Lost of Memory 9

10 0 0
                                        

To : L Oppa

Oppa, mianhae

Aku tak bisa pulang denganmu hari ini.

Minho oppa ingin mengajakku ke suatu tempat.

Jebal izinkan aku pada eomma ne, oppa J


Myungsoo membaca sebaris pesan yang dikirimkan Jiyeon beberapa menit yang lalu dan ia hanya bisa menghela nafas perlahan. Dongsaeng yang selalu ia jaga sekaligus yeoja yang ia cintai kini perlahan mulai menjauh darinya. Dan disinilah ia sekarang, rooftop sekolah, tempat ia menenangkan pikirannya yang sedang kacau saat ini dan mungkin beberapa waktu ke depan.

Dari atas, Myungsoo dapat melihat siswa-siswi Shinhwa Art High School berhamburan keluar dari gedung sekolah setelah jam pelajaran selesai. Ia juga melihat Jiyeon masuk ke dalam mobil Minho dan tak berapa lama kemudian mobil itu membawa pergi yeoja yang pernah mengisi hatinya. Ah, bahkan sekarang pun yeoja itu masih mengisi hatinya.

"Jiyeon-ah, neomu joahae...jeongmal saranghae, Jiyeon-ah" ucap Myungsoo pada angin yang berhembus. Berharap angin menyampaikan perasaannya pada yeoja yang telah mengisi relung hatinya. Perasaan yang tak mungkin bisa ia ungkapkan.

"L-ah" panggil seorang yeoja yang tiba-tiba saja telah berdiri dibelakang Myungsoo.

"Ah kau, Eunji-ah" sahut Myungsoo begitu tau siapa yang memanggilnya.

Eunji menghampiri Myungsoo dan berdiri disamping namja yang sudah menjadi sahabatnya selama beberapa tahun terakhir ini.

"Sejak kapan kau mencintainya?" tanya Eunji tanpa melihat ke arah Myungsoo.

"Molla. Aku tak tahu kapan persisnya. Aku tak pernah menyadari perasaanku sendiri sampai disaat akhirnya aku kehilangan dia dan merelakannya bersama sahabatku sendiri" jawab Myungsoo dengan tatapan menerawang.

"Kau tau Eunji-ah, saat appa dan eommaku memperkenalkan dia padaku, untuk pertama kalinya aku merasa hidupku terasa bahagia dan lengkap. Karena dia, eomma memelukku kembali setelah 3 tahun mengalami depresi karena kehilangan noonaku. Dia membawa kembali kebahagiaan di keluarga kami, karena itulah aku tak ingin kehilangannya ataupun membiarkan namja lain mendekatinya. Keundae ternyata aku salah mengartikan perasaan itu, perasaan yang menganggapnya hanya sebagai dongsaeng selama ini. Aku tak pernah menyadari kalau sebenarnya ia telah memenuhi setiap ruang dihatiku sejak saat itu. Kurasa saat itulah aku mulai mencintainya, bahkan sebelum dia menjadi bagian keluarga kami aku sudah menyukainya. Yeoja kecil pendiam namun sedikit mengesalkan karena selalu memanggilku 'namja aneh dan menyebalkan yang suka bicara sendiri'" lanjut Myungsoo mengingat masa kecilnya tentang Jiyeon.

Eunji hanya bisa terdiam mendengar penjelasan Myungsoo yang tak disangka memiliki perasaan yang begitu besar terhadap Jiyeon, yang selama ini mereka semua menganggap adalah dongsaengnya.

"L-ah mianhaeyo" ucap Eunji.

"Gwaenchanayo...tak ada yang perlu dimaafkan. Kau benar, seharusnya aku tak boleh memiliki perasaan ini. Jadi, bisakah kau membantuku, Eunji-ah?" tanya Myungsoo dengan seulas senyum yang menyiratkan makna tertentu.



"Minho oppa, kau mau mengajakku kemana?" tanya Jiyeon ketika mobil Minho keluar dari area sekolah beberapa menit yang lalu.

"Kau akan tahu nanti" ucap Minho seraya tersenyum pada Jiyeon.

Minho melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju tempat yang akan segera mereka tuju. Jiyeon tak bertanya apa-apa lagi dan hanya menatap jalan yang ada di depannya. Tak butuh waktu lama, akhirnya mereka sampai juga di tempat yang dituju Minho, Lotte World.

Lost of Memory (End)Where stories live. Discover now