Annyeong Appa, Eomma" sapa Jiyeon pada kedua orang tuanya, Hyun Joong dan Yoo Jin
"Jiyeonnie, kau sendiri? Dimana oppamu?" tanya Eomma
"Seperti biasa Eomma, kurasa dia belum bangun" jawab Jiyeon seraya mengambil tempat duduk disamping Appanya.
"Siapa bilang aku belum bangun" seru seorang namja yang baru saja hadir di tengah-tengah mereka kemudian mengambil tempat duduk tepat di depan Hyun Joong.
"Apa hari ini kau bermimpi buruk hingga kau bangun sepagi ini, Oppa" ucap Jiyeon menyindir oppanya, Myungsoo, yang tak biasanya sudah bangun tanpa perlu diteriaki oleh Eomma mereka.
"Aish kau ini sejak kapan berubah jadi begitu cerewet eoh" balas Myungsoo.
"Aigo kalian ini masih pagi sudah mau berdebat, cepat habiskan sarapan kalian lalu segera berangkat" ujar Yoo Jin pada kedua anaknya.
"Ne Eomma" sahut keduanya kompak.
Jiyeon dan Myungsoo segera menghabiskan sarapan mereka tanpa banyak bicara seperti perintah Yoo Jin. Setelah itu mereka segera pergi ke sekolah dengan berboncengan naik sepeda karena jarak rumah mereka dengan sekolah yang tak terlalu jauh.
"Oppa, apa hari ini kau ada latihan?" tanya Jiyeon karena tak seperti biasanya Myungsoo bangun sepagi ini.
"Ne, karena siang nanti akan ada pertandingan melawan Shounan High School" jawab Myungsoo yang merupakan kapten di klub basket putra.
"Mwo? Hari ini?" tanya Jiyeon lagi.
"Seharusnya besok lusa tapi karena ada sesuatu hal, pihak sekolah memajukannya hari ini. Aku pun juga baru tahu kemarin saat pulang sekolah" ujar Myungsoo menjelaskan sambil sesekali menoleh ke arah Jiyeon yang duduk dibelakangnya.
"Aish..kenapa oppa tak memberitahuku, jika tahu kau akan bertanding hari ini, aku pasti akan membuatkan bekal...."
"Untukku?" tanya Myungsoo memotong ucapan Jiyeon.
"Aniyo...tentu saja untuk Minho oppa" sahut Jiyeon sambil tersenyum lebar menyebut salah satu anggota klub basket yang merupakan rival Myungsoo saat memperebutkan posisi ketua beberapa waktu lalu.
"Aigooo dongsaeng macam apa kau ini, kenapa kau malah membuatkan bekal untuk orang lain daripada oppamu sendiri, eoh. Lagipula apa bagusnya marga Choi itu dibanding oppamu ini yang berkali-kali lipat lebih tampan" ujar Myungsoo menyombongkan dirinya seperti biasanya.
"Oppa...kenapa dari dulu sifat narsismu itu tak juga hilang malah semakin parah" sahut Jiyeon mencibir Myungsoo.
"Aish..." desis Myungsoo tak mampu membalas kata-kata Jiyeon, karena yeoja ini pasti punya sejuta cara untuk mematahkan argumennya jadi akan sia-sia saja jika dia melanjutkan pembicaraan itu.
Tak butuh waktu lama, akhirnya mereka sampai juga di sekolah. Myungsoo segera menuntun sepedanya menuju parkiran sepeda diikuti oleh Jiyeon.
"Kau jangan lupa untuk menonton pertandinganku, Arra" ucap Myungsoo mengingatkan.
"Arasso oppa, aku takkan lupa menonton pertandingan nanti apalagi ada Minho oppa disana" sahut Jiyeon.
"Kau ini sebenarnya dongsaeng siapa, huh. Kenapa kau tak mendukung oppamu malah orang lain eoh" protes Myungsoo.
YOU ARE READING
Lost of Memory (End)
FanfictionLove is my world as if my world collapses when you lost memory of our
