Lost of Memory 15

15 0 0
                                        

"Nuguya?" tanya Jiyeon saat mendapati seorang namja yang ada dihadapannya kini.

"Mian aku tak bermaksud membuatmu terkejut...aku...aku hanya kebetulan lewat dan menemukan tempat ini" ucap namja itu.

"Hooh...geurrae" ucap Jiyeon percaya begitu saja kemudian ia bermaksud melanjutkan langkahnya untuk pergi dari tempat itu.

Baru beberapa langkah setelah melewati namja itu, langkah Jiyeon terhenti saat namja itu menegurnya.

"Chogiyo" panggil namja itu.

Jiyeon menoleh pada namja itu dengan wajah datar.

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya namja itu membuat kening Jiyeon sedikit berkerut.

"Wajahmu seperti tak asing untukku. Apa aku mengenalmu?" tanya namja itu lagi.

"Aku...sama sekali tak mengenalmu" jawab Jiyeon dengan wajah yang kembali datar lalu melanjutkan langkahnya pergi meninggalkan namja itu.

Tanpa Jiyeon sadari namja itu terus memperhatikan Jiyeon hingga yeoja itu menghilang dari pandangannya.

"Neo nuguya?" gumam namja itu yang tak lain adalah Myungsoo.



Kim Family's House

Jiyeon masih belum bisa memejamkan matanya meski malam telah larut. Pikirannya melayang pada kejadian tadi sore di bukit, tepatnya saat bertemu dengan namja itu. Entah mengapa wajah namja itu seolah tak bisa hilang dari pikiran Jiyeon. Ia terus berpikir, apa ia memang pernah bertemu dengan namja itu sebelumnya, tapi di sisi lain ia memang yakin belum pernah bertemu dengan namja itu.

Ia beranjak dari sofa tempat ia merenung sedari tadi kemudian mendekati sebuah kanvas lukisan yang ia buat beberapa waktu yang lalu. Jiyeon duduk menghadap lukisan yang hampir setengah jadi itu lalu mengambil cat warnanya untuk dioleskan ke kanvas tersebut, melanjutkan lukisannya.

Dengan tatapan mata yang sayu Jiyeon menggerakkan kuasnya di atas kanvas sambil memikirkan seseorang yang kini tengah ia lukis. Siapa lagi jika bukan L, oppanya sekaligus namja yang ia cintai hingga saat ini dan sepertinya sampai kapanpun.

Ia teringat saat-saat bahagia bersama dengan oppanya. Saat mereka naik sepeda bersama menuju sekolah, saat mereka berselisih pendapat hingga bertengkar hanya karena hal yang sepele, juga saat dimana mereka bisa jadi sangat kompak memberi kejutan ulang tahun pernikahan untuk appa dan eomma mereka.

Mengingat saat-saat itu membuat Jiyeon tak pelak menitikkan air matanya. Ia sadar, ia tak pernah bisa menyerah untuk menemukan kembali oppanya.

"L-oppa, nan bogoshippoyo" gumamnya pelan sambil terus menatap lukisan setengah jadinya dimana di lukisan tersebut tampak siluet seorang namja yang memeluk tubuh seorang yeoja.

Entah mengapa tiba-tiba ia teringat kejadian saat di kampus tadi siang, dimana ia melihat seorang namja yang sepertinya juga melihat ke arahnya. Ia yakin namja yang ia lihat sama dengan namja yang ada di bukit tadi.

"It's him? Nugu?" gumam Jiyeon.



Keesokan harinya Minho menjemput Jiyeon untuk pergi ke kampus bersama. Ia melihat wajah yeoja itu keluar dengan wajah datarnya.

"Bagaimana tidurmu semalam?" tanya Minho seolah tahu apa yang terjadi pada Jiyeon ketika yeoja itu sudah berada di dalam mobilnya.

"Cukup nyenyak" bohong Jiyeon tapi tentu saja Minho tak percaya karena melihat kantung mata Jiyeon.

Lost of Memory (End)Where stories live. Discover now